Pages

23 December, 2013

Selamat Hari Ibu!

Minggu, 22 Desember 2013

Pagi diawali dengan hujan ritmis sedari subuh. Tampak seperti jarum jahit yang kurus-kurus berjatuhan ke tanah dan melebur. Pagi ini spesial. Mengapa? Karena hari ini adalah peringatan hari IBU. Makhluk Tuhan yang begitu dicintai, walau kebawelannya tak tertandingi. Entahlah, cintanya begitu aneh dan magis. Semakin ia cerewet, semakin ia sayang. Semakin ia sering ngomel, semakin ia cinta. Patut kau berhati-hati bila mulutnya hanya diam, ketika kau berbuat salah. Itu taraf tertinggi dari keacuhan manusia, lebih parah dari dibenci... yaitu tidak dipedulikan.

Saat ini air PAM sudah dua hari mati di rumah kami, sehingga agak menghambat aktivitas dan ritual pagi kami. Kedatangan hujan, sedikit banyak membantu kami untuk menghidupkan hidup ini dengan tadahan airnya. Selagi menampung bulir-bulir air dari langit, aku tertegun. Satu bulir mengingatkanku akan sifat baik mama. Tiap bulir kuhitung, berapa teh manis hangat yang tersedia tiap subuh. Tiap bulir, kuhitung berapa bihun dan bakwan tersaji kala kumembuka mata, tanpa dipinta. Tiap bulir, kuhitung waktu panjang yang mama habiskan untuk menungguiku pulang kerja selepas maghrib, di teras atas rumah kami. Bulir-bulir hujan semakin menderas, membuatku agak kewalahan dan pada akhirnya menyerah.

Begitu banyak!
Tak terhingga!
Begitu besar!
 
Cinta kasihnya benar-benar seperti bulir-bulir air mukjizat dari langit. Membasahi hati-hati yang kering. Menenteramkan jiwa-jiwa yang panas.
 
Tak pernah berhenti mendamaikan bumi perasaanku. Dia selalu menjadi yang teratas... tangan di atas... tanpa mengharap akan dibalas.
 
Aku tahu, 1 hari tak sebanding dengan pengorbananmu selama ini. Tapi, izinkan aku untuk tetap mengucapkan "Selamat Hari IBU", dengan cinta anakmu yg pandir.

meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget