Pages

15 February, 2015

[Review buku] The man who love books too much

Judul: The man who loved books too much (Kisah nyata tentang seorang pencuri, detektif, dan obsesi pada dunia kesusasteraan)
Penulis: Allison Hoover Bartlett
Penerbit: Pustaka Alvabet
Dimensi: 300 hlm, 13 x 20 cm. Cetakan 1, April 2010
ISBN: 978 979 3064 81 9

Apa yang sanggup kaulakukan demi cintamu pada buku?
Bagi John Charles Gilkey, jawabannya: masuk penjara.

Itu adalah blurb di bagian cover belakang buku ini. Saya membeli buku ini karena judul dan kalimat tersebut, yang membangkitkan rasa penasaran saya. Saya kira awalnya, adalah novel. Ternyata ini narasi kisah nyata tentang seorang John Gilkey yang ingin memiliki perpustakaan kaya dengan cara paling buruk, yakni mencuri. Obsesi seorang kolektor yang salah, karena ia menipu dengan taktik kartu kredit.  Juga obsesi Ken Sanders, seseorang yang menyebut dirinya "bibliodick" (penjual buku yang merangkap sebagai detektif) dan sangat ingin menangkap si pencuri. Seumur hidupnya, ia membaktikan diri untuk menangkap Gilkey, si pencuri yang mengacaukan perdagangannya. Penulis sendiri adalah seorang jurnalis, yang mengurai cerita mereka secara langsung, mengikuti kedua orang tersebut bergantian selama sepuluh tahun.
  
Dalam narasi Bartlett ini, dijelaskan dengan detail mengenai intrik sastra serta deskripsi mengenai manuskrip-manuskrip, kilasan-kilasan menarik berbagai buku langka di dunia, pikiran kriminal, serta batasan-batasan keterlibatan jurnalistik. Membacanya membuat wawasan saya bertambah dan jatuh cinta lagi dan lagi pada buku fisik--sempat diulas juga tentang e book. Buku ini menunjukkan peran besar buku dalam kehidupan kita, penghormatan yang menjadikan buku itu tetap dipertahankan dan keinginan yang membuat sebagian orang mempertaruhkan apa saja demi memiliki buku yang mereka sukai.

Namun, bahasa narasi yang terlalu lugas, membuat saya terkadang agak jenuh, sehingga saya selingi dengan bacaan lain.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

No comments:

Post a Comment

Text Widget