Pages

09 August, 2017

Tunas, merah jambu

TUNAS, MERAH JAMBU

"Ibu, tukar dong posisinya."
Kenapa? Ternyata biar dekat murid ikhwan yang dia suka.

"Ibu, bagi foto Bu Meta yang tadi di kebun dong."
Ternyata yang diminta foto saya yang berdua murid ikhwan yang dia suka. Murid ikhwan itu sedang pose berlutut sambil mengulurkan pakcoy yang seperti buket bunga pada saya.

"Ibu, aku belum pernah merasa kayak gini, loh! Kok sekali lihat aku langsung suka sama dia, ya?"

Sejauh ini sih, saya & guru lain tidak melarang suka itu. Tapi menjaga agar tetap pada fitrahnya. Tetap diingatkan tidak boleh pacaran, tidak boleh menyentuh ikhwan akhwat, kalau memang suka berusahalah agar pantas dengannya sesuai syariat. Qadarullah yang dia sukai adalah idola kebaikan. Hafalan quran & akademiknya bagus. Jadi kadang kami menjadikan ikhwan tersebut untuk penyemangatnya.

"Hayo, kalau kamu suka sama dia, kamu harus semangat hafalan qurannya. Masak kalah. Pasti dia maunya yang juga saleha, cerdas, dan baik. Jaga perilaku kamu."

Duh, SMP... Usia remaja, dalam Islam sih tidak ada remaja. Adanya dewasa/akil baligh & belum dewasa. Rawan-rawannya virus merah jambu. Mulai ada debar suka atau kagum yang kadang dikira cinta. Mulai ada persaingan & kecemburuan bila si dia dekat dengan lawan jenis yang lain.

Saya coba mengingat lagi saya saat SMP dulu bagaimana. Saya coba rasakan lagi debaran rasa saat kali pertama suka lawan jenis. Ternyata dulu saya tak begitu peduli. Baru mulai suka hanya saat SMK & tak seterus terang dia. Suka hanya selingan, bisa saya redam dengan hobi atau sahabat.

Saya coba memahami dia, agar dia tetap terbuka & kami selaku guru paham bagaimana treatmentnya. Sebab menurut saya, jauh lebih baik dia curhat terbuka seperti ini, daripada diam-diam atau kode-kode dengan temannya sementara gurunya tidak update. Itu jauh lebih berbahaya. Khawatir malah salah curhat & salah arahan.

Ah, guru SMP itu bikin saya kayak remaja lagi. Kayak saya yang mengalami jatuh cinta. Padahal sudah lama konsep itu saya ubah menjadi bangun cinta.

Rabbi habliminashshalihin, semoga semua pendidik & orangtua mampu menjadi tempat curhat ternyaman bagi tunas bangsa ini, sehingga bisa meluruskan sebelum jatuh ke jurang berbahaya.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget