Pages

22 April, 2016

Biasa saja

BIASA SAJA

"Apa kabar istri dan anakmu? Bagaimana rasanya jadi ayah?"

Tulus dan murni rasa ingin tahu saat kulontarkan pertanyaan itu padamu. Kau pun bercerita dengan muka berseri meski tak tertutupi pula lelahmu. Namun itu lelah yang berbeda. Lillah... bangga. Sebab kau telah purna menjadi seorang anak, suami, dan ayah. Tidak seperti aku yang bahkan menggenap saja belum.

Tapi, hei... andai kautahu beberapa tahun sebelum saat ini. Aku kira tidak akan ada fragmen seperti saat ini. Aku yang mengajukan pertanyaan itu padamu dengan tenang dan ikhlas. Kukira akan sangat berat, bahkan untuk bertemu denganmu saja... kukira aku akan kehilangan nyali. Tapi ternyata, aku merasa tak pernah kehilangan apa-apa. Melepaskanmu adalah salah satu hal terbaik dalam hidupku. Sebab dalam upayaku melepaskanmu, aku mengenal dan mempelajari banyak hal yang membuatku menjadi diriku seperti saat ini. Mencintai Sang Maha Daya Cinta. Ah, ternyata biasa saja jatuh cinta, patah hati, lalu membangun cinta kembali. Semua itu sama biasanya dengan siklus bernafas, makan, dan lainnya. Hanya menjadi berbeda saat kita memberi porsi lebih untuk mendramatisirnya.

Semoga akan tiba saatnya, kamu yang bertanya balik kepadaku dengan pertanyaan yang senada. Doakan, yaa (n_n)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget