Pages

23 December, 2013

Bunda, selamanya aku ingin menjadi anak kecil.

Bunda,
selamanya aku ingin menjadi anak kecil.
Berlindung di bawah ketiakmu.
Memeluk teddy bear yang lebih besar dari badanku, ketika masalah menghampiriku.
Yang jelas aku bisa menyembunyikan wajahku.

Tapi aku tahu, itu semua hanya mimpi orang dewasa yang begitu egois.
Tak mau menghadapi masalah yang menempanya.
Kadang, tak sengaja menyakiti hati-hati sesama... itu sangat menyedihkanku, Bunda.
Menarikku untuk enggan berbuat hal yang sama kali kedua.
Namun, bila itu jalan satu-satunya untukku menuju kedewasaan, bagaimana Bunda?
Aku seperti ikan yang berenang mengikuti arus. Menjadi bagian dalam lakon roman picisan. Tak mau, namun harus mau.

Mengapa kita tak dibiarkan kekal dalam masa kanak kita, Bunda?
Ketika menjadi dewasa itu begitu sulit...
Bisakah aku menjadi sebodoh engkau, Bunda?
Makhluk terbodoh yang mau saja menanggung segala kesakitan, kepahitan di bumi ini, tanpa sedikit pun penghargaan?
Bisakah aku setolol engkau, Bunda?
Yang berkali-kali disakiti, namun tak tahu cara membalas menyakitinya?

Bunda... selamanya aku ingin kembali ke masa kecilku. 
Berharap terperangkap di sana. 
Tak menua, terlebih mendewasa.
 
Tapi selamanya itu hanya... mimpi!

meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget