Pages

10 January, 2016

[Mentoring] Keutamaan membantu janda dan orang miskin (Hadist)

KEUTAMAAN MEMBANTU JANDA DAN ORANG MISKIN

Mbak Dini
Minggu, 27 Desember 2015

"Orang yang membantu para janda dan orang miskin adalah seperti orang yang berjihad di jalan Allah atau seperti orang yang selalu mengerjakan shaum sepanjang hari dan salat di malam hari." (Mutafaq alaih)

Bila kita belum mampu berjihad, puasa tiap hari dan salat tahajud tiap malam, maka lakukanlah amalan di atas, yakni menyantuni janda dan orang miskin.

Janda menjadi tanggung jawab orangtuanya lagi, saat sudah resmi bercerai. Jika orangtuanya tidak mampu, maka menjadi tanggung jawab pemerintah (dananya berasal dari baitul maal).

"Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin." (Al Maun 1-3)

Perlu dijelaskan apa yang dimaksud orang miskin. Rasulullah menerangkan pengertian orang miskin sebagai berikut:

"Orang miskin bukanlah orang yang ditolak karena meminta sebutir atau dua butir kurma, bukan pula ditolak karena meminta sesuap atau dua suap nasi. Tetapi orang miskin adalah orang yang menjaga diri dengan tidak meminta-minta." (Mutafaq alaih)

Jadi orang miskin ialah mereka yang tidak berkecukupan, namun tidak berkeliling meminta-minta sehingga tidak ada yang tahu dan memberinya sedekah. Pahala bagi orang yang menyantuni orang miskin dikatakan seperti orang yang salat tahajud terus menerus.

Hikmah:
1. Hendaklah kita membantu janda dan orang miskin dalam hal-hal pokok seperti makanan, pakaian, dan naungan tempat tinggal.
2. Janganlah membebankan orang miskin dan janda dengan hal-hal yang dibebankan kepada orang mampu, seperti pajak.
3. Bila mampu, berilah mereka pekerjaan.

*catatan sepemahaman penulis

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget