Pages

31 December, 2016

[Review buku] Persekutuan misterius Benedict dan dilema sang tawanan

Judul: Persekutuan misterius Benedict dan dilema sang tawanan
Penulis: Trenton Lee stewart
Penerbit: Matahati
Dimensi: 446 hlm, cetakan pertama Mei 2011
ISBN: 978 602 8 590280

Mr. Curtain yang menghilang bersama Manusia Sepuluh ternyata menyusun sebuah rencana jahat. Berdiam di penjara Third Island, mereka berencana mencuri kembali Sang Pembisik. Bahkan cara kerja anak-anak sudah tertebak! Mereka tertipu dan berhasil ditangkap. Hal itu terjadi dalam satu hari ketika Mr. Curtain berhaisl menyabotase sistem jaringan listrik dan komunikasi seluruh kota Stonetown. Mengapa Kate, Reynie, Sticky, dan Constance dijadikan tawanan sementara Sang Pembisik telah berhasil dicuri? Juga bagaimana masa lalu Constance hingga dia terlantar di jalanan? Paling penting, bagaimanakah akhir persekutuan misterius benedict, akankah mereka berhasil dan tetap bersama setelah misi ini selesai?

Buku ketiga sekaligus buku terakhir dari trilogi Persekutuan Misterius Benedict ini jauh lebih tipis dibandingkan buku sebelumnya. Namun jauh lebih seru, menegangkan dan asyik! Juga lebih terasa kekentalan persahabatan keempat anak tersebut. Bagaimana mereka yang psikologi perkembangannya sedang egois mampu menekan ego demi keutuhan tim. Luar biasa. Tentu saja endingnya amat saya sukai. Tidak ada yang menyukai perpisahan begitu cepat, bukan?

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Pikiran seseorang adalah hak milik seseorang yang paling berharga dan paling pribadi." (H.75)

"Dalam beberapa kasus tertentu, ketidaktahuan adalah perlindungan kalian yang paling tepat." (H.88)

"Pikiran seseorang kadang-kadang bisa mengubur ingatan-ingatan menyakitkan sebagai suatu cara untuk melindungi diri." (H.135)

"Aku terus berpikir tentang bagaimana semua hal baik dalam seluruh urusan ini berhubungan dengan hal-hal buruk.
Mungkin kita seharusnya belajar untuk menyukai perasaan itu." (H.440)

"Kau tidak bertanggung jawab atas diri kita semua. Kita semua bertanggung jawab atas diri masing-masing, bukan?" (H.441)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget