Pages

12 September, 2016

Menjalani hari kita

MENJALANI HARI KITA

Mungkin kita pernah membayangkan menjalani hari sebagai sosok lain yang kita kagumi. Menjadi sosok yang jauh lebih pintar, lebih kaya, lebih rupawan, lebih keren, dan kelebihan lainnya. Hidup dengan kelas yang lebih tinggi seperti yang disajikan televisi. Pulang pergi naik kendaraan mewah, rumah dengan interior wah, pembicaraan uang seakan hal kecil, bolak-balik keluar negeri begitu biasa. Lalu kita berpikir, mengapa Tuhan menciptakan kita hari ini sebagai "kita"? Mengapa hidup kita jalannya seperti ini?

Coba bayangkan, bila kita menjalani hidup orang lain yang kita kagumi, yang sepertinya berisi melulu hal menyenangkan, apakah kita mampu? Apakah kita mampu tetap rendah hati saat kita menjadi begitu kaya hingga bingung mau diapakan lagi uang yang kita punya? Apakah kita mampu tidak menjadi sombong saat kita begitu rupawan dan banyak yang bersaing mendambakan kita menjadi pasangannya? Apakah kita mampu untuk tetap membumi saat kita sering kali diberi pujian melangit? Semua pujian yang merupakan ujian. Ujian kesabaran kita, ujian kesyukuran kita, ujian niat kita. Pernahkah memikirkan itu semua?

Lalu sampai pada kesimpulan, bahwa Tuhan tahu kita belum mampu dan Tuhan memberikan kita kehidupan yang kita mampu lalui. Tuhan tak mau kita menjadi angkuh dan jauh dariNya. Maka inilah alasan mengapa kita tercipta menjadi "kita" hari ini. Untuk mensyukurinya, Tuhan mengingatkan bahwa kita harus sering melongok ke bawah. Bahwa banyak yang memimpikan hidup kita hari ini. Hidup yang mungkin saat ini sedang kita keluhkan dan siakan. Hidup yang begitu luang hingga ada waktu untuk memikirkan kehidupan orang lain yang kita dambakan.

Benar, begitu?

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget