Pages

15 April, 2015

Film The Cobbler

Film The Cobbler

Awalnya niat nonton ini tuh untuk menghibur diri. Karena review di tv lucu dan Adam Sandler yang main. Diajak nonton filosofi kopi, tha tolak. Alasannya "Lagi ga mau yang serius dan buat keluar air mata." Ternyata film ini jauh nguras air mata. Tapi, nangisnya setelah nonton, soalnya ga enak sama teman yang nemenin. Hahahha...

Filosofi hidup yang tha dapat dari film ini cukup dalam dan ngena. Pepatah bilang "Don't judge people from their cover, until you walk on their shoes." Film ini benar-benar mengandaikan bila kita memakai sepatu orang lain, it means 'walk on their shoes', kita akan tahu kehidupannya serta cara pandangnya selama ini. Max Simmin, melalui kecelakaan karena mesin jahit sepatunya rusak, terpaksa memakai mesin jahit sepatu lama warisan ayahnya. Takdir bekerja dengan caranya sesuai skenario Tuhan. Max menemukan keajaiban. Semua sepatu yang dijahit memakai mesin itu membuat Max bisa berubah menjadi pemilik sepatu.

Adegan paling menyentuh adalah saat Max memberikan hadiah terbaik dan terindah kepada ibunya, tanpa ia tahu bahwa itu juga akan menjadi hadiah terakhirnya.

Betapa konflik batin yang dialami Max memuncak, manakala ditinggalkan oleh satu-satunya orang yang ia cintai. Max hampir kehilangan jati diri. Ia menganggap hidupnya selama ini adalah loser, hingga ia tak mampu membelikan nisan yang layak untuk ibu tercinta. Hal-hal buruk pun ia alami saat ia mencoba lari dari kenyataan dengan mengubah diri menjadi orang lain. Hingga ia mendapat kejutan yang membuat ia merasa bahagia kembali.

Memang agak membosankan di beberapa part, tapi saya hargai 8 dari 10. Sebab filosofi hidup yang berat dapat saya maknai dalam film ringan ini. Yakinlah bahwa berkorban untuk keluargamu, terutama orang tuamu tak akan pernah jadi hal yang sia-sia. Meski pun selama kau memberikan waktumu pada mereka, kau tidak menjadi orang hebat yang dikenal dunia. Tapi setidaknya kau telah menjadi dunia bagi mereka. Dan jangan pernah menjudge sepihak dari sisi yang ditinggalkan. Ada banyak hal yang mungkin belum waktunya untuk kamu mengerti saat ini, tapi jangan pernah membenci. Meski itu terlihat buruk bagimu, kau tak pernah tahu kebaikan di baliknya.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget