Pages

08 March, 2017

Belajar dari keong

Dunia yang semakin terhubung dengan internet. Kesibukan yang seakan tiada habisnya. Membuat kita lupa rasanya #bahagiaitusederhana

Meski yang kita tampilkan adalah kesuksesan, dari gaya hidup, pencapaian dan kehebatan lain. Tapi, benarkah kita bahagia dengan itu semua? Bersyukurlah bila memang apa yang kita tampilkan benar-benar kita maknai.

Kalau tidak?

Mungkin kita perlu belajar pada keong. Yaa... hewan lamban itu. Yang tak pernah memenangkan lomba lari.

Kita perlu melambatkan sejenak langkah kita untuk takjub menatap indahnya jalan yang kita lewati tiap hari, betapa berharganya nafas yang kita hirup dan embus sesuka hati, betapa bersyukurnya masih bisa beraktivitas.

Betapa banyak #bahagiaitusederhana yang kita luput menyadarinya. Sebab kita menjadi manusia sok sibuk. Padahal tak semua berita harus dikomentari. Tak semua urusan harus diurusi. Tak semua hal harus kita tanggapi.

Kita lupa... dan merasa harus sibuk. Seakan membuktikan bahwa kita eksis.

Lalu, di mana bahagia?

Ah, manusia... makhluk paradoks.
Pun diriku ini.

Met morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget