Pages

30 October, 2016

[Mentoring] Manfaat silahturrahim

MANFAAT SILAHTURRAHIM

Minggu, 30 Okt 2016
Bu efi

Manajemen waktu untuk silahturrahim memenuhi hak-hak keluarga dan kewajiban hadir liqo haruslah seimbang. Pintar-pintar menjaga perasaan, jangan sampai kita menjadi pemutus silahturrahim hanya karena harus liqo. Pun sebaliknya. Maka perbanyak komunikasi dan pengertian agar sekitar kita paham dengan agenda kita. Memang itu butuh waktu dan proses yang tidak mudah.

يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَآءً  ۚ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ   ؕ  اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."
(QS. An-Nisa: Ayat 1)

Keutamaan menjalin silahturrahim:
1. Bisa saling mengenal satu dan lainnya, sehingga muncul rasa kasih sayang. Tak kenal maka ta'aruf.

2. Ukhuwah islamiyah dapat dibangun. Bisa memupuk solidaritas.
Rasulullah SAW bersabda, "Tangan Allah berada di atas tangan jamaah."
Di riwayat lain, "Berjamaah itu rahmat, perpecahan itu azab."
Allah akan selalu membantu hambanya yang bersatu dan menjauhi perpecahan.
Sekeruh-keruhnya jamaah, masih lebih baik dibanding jernih dalam kesendirian.

3. Berbagai persoalan (baik pribadi atau horizontal) yang ada di masyarakat, akan mudah diatasi. Seperti masalah ekonomi, pendidikan, dll.

4. Berbagai ide brilian bisa diwujudkan.

5. Menjadi media menumbuhkan wawasan dan pengetahuan.

Semoga dengan penjelasan itu, tidak membuat kita menjadi pemutus silahturrahim.

Meta morfillah

[Kajian] Oleh-oleh haji

OLEH-OLEH HAJI

Ustad Salim A. Fillah
Minggu, 30 okt 2016
Masjid Bank Indonesia

Ibrahim adalah sosok yg paling banyak berdoa untuk keluarga, keturunan, dan masyarakat. Periksa saja doa ibrahim di Al Quran. Dialah lelaki penuh cinta. Yang saat diangkat jadi pemimpin masyarakat/nabi, ia pun memohon untuk dijadikan qawwam anak cucunya.

Tugas keimanan ibrahim adalah menggiring manusia untuk menyadari kebesaran Allah dan melihat beragam kemanfaatan ibadah untuk manusia.

Seorang sahabat memiliki kebiasaan tercela, lalu ia meminta pendapat rasul, "Ya Rasul, aku memiliki kebiasaan yang dalam islam itu adalah sifat tercela. Bagaimana menurutmu, apakah aku harus masuk islam sementara aku masih suka melakukan kebiasaan itu, atau aku harus menghilangkan kebiasaan buruk itu dulu baru masuk islam?"

"Masuk islamlah, dan janjikan aku satu hal: Jujur."

Sebab mukmin tidak akan pernah berdusta. Kejujuran adalah keharusan bagi mukmin. Sekali mukmin berdusta, ia termasuk munafik. Perlahan bila kita jujur, Allah akan timbulkan rasa malu dan iman dalam hati kita.

Ibrahim pernah melakukan 3 dusta, dan ia merasa amat malu meskipun itu dimaklumi untuk dakwah. Inilah dusta Ibrahim yang cerdas:

1. Saat kaumnya merayakan festival berhala. Ibrahim mengatakan, "Sesungguhnya aku sakit." dalam bahasa arab yang bila ditinjau dari segi bahasa sebenarnya itu bukanlah dusta. Sebab makna sakit dengan bahasa arab yang digunakan ibrahim adalah sakit yang memang niscaya. Bahwa kita semua memang sakit di dunia ini.

2. Saat menghancurkan berhala dan menyisakan satu berhala paling besar serta menggantungkan kapak di berhala itu. Ketika ditangkap dan ditanya, "Apakah kamu yang melakukan ini pada berhala kami?"
"Yang melakukannya adalah berhala besar itu."
Sesuatu yang sangat tidak logis dan semua sadar bahwa itu khayali.  Perkataan ibrahim itulah yang menjadi dasar bahwa dongeng, novel, fiksi, dll yang mengandung pelajaran/hikmah dimaklumi dan dibolehkan dalam Islam.

3. Ketika menghindari kezaliman penguasa, lalu kaumnya berhijrah ke Mesir yang dipimpin oleh raja cabul. Raja cabul itu selalu ingin memiliki wanita yang cantik. Istri ibrahim, siti sarah adalah wanita cantik (kalau sebagian ketampanan diberikan pada Yusuf, maka sebagian kecantikan diberikan kepada Sarah. Sarah adalah nenek buyut Yusuf).

Ibrahim berkata pada Sarah,
"Di Mesir ini tidak ada orang yang beriman kecuali aku dan engkau. Maka aku akan mengaku bahwa kita adalah saudara."
Dalam makna saudara seiman. Sebab sosiologi Mesir saat itu, kedudukan istri jauh lebih lemah dibandingkan saudara. Maka Ibrahim melindungi Sarah sebagai saudara seimannya. Betapa cerdasnya!

Dari riwayat itu, hadirlah Hajar dan Ismail. Di sana Sarah mulai cemburu, sebab perhatian Ibrahim tercurah pada Ismail. Maka penting dalam pendidikan untuk memberikan makna positif saat ada anggota keluarga lain hadir. Misalnya saat akan punya adik, maka siapkan hadiah. Saat adik lahir, berikan hadiah itu pada kakaknya lalu bilang "Ini hadiah dari adik." Sehingga kakak akan senang menerima kehadiran adik yang mencuri perhatian orangtuanya.

Saat cemburu, Sarah bersumpah "Akan kupotong tiga bagian tubuh Hajar!"
Apa yang dilakukan Ibrahim? Ia tidak marah. Tetap tenang. Inilah kaidah penting: JANGAN MARAH PADA ORANG YANG BERSALAH KARENA CINTA.
Sarah marah pada Hajar karena cintanya pada Ibrahim. Itu lumrah. Sumpah Sarah itulah yang menjadi dasar adanya khitan dan tindikan kedua telinga bagi wanita.

Kecemburuan Sarah pada Hajar mengantar kita pada peristiwa awal Haji. Setiap kalimat akan diuji. Maka tibalah ujian bagi Hajar yang begitu yakin bahwa Allah tidak akan menyiakan dia dan bayinya. Hingga kekeringan dan kesulitan ia rasakan, ia memulai berlari mencari air, dasar awal sa'i dan air zam-zam.

Maka oleh-oleh haji:

1. Tirulah zuhudnya Hajar dengan bekerja hingga keajaiban datang. Lelahnya sa'i diganjar zam-zam, meski bukan hasil langsung ikhtiar Hajar, tapi lewat hentakan kaki kecil Ismail.

2. Kesungguhan di dalam menempuh jalan ikhtiar demi ridha Allah. Yakin bahwa Allah akan memberi yang terbaik bila ikhtiar kita sesuai syariatNya. Seperti perintah berqurban bagi Ibrahim.

3. Azzamkan untuk naik haji. Ikhtiarkan dengan daftar, nabung, pantaskan diri dengan menjaga ibadah. Sehingga meskipun qadarullah tidak sempat haji, tapi saat nyawa kita dicabut, maka kita sudah mabrur. Saking menjaga dirinya dengan ibadah dan amalan menyerupai haji. Sebab banyak yang sudah haji tapi tidak mabrur.

*catatan sepemahaman penulis

Meta morfillah

25 October, 2016

Sepiring mie penuh ketulusan

Tahu gak, Sarapan pakai mie instan itu enggak sehat!

Tahu.

Bisa memicu migrainmu.

Iya.

Terus mengapa kamu sarapan itu?

Soalnya dibuatkan sama mama.

Saya kira, mama saya paham sekali akan hal itu. Beliau tahu kalau beberapa kali memakan mie instan atau mecin, migrain saya akan kambuh. Beliau pensiunan perawat, paham sekali bidang kesehatan. Tapi kadang, ada masa di mana kita tidak bisa menyajikan yang terbaik dan terideal bukan?

Kita hanya bisa memberikan terbaik dari pilihan terburuk yang ada. Lebih baik sarapan mie instan pakai telur daripada saya berangkat dengan perut kosong, sedang meriang, habis dingin dan terkuras tenaga sehabis mencuci baju pula.

Maka, mie instan ini jauh lebih baik dibanding saya tidak sarapan. Terutama masaknya pakai segenap kasih sayang seorang ibu. Angka gizi saya rasa bisa diabaikan sesekali. Inilah makanan terenak di dunia. Makanan yang dimakan saat lapar melanda dahsyat, di udara dingin, dibuat oleh kesayangan yang tulus menyajikan. Bukan makanan mahal.

Jadi, cobalah hargai setiap hal kecil yang telah kamu, dia, mereka lakukan. Mungkin memang tidak terbaik dan terideal, tapi terminim risiko dari yang terburuk.

Cherish the love and the life you live.

*Hari ini saya mendengar kabar kematian tiga orang yang terkait dalam lingkaran hidup saya. Hanya dalam kurun waktu 4 jam. Rasanya, saya patut bersyukur masih ada di dunia ini untuk memperbaiki ibadah saya.
Jangan lupa duha!

Meta morfillah

22 October, 2016

Welcome, 27 years old!

Alhamdulillah…

Sampai juga di usia 27 tahun, dalam keadaan sehat wal ‘afiat, produktif, masih bisa bermanfaat, masih diberi keluarga yang hangat, masih di tanah air yang damai, masih bisa isengin teman-teman dengan minta diucapin lewat japri (enggak mau nerima copas di grup, meskipun kalau diucapin copas juga tetap bahagia… hahahaha), masih bisa candain ponakan dengan minta dibelikan hadiah yang sudah ditentukan, dan masih bisa tersenyum meski amanah dan ujian kian berat.

Alhamdulillah…

Entah sampai usia keberapa, saya masih diizinkan untuk menuliskan segenap perasaan di hari lahir saya dan mempostingnya di blog disertai foto beragam ucapan milad yang saya dapat. Kebiasaan ini akan terus saya lakukan untuk mengenang dan menghormati mereka yang pernah hadir dan masih tetap hadir serta meluangkan waktunya untuk membahagiakan saya dengan ucapannya. Meski kadang mereka sebenarnya tak ingat persis tanggal milad saya, tapi terbantu oleh media social khususnya facebook, saya tetap bahagia dan berterima kasih. Meskipun 1346 teman di facebook tahu saya milad, toh tidak 1346 ucapan yang saya dapat. Saya kira, itu cukup membuat saya paham siapa yang kiranya benar-benar teman di dunia maya tersebut… hehe. Kuantitas pertemanan tak bisa mengalahkan kualitas pertemanan itu sendiri. Pada akhirnya, hanya sedikit dan makin sedikit orang yang akan mengucapkan selamat milad seiring pertambahan usia kita. Jangan sedih yaa…

Doa paling berkesan adalah dari Mama, yang diucapkan secara langsung tanpa kue ultah, saat saya terburu-buru ke kamar mandi untuk setoran pagi. Di sela itu, sembari saya kebelet, Mama menyodorkan tangannya untuk saya cium dan mencium pipi kanan-kiri saya, seraya berkata “Selamat ulang tahun yaa… semoga rezekinya lancar dan kamu selalu sehat. Aamiin “ Lalu dilepaslah tangan saya dan dibiarkannya saya pergi menunaikan hajat ke kamar mandi.

Alhamdulillah… mama gak minta mantu!

Bogor, 22 Oktober 2016

Meta morfillah





Ini isi VNnya Ikri

Assalammu’alaikum Kak Meta..
Selamat ulang tahun ya, Kak. Semoga kakak semakin soleha, dan bisa terus istiqomah dalam kebaikan. Semoga kakak sehat terus, sukses, bahagia terus…hmm… dilindungi Allah dari… hal yang buruk-buruk. Pokoknya kakak semoga selalu dalam keberkahan Allah. Mudah-mudahan kakak tetap menjadi kak meta yang sekarang, yang spontan, apa adanya. Pokoknya kak meta banget deh! Hmm… aku iri sih sebenarnya sama kak meta bisa seperti itu. Aku juga doain kakak mudah-mudahan kakak cepat ketemu nng… apa ya namanya…ketemu calonnya yang bisa membuat kakak lebih dekat lagi sama Allah. Bisa membimbing kakak. Lelaki soleha yang bertanggung jawab , baik hati, soleh lagi! Mudah-mudahan ya kak. Semoga cepat disegerakan, eh, udah cepet, disegerakan ya? Pokoknya gitu deh, pokoknya aku doain yang terbaik aja buat kak meta. Sekali lagi selamat ulang tahun ya kak.

Sampai ketemuu…

















Grup Komunitas yang sudah bertahun ditinggalkan dan masih mengucapkan milad padahal tha udah gada di grup itu... Haha






17 October, 2016

Alunan musik hidupku

Bila hidup ibarat alunan musik dengan segenap dinamika dan notasinya...

Mungkin hidupku diawali dengan intro piano. Lembut. Kelahiran yang tetap didambakan meski tak sesuai harapan. Lalu pertumbuhanku begitu allegro dan animato. Tiba-tiba saja aku mengalami break. Nada hidupku berhenti saat bapak tiada. Hening. Hening beberapa jenak. Aku gamang, namun sadar harus ravivando. Aku belajar berpikir riverso. Begin with the end of the mind.

Perlahan nada hidupku mengalami crescendo. Ada banyak tekanan, tuntutan,  pilihan, kegagalan, jatuh bangun. Seperti legato berdenging dalam keseharianku. Tapi, Allah tidak tidur. Allah menuntunku dari segala ketidaksukaanku pada segala yang kubutuhkan untuk bertahan. Aku belajar tertawa bebas seperti alcuna licenza. Menertawakan apa saja, terutama kebodohanku. Diriku. Kemalanganku. Ketakutanku.

Lalu mulai ada syncoption seiring pertambahan usiaku. Tiap tahun ada interlude, kejutan dari orang berbeda. Ritornello. Berkenalan, dekat, hampir menggenap, gagal. Hingga terasa seperti staccato yang ingin segera kuberi coda.

Namun ternyata coda menurutku belum berarti coda menurut yang lain. Dan kini, aku entah yang mentah. Bagai hilang kepekaan akan nada hidupku sendiri. Di manakah aku berada?

Meta morfillah

#istilahmusik
Intro: permulaan lagu/musik.
Interlude: selingan melodi atau improvisasi di dalam lagu/musik.
Coda : akhir lagu/musik.
P (piano) : lembut.
Crescendo : makin lama makin keras.
Stacato : dimainkan dengan terputus-putus.
Legato : beberapa not yang berbeda disuarakan panjang (tidak terputus).
Ravivando : kembali cepat setelah mengalami perlambatan tempo.
Syncoption : perubahan aksentuasi.
Ritornello : pengulangan bagian dalam komposisi musik.
Riverso : cara bermain terbalik dari belakang ke depan.
Break : istirahat, untuk tidak bermain.
Alcuna Licenza : kebebasan untuk bermain.
Animato : riang gembira.
Allegro (fast) : cepat.

16 October, 2016

[Review buku] Sehidup sesurga

Judul: Sehidup sesurga
Penulis: Fahd Pahdepie
Penerbit: PandaMedia
Dimensi: x + 210 hlm, 14 x 20 cm, cetakan pertama juni 2016
ISBN: 978 979 780 845 7

Menikahimu,
Aku ingin melakukannya sekali saja.
Mencintaimu, aku ingin bersamamu selama-lamanya.
Sehidup, sesurga. (H. 1)

Bahwa cinta tidak terbatas pada ajal. Cinta bisa menembus kehidupan sesudah mati, surga. Begitulah buku ini hadir. Dengan keyakinan penulis terhadap agama yang dianutnya, bahwa pecinta akan dikumpulkan bersama yang dicintanya. Maka mewujudkan hal itu, adalah dengan menjadi pecinta hebat yang berpikiran jauh hingga akhirat. Lalu, apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi pecinta hebat itu?

Ada banyak hal, filosofi, sudut pandang dan pembelajaran dari kisah-kisah keseharian yang mungkin luput untuk kita perhatikan. Itulah yang dikisahkan dalam buku ini. Bagaimana memaknai kisah sederhana yang sering kita alami dengan "kacamata baru". Penulis cukup lihai mengemukakan persepsi dari sudut pandang baru. Terasa lebih jujur karena ini adalah pengalaman. Pengalaman berumah tangga tujuh tahun dengan dua orang anak lelaki.

Terbagi menjadi 8 bab dengan judul:
1. Apakah engkau sudah siap untuk menikah?
2. Mengatur langkah setelah menikah
3. Membangun rumah, menyusun tangga
4. Musuh dalam satu selimut
5. Mencicil surga dengan bait-bait doa
6. Sebab tak ada pernikahan yang sempurna
7. Belajar dewasa dengan menjadi orangtua
8. Menjaga harta yang paling berharga

Menariknya, setiap pergantian bab disertai dengan tulisan kontemplasi berupa surat dari penulis untuk istrinya atau nasihat dan ada gambar ilustrasi yang manis.

Beberapa tulisan pernah dipublish di facebook penulis dan saya sering mengelike tulisan tersebut.

Memang sejak menikah, tulisan fahd agak berbeda dengan dahulu, kala masih bernama pena Fahd Djibran. Rasanya lebih bijak, matang, dan mau belajar memakai "kacamata" yang berbeda di tiap harinya. Terlihat bahwa menikah membelajarkan pelakunya menjadi lebih baik.

Ada beberapa typo dan kisah yang menurut saya kurang pas mengikuti alur.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Tentang waktu, apa yang mesti kita risaukan? Bukankah hari ini adalah esok yang kemarin pernah kita cemaskan itu? Maka, tenang saja." (H. 4)

"Sebuah teori bahwa di antara dua orang yang ketakutan, yang mengatakan 'jangan takut' justru adalah orang yang paling merasa takut." (H. 45)

"Perempuan tipe ENFP berdasarkan 16 kepribadian MBTI hanya 7% saja di dunia. Orang jenis ini 'smart' karena selalu penuh rasa ingin tahu. Perhatian. Penuh energi. Pandai berempati. Punya kemampuan komunikasi di atas rata-rata. Tahu cara untuk bersenang-senang. Dan yang paking penting: mereka adalah jenis teman yang hebat!" (H. 55, tes MBTI saya ENFP hehe)

"Hanya karena seseorang tidak mencintaimu seperti cara yang kamu inginkan, tidak berarti ia tidak memberikan segala yang terbaik yang dimilikinya untukmu!" (H. 107)

"Jika aku menuliskan banyak kata cinta untukmu, itu tak berarti kamu beruntung. Itu berarti aku bangga. Jika aku mencintaimu, aku hanya perlu membuktikannya pada dirimu. Namun, jika aku bangga mencintaimu, aku harus membuktikannya kepada semua orang." (H. 185)

"Sediakanlah ruang dalam diri kita untuk memahami bahwa takdir adalah akibat. Maka mari kita ciptakan sebab-sebab yang baik untuk akibat-akibat lain yang lebih baik. Tuhan dan semesta tak pernah berhenti bekerja, kan?
Nasib kita tidak ditentukan apa kata orang. Maka jangan melulu ikut kerumunan. Kebenaran lebih sering berada di luar kerumunan dan pendapat banyak orang." (H. 205)

Meta morfillah

12 October, 2016

[Review buku] Jodoh

Judul: Jodoh
Penulis: Fahd Pahdepie
Penerbit: Bentang
Dimensi: x + 246 hlm, 20.5 cm, cetakan keenam mei 2016
ISBN: 978 602 291 118 0

Untuk mereka yang bertanya-tanya tentang jodoh. Buat mereka yang punya cinta yang panjang untuk jodoh yang pendek. Demikianlah, cinta selalu membutuhkan ketidaksempurnaan untuk membuktikan kesempurnaannya.

Untaian pembuka yang manis. Untuk sebuah kisah lelaki dan perempuan yang berusaha menjawab pertanyaan utama dalam novel ini: Apa itu jodoh?

Tokoh Sena dengan idealismenya yang cukup 'keluar jalur' nilai hidupnya di pesantren menjalin hubungan dengan Keara, gadis yang dicintai sejak kali pertama Sena mengenal cinta. Rentang waktu lama dari sekolah dasar hingga berusia 23 tahun membuat mereka bertanya-tanya apakah mereka berjodoh? Bagaimanakah konsep jodoh itu?

Melalui narasi khas Fahd, pembaca diajak berpikir dan merumuskan kembali konsep jodoh. Berawal dan memang banyak menukil puisi yang termaktub di "Hujan bulan juni" karya Sapardi Djoko Damono cerita mengalir dengan kalimat puitis. Alur maju mundur dengan sudut pandang orang pertama (aku). Diselingi sudut pandang orang kedua berupa surat Keara.

Menurut saya, ini novel fahd yang sangat ringan dibanding yang sebelumnya. Meski tetap ada filosofi mendalam, tapi mudah dicerna dan jalan ceritanya pun tertebak dari awal. Sayangnya saya merasa fahd agak berlebihan mengutip puisi SDD dan kalimat penulis hebat lainnya seperti Haruki Murakami "seperti tak ada kalimat yang sempurna, tak pernah ada kisah cinta yang sempurna" (h.89) dan Eka kurniawan "seperti rasa dendam, rindu juga harus terbalaskan"(h.123) sehingga seperti kurang-fahd-banget!

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Jarak memang ditakdirkan untuk menebalkan rindu." (H.85)

"Aku akan tinggal di mana pun bersama orang yang akan membuatku bahagia. Di mana pun itu!" (H.95)

"Cintaku kepadamu hari ini selalu lebih besar daripada kemarin, meski tak akan sehebat esok hari." (H.106)

"Ada dua jenis kerinduan. Kerinduan pertama karena kita pernah merasakan sesuatu dan kita menginginkannya kembali. Kerinduan kedua karena kita tak pernah mengalaminya dan benar-benar ingin merasakannya, setia menunggu dalam penantian yang lugu.
Aku memilih yang kedua." (H.194)

Meta morfillah

10 October, 2016

[Review buku] Teman imaji

Judul: Teman imaji
Penulis: Mutia prawitasari
Penerbit: CV IDS
Dimensi: xii + 288 hlm, cetakan kedua maret 2015
ISBN: 978 602 72395 0 0

Bagaimana rasanya jika ada seseorang yang mampu memahami apa yang tidak kamu katakan dan mampu mengatakan apa yang tidak kamu pahami? Teman yang amat mengerti dirimu yang aneh. Awalnya kaukira dia adalah khayalan. Teman imaji. Namun ternyata... dia ada. Nyata.

Kica pikir selamanya dia akan dianggap aneh karena suka hujan, menulis puisi dan nyanyian di notes, lalu tak punya teman selain Adit dan Faza. Ternyata pertemuannya dengan Banyu mengubah banyak hal dalam hidupnya. Ia menemukan rumah untuk tulisannya. Ia mampu berteman hingga memiliki seseorang yang dianggap kakak. Ia bahkan mampu jatuh dan patah hati. Ia juga mampu menjalankan perintah agamanya. Banyu nyata. Dia bukan sekadar imaji.

Membaca novel ini pada awalnya mengingatkan saya pada karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dee Lestari. Namun semakin mengalir, karakter Kica semakin menarik. Juga Banyu. Adit. Faza. Rinyai. Rasya. Bubu. Dan lainnya. Keanehan dan kegilaan yang Kica rasakan sering juga saya alami. Sayangnya, saya tak seberuntung Kica yang memiliki teman imaji begitu nyata. Karakter Kica membuat saya merasa dekat pada diri saya.

Gaya bercerita penulis sangat asyik dengan fragmen pendek yang berkelanjutan. Hingga membacanya tak membuat lelah dan bosan. Padahal awalnya saya pikir akan tertidur ketika melihat ukuran font yang dipakai dan kerapatan tulisannya. Pilihan katanya sungguh puitis dan banyak yang tak umum hingga saya mencari tahu di kamus.

Alurnya maju lalu mundur di epilog. Kekuatan penulis ada pada dialog. Nada tulisannya mirip kurniawan gunadi, tere liye, yang begitu positif memandang kehidupan. Banyak sekali kalimat indah yang saya kumpulkan untuk dikutip. Saya sangat ingin memiliki buku ini, namun memilikinya harus melalui pre order, tak bisa beli langsung di toko buku. Hiks...

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Kita adalah ksatria untuk mimpi-mimpi kita. Mimpi kita harus kita sendiri yang bela." (H. 34)

"Mama adalah orang pertama yang saya dengarkan sebelum orang lain. Hidup kita kan tidak pernah mencari apa-apa, kecuali ridho Allah. Ridho Allah ada pada orangtua, apalagi Mama." (H.46)

"Setiap karya akan menemukan penikmatnya. Saya menulis untuk memenangkan diri saya sendiri. Untuk menjadi seseorang yang jujur." (H. 61)

"Kadang seseorang meminta bantuan bukan karena butuh atau tak bisa melakukan sesuatu sendiri, melainkan menghargai kehadiran orang lain--yang ingin membantu." (H. 79)

"Perempuan enggak ada yang suka nunggu." (H. 107)

"Setiap hati manusia adalah hujan. Tak pernah tahu jatuh kapan. Apalagi di mana." (H. 111)

"Januari paling awet, paling tak kenal henti. Februari paling warna-warni. Maret paling banyak petirnya. April paling keras, paling besar bulir-bulirnya. Mei paling aneh, hujan tapi panas, tapi hujan. Juni paling tabah. Oh, itu kata Sapardi Djoko Damono, penyair. Paling jarang hujan. Juli paling berisik bunyinya. Agustus paling sederhana, kalau hujan, ya, hujan, kalau tidak, ya, tidak. September paling romantis, datangnya sore-sore senja. Oktober paling semangat. November paling teduh, paling wangi baunya. Desember paling lembut, paling kecil bulir-bulirnya. Plus paling banyak pelangi." (H. 112)

"Setiap pekerjaan yang dilakukan terus menerus akan mengantar pelakunya kepada penemuan diri sendiri. 

Menulis bukan soal berapa banyak yang baca, tetapi berapa dalam si penulis menemukan makna.
Kebahagiaan terbesar penulis adalah ketika tulisannya dibaca semakin banyak orang--lalu bisa menggerakkan." (H. 173)

"Bohong berkata bahwa kita mencintai sesuatu tapi tak punya waktu melakukannya. Kalau kita cinta, kita pasti membuat waktu. We don't always have time. But we can always make time." (H. 184)

"Kadang kita lupa betapa berartinya orang lain dalam hidup kita. Tapo lebih sering, kita lupa betapa berartinya kita dalam hidup orang lain. Makanya kita harus bahagia. Semua orang yang sayang kita pasti ingin kita bahagia. Kita harus berjuang untuk orangtua kita. Untuk anak-anak kita esok. Supaya bisa bercerita, seperti bintang, cerita keberhasilan." (H. 194)

"Bagi perempuan, ada perasaan yang lebih hebat daripada menemukan. Ditemukan. Setiap perempuan ingin ditemukan." (H. 199)

"Menemukan jodoh itu rumit. Seagama belum tentu seiman. Seiman belum tentu setujuan. Setujuan belum tentu sejalan. Sejalan belum tentu sekufu. Sekufu belum tentu sejodoh." (H. 315)

"Kita tidak memilih. Kita tidak dipilih. Tapi kita dipilihkan. Oleh Allah, Maha pembolak-balik dan penjaga hati yang sesungguhnya.
Hidup manusia hanya sementara. Hidup keluarga itu selamanya." (H. 364)

Meta morfillah

09 October, 2016

[Mentoring] Urgensi kekuasaan (part 2)

📝 Ahad 9 Okt 2016

👑Tasmih: Al-Insyiqaq

👑 Tausiyah : Meta
Mau Sukses berilmu, tapi gak mau capek?!

Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata,

ولا يستطاع العلم براحة الجسد

“Ilmu tidak akan diperoleh dengan tubuh yang santai (tidak bersungguh-sungguh)”

(Jaami’u bayaanil ‘ilmi wa fadhlihi I/348 no.553, Darul Ibnu Jauzi, cet.I, 1414 H, syamilah)

Kisah seorang khalifah yang ingin anaknya diajari di rumah oleh seorang imam. Khalifah mengirim utusan untuk memanggil imam ke rumahnya. Lalu imam tersebut menjawab, "Ilmu itu didatangi, bukan mendatangi."

Begitulah perjuangan para ulama mendapat ilmu. Dari pengorbanan waktu dan perjuangan jarak, mereka belajar memaknai berharganya sebuah ilmu. Melahirkan sikap/adab positif dan hormat pada pemberi ilmu/guru. Berkat itu semua, ilmu mereka menjadi berkah.

Mungkin itu bedanya dengan generasi saat ini yang begitu mudah mendapatkan ilmu terserak di medsos dan buku, namun kurang menghargai guru. Makanya kurang berkah. Semoga kita tetap istiqomah menuntut ilmu yang berkah dengan liqo, meski hujan deras mematahkan semangat menuju rumah murabbi kita.

👑 Materi: Mba Maya
URGENSI KEKUASAAN (part 2)
Sumber: Ust. Khozin Abu Fiqih

4. Kepemimpinan adalah sebuah keniscayaan
Meskipun kita seorang diri, kita adalah pemimpin. Bahkan dalam sebuah perjalanan yang terdiri dari 3 orang, ada hadits untuk memilih satu orang di antaranya sebagai pemimpin. Apalagi untuk sebuah negara yang banyak penduduknya.

Sebegitu pentingnya memilih pemimpin hingga saat Rasul wafat, penguburannya ditunda sampai diputuskan siapa khalifah pengganti beliau. Padahal mengubur jenazah adalah salah satu hal yang harus disegerakan dan tak boleh ditunda.

5. Aktivis Islam harus merebut kekuasaan
Bila kita tidak peduli pada kekuasaan, maka hal ini akan memicu ghawzul fikri yang besar. Yang salah dibuat benar, yang benar dibuat salah. Di sinilah peran kekuasaan aktivis islam. Meluruskan kebenaran sesuai syariat Allah. Maka kita harus terus menuntut ilmu, menghafal quran sekaligus menadabburinya. Jangan sampai sekadar hafal, tapi tidak tercermin dalam perilaku kita.

Ini pula alasan mengapa Allah menurunkan Rasul-rasulnya di Ummul Qura(ibukota), di mana persaingan kekuasaan dan penentuan kebijakan diputuskan. Rasul harus mendekati pembuat kebijakan dan merebut kekuasaan tersebut untuk menjadi wasilah mencapai tujuan minadzzulumaati ilannuur.

6. Kekuasaan adalah tulang punggung kehidupan
Semua akan mendasar pada kekuasaan, di mana UU, larangan, dan kebijakan akan mengikuti siapa yang berkuasa.

7. Kekuasaan adalah penangkal kerusakan
Sebagai penyeimbang/lawan orang-orang kafir yang ingin menguasai.

Q. S. Al baqarah [2]: 205-206
"Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk membuat kerusakan di muka bumi..."

Manusia bertabiat sulit menerima nasihat. Jika tidak ada kekuatan berupa kekuasaan untuk menghentikannya, maka akan rusak semuanya. Persis seperti kisah Zulkarnain dalam Q. S. Al kahfi [18]: 94-97 yang mengalahkan Yakjuj dan Makjuj dengan kekuatan dan kekuasaan dari Allah.

Sebab ada banyak rasa dengki pada diri orang kafir sebagaimana digambarkan dalam Q. S. Al baqarah [2]: 109.

Kekuasaan dengan intimidasinya dapat mengendalikan sesuatu yang tidak dapat dikendalikan oleh (nasihat-nasihat dari) Al Quran. Kekuasaan memaksa orang menerima. Sebagaimana peristiwa fathul makkah yang memaksa Abu Jahal dan Hindun istrinya memasuki agama Islam. Hingga akhirnya mereka beriman sebenar-benarnya. Itulah cara Islam membungkam dengan kekuasaan. Menunjukkan bahwa ayat-ayat Allah benar, sesuai Q. S. Al an'am [6]: 33.

🔹🔹🔹🔹🔹

Meta morfillah

[Mentoring] Urgensi kekuasaan (part 1)

� Ahad 2 Okt 2016

�Tasmih: Al-Buruj

� Tausiyah : Zy *5 Penyebab Dosa Kecil Bisa Menjadi Dosa Besar* 1. Dilakukan terus-menerus, tanpa pernah bertaubat. 2. Menganggap remeh dosa tersebut. Ingat sifat Ihsan dan Allah selalu memantau kita. 3. Merasa senang menceritakan bahkan membanggakan dosa. Padahal Allah telah menutupi dosa dan aibnya, tapi ia malah membukanya sendiri. 4. Mengajak orang lain melakukan hal serupa. 5. Jika yang melakukannya adalah ulama.

� Materi: Mba Maya URGENSI KEKUASAAN Sumber: Ust. Khozin Abu Fiqih

_Intro_ Apa yang Allah berikan perlu dijaga. Misal hafalan Quran, baiknya sering diulang-ulang. Mendiamkan kemaksiatan adalah bentuk dari dosa. Ibrah dari bencana yang terjadi di Garut & tsunami di Aceh. Bahwa musibah turun bukan hanya pada yang melakukan tapi pada yang tidak mengingatkan juga.

_Materi Inti_ Kekuasaan untuk menegakkan kalimat & agama Allah secara formil. Bukan sekadar membuat keleluasaan berbisnis dan kepentingan pribadi. Ketika kita bukan siapa pun, kita bisa menjadi pemimpin untuk diri sendiri.

Urgensi-urgensinya: 1. Kekuasaan islam membuat kestabilan Q. S. Al baqarah [2] : 251 "...Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam''.

Shalih sendiri atau keluarga saja belumlah cukup. Sebab lawan kita sudah begitu terstruktur. Maka kita perlu memiliki pemimpin dan kekuasaan. Bila tidak, kerusakan akan terus terjadi bila kita diam saja.

Melalui pemimpin yang baik maka akan mencegah kerusakan. Mendiamkan kemaksiatan pada akhirnya akan mengenai kita. Saat Allah menurunkan azabnya, kita pun akan terkena jika itu terjadi di daerah domisili kita, saat kita membiarkannya.

Kisah Thalut & Nabu Daud melawan Jalut semua berkat bantuan/kekuasaan Allah. Allah menciptakan kafir & mukmin. Tetapi posisi kita dalam lauhul mahfudz hanya Allah yang tahu. Untuk itu kita perlu berusaha meningkatkan iman & berprasangka yang baik.

Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan kekosongan pemimpin dalam suatu masa.

Q. S. Al Hajj [22]: 39-41 ''Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya.... Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat''.

Maka ketika ada kezaliman kita wajib untuk memerangi. Ketika mukmin menang sholat & zakat bisa didirikan. Shalat mengatur hubungan baik dengan Allah sedang zakat hubungan baik dengan manusia.

2. Rasul meminta kekuasaan pada Allah Rasul pernah diembargo saat Islam belum berkuasa sepeninggal wafatnya Khadijah dan Abu Thalib.

Q. S.Al Isra' [17]: 80 ''Dan katakanlah Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.''

Sesungguhnya kekuasaan itu adalah karunia. Bila kita belum diberi kesempatan untuk berkuasa mungkin adanya ketidaksiapan, sehingga Allah belum kasih kekuasaan itu.

3. Lebih bermanfaat dengan kekuasaan Di antara cara terbaik menjadi manusia yang bermanfaat adalah dengan menegakkan kekuasaan, menolong yang lemah.

Dengan kekuasaan kebaikan bisa lebih banyak terlaksana. Golongan pertama dari 7 golongan yang mendapat naungan Allah adalah Pemimpin yang adil. Kita sebagai jundi harus sami'na wa athona pada qiyadah kita.

Bila calon pemimpin tidak dari jamaah ini maka pilihlah yang paling sedikit mudharatnya. Sehingga perlu pandai mencari strategi dimasyarakat. Jadilah pelopor setelah kita menjadi pengikut. Minimal mengubah mindset masyarakat.

�����

Meta morfillah

Perahu mimpi

"Mas, Teta kan enggak pernah minta kado pas milad ya? Bahkan kue juga enggak..."

Ketiga ponakanku mengangguk.

"Nah, milad Teta kali ini Teta mau dapat hadiah dari kalian. Wajib. Teta lagi butuh ini, ini, itu, itu, dan ini (menyebut beberapa kebutuhan). Harganya kira-kira segini. Tentuin aja kalian mau kasih Teta yang mana, yang harganya terjangkau sama kalian. Tapi enggak boleh samaan hadiahnya."

"Yaudah, aku ini." Ponakan pertama menjawab.

"Yah, uangku enggak cukup untuk yang itu." Ponakan kedua mengkalkulasi.

"Aku mau beliin Teta boneka aja." Ponakan ketiga memutuskan memberi hadiah yang tidak ada di list.

"Iya, enggak apa. Yang penting Teta harus dapat hadiah dari kalian. Jangan lupa!"

"Okeee..."

"Padahal, kan, Teta bisa beli sendiri yang Teta pengin tadi. Malah ada yang harusnya udah dibeli karena udah rusak dan Teta butuh. Kenapa nunggu dari kita? Lama, loh!"

"Iya... biar saja. Teta lagi pengin dapat hadiah dari kalian. Teta tunggu."

Biasanya, saya tak suka hari milad saya. Saya tak pernah menunggu hari itu. Sebab saya akan disadarkan akan usia dan sisa waktu saya di dunia. Saya juga tak mengizinkan keluarga, teman dan sahabat saya memberikan kejutan, bahkan berupa kue. Saya tak suka. Tapi... tahun ini berbeda.

Saya ingin membiarkan segala perhatian dan kejutan orang terdekat mengalir. Saya akan menunggu. Saya akan mengizinkan diri saya kembali bertingkah seperti gadis remaja. Saya akan menyambut segala doa dan kebaikan tulus di hari itu, asal tidak berlebihan tentunya.

Sebab... beberapa tahun belakangan, bahkan tahun ini, diri saya sudah banyak mengambil keputusan besar yang mengubah jalan hidup saya. Saya kira, diri saya layak mendapatkan apresiasi besar. Sayangnya, saya tak bisa memberi kejutan dua tahun terakhir untuk diri saya sendiri. Maka, biarlah tahun ini saya dikejutkan oleh orang sekitar saya.

Boleh dianggap ini sebagai hadiah untuk keputusan besar yang telah diambil dan sedang saya pikirkan saat ini. Keputusan yang mungkin akan mengubah hidup saya dan hidup orang yang saya sayangi.

Sesekali saya ingin membawa perahu mimpi saya keluar jendela. Menabrak batas pikiran yang ada. Melakukan hal yang tak pernah saya lakukan karena banyak sebab. Menghilangkan segala kekhawatiran, ketakutan, ketidaksukaan, ketakrelaan.

Let surprise me!

Meta morfillah


08 October, 2016

[Review buku] The silence of the lambs

Judul: The silence of the lambs
Penulis: Thomas harris
Dimensi: 480 hlm, 20 cm, cetakan kedua november 2012
ISBN: 978 979 22 9075 2

Dr. Hannibal Lecter seorang psikiatri terhebat yang pada akhirnya membunuh 9 orang dengan sadis hingga dijuluki sosiopat. Namun, kecerdasan dan pendapatnya dalam bidang ilmu perilaku masih tetap dipertimbangkan eski ia telah menjadi tahanan. Terlebih dalam menganalisa psikologi pembunuhan berantai--seperti Buffalo bill--yang sedang berusaha dipecahkan oleh FBI. Namun bukan perkara mudah membuatnya berbicara dan mau diajak bekerja sama. Terakhir kali, ia menggigit hingga rusak wajah petugas FBI yang berusaha mewawancarainya. Hingga ia mendapat penahanan khusus dan ganda, amat berbeda dengan sel tahanan lain di rumah sakit jiwa.

Adalah Clarice Starling, petugas FBI wanita muda yang masih menempuh akademi, dipilih oleh Jack Crawford untuk mewawancarai Lecter. Kesan kunjungan pertama Starling ternyata berhasil membuat Lecter mau bicara. Namun, mereka berpacu dengan waktu. Sementara Starling menghabiskan waktu mengorek informasi dari Lecter, pembunuh berantai yang dijuluki Buffalo bill sibuk menghabisi korban kelimanya, seorang wanita bertubuh besar yang dikuliti tubuhnya lalu dibuang ke sungai. Bahkan, korban keenamnya adalah anak dari Senator Martin. Akankah Lecter membantu pemecahan masalah ini, atau seperti biasanya ia akan mempermainkan perasaan semua orang dan mengambil kesempatan?

Sebenarnya saya sudah menonton film hannibal lecter ini. Tapi, membaca novelnya ternyata tetap lebih seru sebab jauh lebih detil. Juga menambah wawasan tentang psikologi dan ilmu serangga, utamanya ngengat. Meski banyak sekali typo, tidaklah mengurangi keseruan isi novel ini.

Judul novel ini berkaitan dengan masa lalu clarice starling.Covernya berkaitan dengan psikologi pembunuh. Saya salut pada kecerdasan lecter menganalisa perilaku orang bahkan hingga masa lalunya dalam pertemuan pertama. Ia tokoh villain dalam novel ini. Bahkan endingnya pun menyiratkan kemenangan dengan cara lecter.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Kepemimpinan adalah bakat alam yang tidak bisa ditiru dengan teknik-teknik secanggih apa pun." (H.256)

Meta morfillah

02 October, 2016

Konsul ta'aruf

Seorang kawan menghubungi saya dan meminta nomor whatsapp saya, dia bilang ingin konsul. Saya kira konsul terkait daerah Bogor sebab dia awalnya bertanya apakah saya masih tinggal di Bogor atau tidak.

Tak tahunya, dia konsul tentang TA'ARUF. Dia tertarik akan hal itu dan ingin mencobanya. It means, dia gak mau pacaran lagi. Waah... bagus doong, ladang dakwah buat saya. Tapi sempat kaget juga kenapa dia teringat saya ketika ingin tahu tentang ta'aruf?

Ternyata, dia sering menyimak tulisan saya yang menurutnya menyuarakan bahwa saya itu penganut paham ta'aruf dan anti pacaran. Hahah lucu istilah yang disematkannya pada saya.

Meski ta'aruf saya sendiri dibilang belum berhasil (baca: masih single berprinsip), tapi dia begitu percaya pada saya untuk menjadi konselornya. Kepercayaannya sangat saya hargai. Sebab kepercayaan itu tidaklah mudah didapatkan.

Semoga dari bincang kita malam ini, dapat menjadi sarana muraqabah dan semakin mencintai syariat Islam yang begitu jeli mengatur urusan penganutnya yaaa...

Aaamiiin.

Meta morfillah

[Kajian] Menjalin cinta bersama Sang Maha Pecinta

Menjalin cinta bersama Sang Maha Pecinta

Ustad Anshari Taslim
Masjid Al Falah, Bendungan Hilir

Perbedaan hidayah dan taufiq.
Ilustrasi: kamu mau ke masjid al falah, dikasih tahu alamatnya, maka itu hidayah (petunjuk).
Sedangkan taufiq adalah petunjuk hingga sampai ke jalan yang benar, kamu diantar sampai pintu masuk masjid al falah.

Maka mintalah hidayah dan juga taufiq dalam doamu.

Landasan cinta adalah kalau Allah cinta. Pun benci. Allah memerintahkan cinta pada rasul, orangtua, orang beriman, dll.

Saat kita sudah rela berbuat maksiat karena lebih cinta pada sesuatu hal selain Allah maka itu adalah tanda kita sudah membuat tandingan untuk Allah. Sebab salah satu indikator kecintaan pada Allah adalah Taat. Menjalankan perintahNya, dan membenci apa yang dilarangNya.

Bahkan orang mukmin yang membenci perang, tetap memerangi keluarga mereka berdasarkan cinta mereka kepada Allah. Mereka membenci apa yang dibenci Allah.

"Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka." (Q. S Al-Mujadilah: 22)

Umumnya orang beribadah karena rasa takut akan neraka dan harap untuk pahala serta surga. Di atas itu ibadah para rasul adalah karena cinta.

Cinta juga membuat kita tak ingin melakukan hal yang membuat marah atau kecewa pada yang kita cintai. Contohnya, seorang suami diizinkan poligami oleh istrinya. Bila suaminya berpoligami, maka itu disebut cinta. Tapi bila tidak, karena suaminya khawatir hati istrinya akan kecewa dan sakit, maka cintanya jauh lebih dalam.

Begitulah yang dilakukan para nabi dan sahabatnya, yang sudah dijamin surga oleh Allah, namun tetap saja mereka beribadah dan tak mau bermaksiat. Semua karena cinta.

Cara agar mendapatkan cinta Allah adalah dengan melaksanakan segala ibadah wajib, menjauhi yang dilarang dan memperbanyak amalan sunnah. Terus menuntut ilmu, datang ke kajian, rajin baca buku, mencintai sesama terutama yang lemah papa.

Saat kita telah dicintai Allah, maka Allah akan menjadi penglihatan, pendengaran, bahkan tangan kita (hadits qudsi). Artinya, segala perilaku kita akan dituntun Allah dan tak akan dibiarkan membuat maksiat.

Meta morfillah

Text Widget