Pages

02 December, 2013

Tulang rusukmu yang bengkok



Sesempurnanya wanita, kami tetap "tulang rusukmu yang bengkok".  Jadi tolong, luruskanlah kami dengan kelembutan.

Itulah yang saya rasakan sebagai wanita. Yaa... memang kami dibilang fitnah terbesar di muka bumi ini. Tapi jangan lupa, kalian lahir dari rahim seorang wanita. Nabi merupakan bapak dari para wanita (empat anaknya adalah wanita). Masih ingatkah juga, bahwa jika wanita melakukan kesalahan, ia tidak akan langsung dimintai pertanggungjawaban sebelum empat orang lelaki terdekatnya (Bapak, Suami, Adik/Kakak lelaki, dan Anak/Keponakan lelaki) yang dihisab karena tak menjaga wanita tersebut. Karena hati kami memang rentan. Kami rapuh dan lemah—walau seringkali terlihat kuat. Hingga muncul sebuah aliran bernama feminisme. Bahwa wanita bisa melakukan segalanya sendiri tanpa lelaki. Tapi sesungguhnya tidak benar—terutama bila telah datang saat kami sakit haid. Dalam Al Qur’an saja, haid itu dibilang penyakit. Karena memang sangat sakit. Ah… andai kalian para lelaki mengetahui rasanya. Ini bukan asumsi atau ajang kemanjaan kami semata. Ada beberapa di antara kami yang memang mengalaminya hingga rasanya seperti sekarat—ini tidak lebay. Sungguh!

Maka ketika kami melakukan kesalahan, baik yang disengaja atau pun tidak, tetap tegur kami dengan cara yang baik, intonasi yang terjaga dan alangkah lebih baik berdua saja (privasi). Jangan kasar terhadap kami, sebab kami adalah perekam sejarah yang kuat. Memori kami akan mencatat dua kali lebih tajam segala perlakuan buruk yang kami terima. Lalu kami akan menyimpannya dan mengeluarkannya sewaktu-waktu sebagai bom waktu, hingga tak jarang kami akan mengambil sebuah keputusan nekat yang akan kami sesali nantinya. Yaa… kami sadar akan hal itu. Emosi kami cenderung lebih kuat dibandingkan logika. Mungkin inilah kelebihan dan kekurangan kami, para wanita. Karena kami tercipta dari “tulang rusuk Adam yang bengkok”, maka tolong luruskan kami tiap kalian melihat kami menyimpang. Sungguh, kami akan menerima dengan terbuka dan merenunginya jika kau sampaikan dengan cara yang baik.

Cara yang baik dan lembut. Itu saja kuncinya.   

With love,
Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget