Pages

11 January, 2015

[Review buku] Air mata kopi

Judul: Air mata kopi
Penulis: Gol A Gong
Penerbit: Gong Publishing
Identitas: ii + 79 hlm, cetakan pertama, oktober 2013
ISBN: 978 602 9117 25 7

Buku ini berisi 50 puisi, sebuah perayaan atas usia kelima puluh penulisnya. Ditulis berdasarkan tur di kota-kota pulau sumatera sejak 1 mei - 23 juni 2012.

Sejujurnya untuk mereview puisi, ini adalah kali pertama bagi saya. Agak bingung, apa yang harus direview. Sebab, puisi adalah kebebasan. Akhirnya, saya hanya menulis ulang tentang perasaan saya saat sedang membacanya. Dari lima puluh puisi di dalam buku ini, satu perasaan saya, yakni kesedihan. Saya merasakan penulisnya begitu perhatian dengan proses di balik tersedianya secangkir kopi. Tentang nasib para petani kopi, anak-anak petani kopi yang tidak berkesempatan sekolah.

Sehingga, kemelaratan tetap memeluk mereka. Terasa ada suara ketidakadilan yang ingin disampaikan penulis. Betapa paradoksnya kopi yang kini diolah sedemikian rupa hingga menjadi gaya hidup, dengan kesejahteraan petani kopi.

Bagi saya, yang kurang bisa menikmati kopi yang begitu mendebarkan jantung saya, puisi di dalam buku ini membantu saya membayangkan rasanya. Membuat saya tahu tempat-tempat asal kopi dan jenis-jenisnya.

"Kepada para pecinta kopi: air yang kauseduh dengan kopi itu adalah air mata para petani kopi."

2 comments:

  1. baca review ini ja sudah agak sedih apalagi baca buku nya langsung ya kak, memang benar menyedih kan melihat nasib petani kopi dimana di kota-kota besar kopi sudah menjadi gaya hidup sehari-hari.

    ReplyDelete

Text Widget