Pages

10 December, 2016

[Belated] Surprise Hari Guru

Hari ini jadwal padat, persiapan agenda pendakian. Dari pagi guru yang akan mendaki ikut pelatihan medis terkait CPR, bidai, dan hipotermia. Selesai pelatihan pukul 11.00 biasanya sudah tersedia makan siang. Tapi tumben sampai pukul 12.30 belum ada. Tiba-tiba ada bunyi sirine di lapangan. Lalu murid-murid narik semua guru "Ayo, Bu, kita ke lapangan."

Bahkan sampai dituntun.

Ternyata, ada kejutan dari komite dan semua murid untuk merayakan Hari Guru (25 november lalu). Ada penampilan dari komite, puisi dari kelas 6, juga nyanyian "Terima kasih guru" dari kelas 7 SMP, kelas 6 dan kelas 4. Dilanjut pemberian reward pada guru-guru.

Alhamdulillah, saya mendapat reward untuk guru terkreatif SMP, Hafal hadits dan doa kelas 1-5, STIFIn box (Quiz), dan STIFIn dasar (yang nilainya di atas 90). Entahlah, saya merasa malu dan kurang pantas mendapatkan semua hadiah itu, sebab saya merasa tidak menonjol apalagi kreatif. Ada beban tambahan mempertanggungjawabkan apa yang terlihat di mata makhluk. Semoga tak ada hasad dan reward ini memicu pribadi lebih baik lagi dengan niat tetap lillah.

Setelahnya kami ramah tamah, dengan aneka hidangan lezat nan banyak macam. Ternyata kami sengaja dibuat lapar oleh catering sebab mau dijamu spesial. Masyaaa Allah.

Baru sesuap bakso, tiba-tiba seorang murid ikhwan kelas saya datang menghampiri dan berkata, "Bu, gawat, Bu! Di kelas pada berantem, kacau. Gak bisa satu guru aja, Bu yang damaikan. Ayo, Bu, ke kelas!"

Lalu dia berlari ke kelas. Meninggalkan saya yang shock. Sebab memang pernah ada kejadian saat kelas kosong, ada yang bertengkar. Saya khawatir. Maka saya bersegera mengajak guru akhwat lain menuju kelas. Dari tangga bawah, terdengar teriakan-teriakan, "Pisau, mana, pisau!"

Saya deg-degan, takut mereka main pisau lipat pendakian ke arah temannya. Lalu terdengar suara tangis murid akhwat. Ditambah pemandangan dua orang murid ikhwan seperti sedang bergulat. Saya pun memacu langkah saya lebih cepat menaiki tangga. Sesampainya di atas, "Ada apa ini?"

Tiba-tiba ada semburan kertas dan teriakan "Yeee... selamat hari guru! Kaget, ya, Bu?"

Lalu saya melihat kelas didekor dengan tulisan dari kertas seadanya dan banyak kalimat positif di papan tulis. Lalu seorang murid ikhwan memberikan hadiah pada saya.

Ternyata, saya dikerjai! Ya Allah, seumur-umur ini surprise yang cukup membuat saya sport jantung. Saya cukup lemas hingga memilih duduk dan mengamati mereka. Ternyata, di balik ulah mereka yang menguji kesabaran, mereka masihlah tetap anak-anak yang manis.

Rabbi habbli minasshaalihiin yaa Rabb.

Hanya itu yang bisa saya ucapkan terus menerus. Doa adalah kekuatan saya. Sebab di antara guru SMP lain, saya memang tak terlalu disukai karena ketegasan saya dan banyaknya aturan yang saya terapkan selaku wali kelas. Tapi saya sadar, itu adalah risiko. Menyayangi tanpa kembali disayangi.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget