Rumah saya di petamburan, dekat pasar tanah abang. Yang datang pasti
akan meremehkan, karena tak jauh pula dari bongkaran. Tapi saya tetap
bangga bersyukur telah dilahirkan dan bertumbuh di sana. Kekerasan,
pelecehan, NARKOBA dan berbagai penyimpangan begitu mudah ditemukan.
Saya belajar darinya. Saya tak mau tumbuh menjadi "mereka". Tapi saya
juga tak mau mengingkari mereka. Mereka pernah ada di hidup saya,
sebagai tetangga, teman, saudara.
Dari ketidaksempurnaan dan pandangan sebelah mata pada kawasan ini, saya bertekad. Saya membangun mimpi-mimpi, bahwa saya mampu berharga dan bernilai lebih seperti intan, walau ada dalam lingkungan yang kerap dianggap sampah.
Dari kekurangan kota ini, saya belajar mencintainya. Walau tindakan saya belum begitu nyata. Lingkaran saya masih seputar dunia saya dan mereka yang mengenal saya sedikit.
Tapi selamanya, harapan itu masih ada. Harapan melihat generasi depan bertumbuh dengan baik dan benar. Generasi ponakan saya dan seterusnya.
Semoga. Aamiiin.
Meta morfillah
Dari ketidaksempurnaan dan pandangan sebelah mata pada kawasan ini, saya bertekad. Saya membangun mimpi-mimpi, bahwa saya mampu berharga dan bernilai lebih seperti intan, walau ada dalam lingkungan yang kerap dianggap sampah.
Dari kekurangan kota ini, saya belajar mencintainya. Walau tindakan saya belum begitu nyata. Lingkaran saya masih seputar dunia saya dan mereka yang mengenal saya sedikit.
Tapi selamanya, harapan itu masih ada. Harapan melihat generasi depan bertumbuh dengan baik dan benar. Generasi ponakan saya dan seterusnya.
Semoga. Aamiiin.
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment