Pages

11 March, 2017

Kisah cinta paling hebat

Saya pernah punya imajinasi bagaimana bila suatu hari saya tergeletak di rumah sakit karena kecelakaan. Saya membayangkan kira-kira siapa saja yang akan segera merespon dan menjenguk saya. Kira-kira siapa yang peduli pada saya. Selain keluarga saya tentunya.

Saya sangat ingin tahu. Sebab dalam keadaan sulit dan sakitlah bisa diketahui siapa sebenar-benar teman, setulus-tulus cinta. Tanpa peduli waktu, jarak, dan menjadi prioritas. Terlebih siapa lelaki yang akan menawarkan diri bergantian menjaga saya. Pastilah he is the one.

Sebab dia rela datang demi saya, mengambilkan segelas air putih saat saya lemah tak berdaya. Merawat saya dalam keadaan terjelek saya. Lelaki itu... yang bersedia menerima dari kekurangan hingga kelebihan saya. Cinta lelaki biasa.

Ah, saya kira itu imajinasi terlalu sinetron untuk ada dalam nyata. Tapi hari ini, saya diperkenankan Allah melihat perwujudan imajinasi saya dalam kisah dua kawan saya di komunitas. Persis dalam bayangan saya.

Sang wanita, kecelakaan. Saya mengetahuinya dan menyebar info di grup. Tahu, siapa yang merespon? Seorang lelaki yang bahkan suaranya jarang saya dengar saat berkegiatan, tapi bertanggung jawab sebab saya lihat dia bekerja tuntas. Dia terlihat cukup panik dan meminta saya menjaga wanita tersebut.

Awalnya saya aneh dan ingin mengonfirmasi, seakan mereka intim padahal saya tak pernah melihat keintiman itu dalam tiap pertemuan. Tapi, mengonfirmasi saat itu kurang ahsan, tak tepat. Prioritas adalah mendoakan kawan saya di ICU.

Hari ini, saat saya jenguk, ternyata lelaki itu sudah dua minggu menjaga kawan saya. Terlihat betapa telaten dan sabarnya ia membantu kawan saya. Saya kira jika sekadar cinta dari paras dan hanya sekadar pacaran, tidak akan sesetia itu. Ada yang berbeda di mata mereka berdua.

Saya pun mengonfirmasi langsung ke sang lelaki. Ternyata mereka memang berniat menikah saat ini. Menunggu kawan saya sedikit pulih, sebab dia masih fisioterapi.

Kalian... semoga segera Allah halalkan. Kisah kalian saat ini semoga menjadi penguat di masa tua nanti. Syafakillah... barakallah...

Kisah cinta sejati atau paling manis itu nyata dalam keseharian kita. Tidak perlu bermewah-mewah. Wujudkan saja kisah cinta terbaikmu dengan melibatkan Allah senantiasa. Aku pun yakin, kisah cintaku kelak akan hebat. Dan kuusahakan menjadi yang terhebat dengan ridhaNya!

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget