Pages

31 July, 2024

[Review buku] White wedding


Judul: White wedding
Penulis: Ziggy Z.
Penerbit: Pastel Books
Dimensi: 251 hlm, cetakan pertama September 2015 (edisi digital ipusnas)
ISBN: 9786027870659

Elphira terlahir albino yang menyebabkan ia begitu membenci warna putih. Karena tubuhnya yang putih, ia merasa seperti hantu anak wanita berusia 11 tahun. Ia tidak bisa beraktivitas normal seperti anak lainnya. Ayah yang ia sayangi sakit kanker sel darah putih. Ibunya gila di hari kelahirannya saat mengetahui suaminya sakit dan anaknya albino. Semua hal terkait putih adalah kesedihan. Hingga ia bertemu dengan Sierra, anak lelaki berambut merah, dengan senyum malaikatnya. Sierra tidak seperti anak lelaki umumnya, ia terlalu baik. Atau... Benarkah ia memang malaikat?

#Novel yang amat menyentuh hati. Dengan tema tentang satu warna, tiap babnya pun diberi judul senada warna putih. Memberi saya wawasan tentang jenis dan nama-nama putih yang ternyata beragam. Belum lagi kisah hangat tentang keluarga, hingga banyak sekali kata-kata indah yang ingin saya abadikan. Diksinya puitis, lembut, menenangkan. Dan tentu saja, karakter yang kuat membuat saya larut dalam perasaan Elphira.

Meski saya sempat sebal, beberapa karya penulis menggunakan sudut pandang anak kecil, tapi bahasanya seperti orang tua bijaksana yang menelan banyak ensiklopedi. Rumit. Tapi makin lama terasa masuk akal sebab latarnya dibuat memang tidak di indonesia. Kekurangan lainnya, alur yang lambat dan konflik yang sederhana membuat agak bosan di pertengahan menuju ending. Twistnya pun ketebak, meski masih menimbulkan pertanyaan terkait interpretasi Sierra. Malaikatkah? Teman imajikah? Alangkah serunya jika ditambah sudut pandang ayah atau nenek.

Cocok dibaca bagi yang suka tema tentang penerimaan diri, menghargai perbedaan, kehangatan keluarga, dan suka diksi puitis dengan bahasa ringan.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #whitewedding #ziggyz #fiksi #metamorfillah

28 July, 2024

[Review buku] Rahasia Selma


Judul: Rahasia Selma
Penulis: Linda Christanty
Penerbit: GPU
Dimensi: 121 hlm, cetakan pertama April 2010 (edisi gramedia digital/ipusnas)
ISBN: 9789792256567

Buku ini berisi 11 cerpen yang mengisahkan berbagai konflik yang dialami manusia. Diksinya cukup puitis dan membacanya seperti mengupas bawang. Dalam waktu singkat kita diajak menyelami sudut pandang, latar belakang tokoh yang bercerita lalu di tengah atau akhir diberi twist yang bebas diinterpretasikan oleh pembaca.

Karakternya pun begitu membekas, sehingga setelah selesai membaca membuat saya merenung lagi tentang apa yang dihadapi sang tokoh. Meyakinkan diri, apakah interpretasi saya benar atau keliru. Sayangnya, penulis memang membiarkan endingnya terbuka.

Hanya satu yang kurang saya nikmati dari buku ini, temanya cenderung gelap (dark) dan rumit, meski terasa ringan sebab diksi yang dipilih penulis. Sejujurnya menelusuri alurnya membuat saya merinding dan tak habis pikir.

Karya penulis ini pasti jadi kesukaan kalian yang memiliki minat terhadap sastra. Kalau tidak, bisa jadi kalian tidak akan menangkap pesan tersembunyi yang disampaikan penulis.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #rahasiaselma #lindachristanty #kumcer #fiksi #metamorfillah

23 July, 2024

[Review buku] The Good Son

Judul: The Good Son
Penulis: Jeong you jeong
Penerbit: GPU
Dimensi: 408 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2019 (edisi digital ipusnas)
ISBN: 9786020622569

#Buku ini adalah karya kedua penulis yang saya baca, setelah "7 tahun kegelapan". Berkisah tentang Yu-jin, seorang pemuda berusia 26 tahun yang mengidap epilepsi. Suatu hari, dia bangun dengan ingatan samar dan darah di tubuhnya. Dia tidak ingat apa yang terjadi malam sebelumnya, tetapi dia menemukan ibunya terbunuh di rumah mereka. Sementara itu ada pula penemuan mayat wanita di dekat tempat tinggalnya akibat dibunuh.

Dihantui oleh rasa bersalah dan kebingungan, Yu-jin berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Dia menemukan catatan ibunya tentang perkembangan dirinya dan rahasia kelam tentang keluarganya. Semakin ia membaca, semakin banyak detail dirinya yang tak ia sadari.

Salah satu ciri khas penulis yang saya tangkap, beliau sangat detail dan fokus membangun karakter dan suasana melalui narasi yang panjang. Jarang sekali dialog. Di satu sisi itu membangun ketegangan dan membuat pembaca penasaran untuk terus membaca. Namun di sisi lain, terasa lambat dan membosankan hingga membuat saya skip beberapa detail sebab terlalu lama bermain di konflik batin tokoh.

Alur maju mundur juga membuat kita harus cermat agar tidak salah kronologis. Namun #novel ini jauh lebih menarik dibanding "7 tahun kegelapan" bagi saya. Dengan ending yang menyebalkan namun sudah tertebak sedari kedatangan 2 detektif di rumahnya, justru itu terasa thriller abis. Meski rasanya saya pernah membaca ending serupa atau menonton film dengan ending serupa namun tak ingat apa judulnya.

Meskipun ada beberapa kekurangan, The Good Son adalah novel yang patut dibaca bagi para penggemar thrille dan misteri, terutama yang suka dengan tema ingatan dan psikopat.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #thegoodson #jeongyoujeong #fiksi #metamorfillah

22 July, 2024

[Review buku] Kami (bukan) jongos berdasi


Judul: Kami (bukan) jongos berdasi
Penulis: J. S. Khairen
Penerbit: Grasindo
Dimensi: 385 hlm, cetakan pertama April 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020530802

#Buku ini adalah seri kedua dari serial "kami bukan sarjana kertas" yang menceritakan lika-liku kehidupan para alumni Universitas Daulat Eka Laksana (UDEL) setelah mereka lulus dan memasuki dunia kerja.

Ternyata benar kata Bu Lira, bahwa dunia kantor lebih busuk ketimbang kampus. Hingga mimpi yang mereka punya pun kadang harus terkubur, berganti realitas  pekerja kantoran di Indonesia yang harus beradaptasi dengan budaya kerja yang penuh tekanan, intrik, dan ketidakadilan. Ogi, Ranjau, Arko, Gala, Sania, Juwisa, Cath hingga Lira berusaha untuk bertahan hidup dan mencapai mimpi mereka di tengah sistem yang keras dan penuh rintangan.

Mereka semua memiliki konflik dan latar belakangnya masing-masing, sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan karakter yang relatable dengan kehidupan mereka.
 
Novel ini cocok dibaca bagi siapa saja yang ingin mengetahui realitas dunia kerja dan mendapatkan inspirasi untuk memperjuangkan mimpi mereka.

Sayangnya, saya agak terganggu dengan typo di beberapa bagian dan ketidaktepatan penulisan kata depan di-. Meski demikian, saya tetap ingin baca lanjutannya "Kami bukan generasi bacot", apalagi ada spill di epilognya yang bikin penasaran dengan siapa Ranjau menikah. 

Saya apresiasi 3,5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kamibukanjongosberdasi #jskhairen #fiksi #metamorfillah

16 July, 2024

[Review buku] Kami (bukan) sarjana kertas


Judul: Kami (bukan) sarjana kertas
Penulis: J. S. Khairen
Penerbit: Grasindo
Dimensi: 389 hlm, cetakan pertama Maret 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020530703

#Buku ini adalah seri pertama dari serial kami bukan sarjana kertas. Berkisah tentang 7 orang mahasiswa yang memiliki latar berbeda, menempuh pendidikan di kampus UDEL. Mereka adalah Ogi, Ranjau, Arko, Gala, Sania, Juwisa, dan Cath. Disatukan dalam kelompok konseling yang dibimbing oleh dosen muda bernama Lira.

Perkenalan pertama saja sudah tidak biasa. Sebab Lira membawa sekoper tikus dan mengeluarkannya di kelas yang terkunci. Namun ternyata, kelompok itu saling menjaga mimpi. Meski ada pasang surut hubungan, hingga ada yang tak lanjut kuliah. Perjalanan meraih mimpi mereka selama 4 tahun dijelaskan dengan asyik. Masing-masing memiliki masalah dan pertarungan hidup dan hanya diri mereka yang bisa menaklukkannya. Endingnya terlihat happy, namun masih berlanjut ke sequelnya berjudul Kami (bukan) jongos berdasi.

Awal membaca, saya tidak tahu kalau #novel ini adalah series. Perilaku Lira di awal membuat saya tertarik meneruskan. Meski di part Ogi dan Ranjau agak kurang dapat pembangunan karakter dan latarnya, tapi makin bertambah tokoh, makin seru. Konflik pribadi tiap tokoh memperkaya sudut pandang pembaca. Di bagian perjalanan Ogi ke Silicon Valley dan perasaannya pada Juwisa, mengingatkan saya pada series Maharani karya Azhar Nurun ala. Lalu sindiran serta quotes di beberapa bab, mengingatkan saya pada gaya penulisan Tere Liye. Khas penulis ini membuat akronim jenaka di karyanya. Overall, membuat ingin segera baca lanjutannya.

Cocok banget dibaca semua kalangan, apalagi yang concern pada pendidikan. Isu yang diangkat menarik dan relevan dengan keadaan saat ini.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kamibukansarjanakertas #jskhairen #fiksi #metamorfillah

11 July, 2024

[Review buku] Daily dose of light


Judul: Daily dose of light
Penulis: A. Fuadi
Penerbit: GPU
Dimensi: 120 hlm, cetakan pertama Juni 2019 (edisi digital ipusnas)
ISBN: 9786020631721

Buku ini adalah seri kedua dari trilogi Daily dose. Berisi kutipan dari ayat Al Quran yang "ngena" di hati, sebab kemilau sinarnya. Beberapa bahkan merupakan ayat² favorit saya.

Terasa sekali ada banyak perbaikan dibanding buku pertama. Dari tipografi, layout, hingga full colour yang bikin mata enak banget saat membaca. Gak pengin cepat-cepat, sebab menikmati ilustrasi dan keterkaitan ayatnya. Beberapa bahkan diperkuat dengan potongan kalimat yang terdapat di 3 buku best seller penulis: Negeri 5 menara, Ranah 3 warna, dan Rantau 1 muara. Jadi penasaran pengin baca nextnya: Daily dose of glow.

Bagi kamu yang membaca digital di ipusnas, enaknya mode landscape (gak full screen), jadi bisa lihat keindahan antara halaman yang tersambung. Kebanyakan 1 ayat dijelaskan dalam 2 halaman (kanan-kiri). Bikin termotivasi untuk refleksi dan menyemangati diri!

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #dailydoseoflight #afuadi #nonfiksi #selfimprovement #metamorfillah

09 July, 2024

[Review buku] Daily dose of shine


Judul: Daily dose of shine
Penulis: A. Fuadi
Ilustrator:  Dyah Ayuningtyas & Kartika Gunawan
Penerbit: GPU
Dimensi: 140 hlm, cetakan pertama Mei 2018 (edisi digital ipusnas)
ISBN: 9786020385365

Berisi 71 syair/quotes dari pepatah arab atau pun tokoh-tokoh Islam yang memotivasi. Diniatkan memang untuk mood booster harian yang membacanya. Selain tertulis dalam bahasa arab dan indonesia, diperkuat pula dengan ilustrasi yang cantik sehingga memanjakan mata dengan warnanya yang indah. Tipografi dan layoutnya pun menarik.

Hanya saja, sebab saya sudah membaca buku penulis yang serupa berjudul "131 pintu cahaya dari Timur" membuat beberapa isinya tidak lagi baru. Sebab memang sebagian syair ada di buku tersebut (diakui penulis di kata pengantarnya).

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #dailydoseofshine #afuadi #nonfiksi #selfimprovement #metamorfillah

07 July, 2024

[Review buku] Warna di atas kertas


Judul: Warna di atas kertas
Penulis & ilustrator: Fitria NA @fitrndm
Penerbit: Shira Media
Dimensi: 108 hlm, 12 x 18 cm, cetakan pertama 2022
ISBN: 9786027760561

Di atas kertas, warna itu bercerita tentang perasaannya. Kala ia marah, menangis, tertawa di kala sendiri. Ia ingin berkata bahwa "kamu tidak sendiri, aku pun merasakannya".

Ilustrasi, warna dan tulisan amat menyatu. Indah. Pengemasannya juga lucu. Hard cover, colourful, kertasnya cantik, ada sticker lucu, pembatas buku dan greeting card dari penulis. Judul dan prosa pendeknya juga nyambung. 

Namun bagi saya, feel nya kurang dapat. Meski saya paham apa yang dimaksud. Mungkin perlu permainan diksi, agar tidak terlalu kaku. Untuk gambar, saya suka dengan pemandangan alam dan pemilihan warna, namun tidak untuk gambar manusianya. Selera ya, saya kurang suka melihat manusia yang seperti karikatur/panjang-panjang gitu. 

Saya apresiasi 3,5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #warnadiataskertas #fitriana #nonfiksi #selfimprovement #metamorfillah

06 July, 2024

[Review buku] Tenangkan hatimu, sertakan Allah di setiap langkahmu


Judul: Tenangkan hatimu, sertakan Allah di setiap langkahmu
Penulis & ilustrator: Muyassaroh
Penerbit: Shira Media
Dimensi: iv + 148 hlm, 14.5 x 18 cm, cetakan I 2024
ISBN: 9786027760790

Untuk kamu, yang sudah berjuang berdarah-darah hingga payah, namun masih diremehkan. Tetaplah tumbuh, meski penuh luka. Jangan lelah menghadapi dunia. Tenangkan hatimu, sertakan Allah di setiap langkahmu.

Buku yang membuat hati sangat hangat. Dengan prosa pendek sederhana, dikemas hardcover dengan kertas berbackground gelap serta font natural seperti tulisan tangan, tak lupa ilustrasi berwarna yang manis, membacanya membuatku ingin berlama-lama meresapinya. Bahkan sejak unboxing, melihat pembatas buku, untaian kata dari penulis, dan sticker imutnya bikin happy.

Suka sekali dengan karya terbaru penulis, yang saya follow di IG ini. Diksinya memang biasa saja, tapi sering kali ngena dan memotivasi. Ilustrasinya juga cantik. Hanya masukan saya, alangkah lebih baik bila dibuat benang merah atau alur, bila tak diberi judul. Sehingga rasanya lebih rapi dan desain pesannya lebih kuat terasa. Bisa juga ditambahkan tipografi agar makin menarik. Teringat beberapa buku serupa karya Kang Maman Suherman, Natasha Rizky, dan NKCTHI yang pernah saya baca.

Terus berkarya yaa! Saya pengagum Anda, yang suka share reels atau simpan gambar yang memotivasi dari karya Anda.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #tenangkanhatimusertakanallahdisetiaplangkahmu #muyassaroh #nonfiksi #selfimprovement #metamorfillah

[Review buku] Semangat, Tante Sasa!


Judul: Semangat, Tante Sasa!
Penulis: Thessalivia
Penerbit: GPU
Dimensi: 272 hlm, cetakan pertama 2021 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020656489

Seorang wanita karir mandiri, biasa pulang tengah malam cari hiburan, dititipi anak 6 tahun selama sebulan. Rasanya dunia terbalik!

Itulah yang dialami Sasa ketika terpaksa menjaga keponakannya, Velisa, saat ibunya pergi haji. Tidak ada kerabat lain yang bisa diminta tolong, sebab orangtua Velisa sudah meninggal akibat kecelakaan. Awalnya, memang terasa berat bagi Sasa, namun perlahan ia menikmati mengasuh keponakannya. Hingga hidupnya menjadi lebih tertib, tidak pulang melebihi maghrib.

Banyak hal yang baru ia sadari saat mengasuh Velisa. Tentang pengorbanan ibunya sebagai single parent saat membesarkan ia dan kakaknya. Tentang kepastian hatinya untuk mengakhiri hubungannya dengan Seno yang telah beristri dan memiliki 2 anak. Juga tentang sayangnya pada Velisa dan upaya ia berbaikan dengan ibunya.

Sederhana, namun isu yang diangkat cukup berkesan. Bila dikulik, isu ketahanan keluarga berdampak pada masa depan anak. Mengapa Sasa bisa jatuh pada hubungan tidak sehat? Sebab ia kehilangan cinta ayahnya. Komunikasi ibunya pun perlu diperbaiki, agar anak tidak melulu menyalahkan orangtua disebabkan ketidakmengertian mereka. Dari anak, ternyata kita mendapat banyak pelajaran dan berefleksi tentang hidup kita sendiri. Ada perjuangan memaafkan dan berdamai dengan luka.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #semangattantesasa #thessalivia #fiksi #metamorfillah

05 July, 2024

[Review buku] Claires


Judul: Claires
Penulis: Valeri Patkar
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 380 hlm, cetakan pertama 2018 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024553661

Claires dan Kai adalah potret pasangan muda sempurna yang begitu dewasa. Keduanya saling pengertian, tidak menuntut, dan jarang konflik. Hubungan mereka kerap dijadikan contoh sahabatnya. Claires dan Kai pun mengira mereka berdua adalah jalan pulang bagi keduanya. Hanya masalah waktu hubungan mereka naik ke jenjang pernikahan.

Tidak ada yang menyangka, bahwa takdir mereka tak akan pernah bertemu. Kemunculan Ares Nota di saat Kai sedang di Silverstone selama 6 bulan persiapan Grand Prix, membuat hati Claires terbelah. Bersama Kai, ia menjalani hubungan yang sempurna dan tenang. Namun, bersama Ares ia menemukan dirinya dan tampil apa adanya. Bahagia.

Claires tahu ia telah berbuat salah. Namun, bila diminta memilih apakah ia akan memilih hubungan yang sempurna bersama Kai atau bahagia bersama Ares?

Seharusnya novel ini saya baca lebih dulu sebelum Serangkai yang berkisah tentang Kai. Namun, saya terbalik, tapi tidak mengubah alur. Dari Claires, kita belajar sudut pandang hati yang berubah (selingkuh). Sebab orang yang mencintai akan kalah dengan yang selalu ada. Tentang prioritas, antara mimpi dan orang yang kamu sayangi. Tentang keberanian jujur terhadap pasangan, sebab bukan kesempurnaan yang ingin dicapai tapi kebahagiaan.

Saya menikmati alur berpikir Claires dan rasanya tidak terlalu klise. Meski tetap tidak membenarkan perbuatannya. Hanya sebab rasa tidak enak, ia tidak bisa memutuskan sebuah hubungan dan malah menyakiti banyak hati. Menjadi wanita tetap butuh tegas.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #claires #valeriepatkar #fiksi #metamorfillah

01 July, 2024

[Review buku] Jejak balak


Judul: Jejak Balak
Penulis: Ayu Welirang
Penerbit: GPU
Dimensi: 384 hlm, cetakan pertama 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020674469

Dima tak menyangka, akibat keberanian dan kevokalannya dalam membuat berita, mengantarkan ia ke pelosok Sumatra Barat. Dalihnya mutasi ke Kaba Jorong, tapi rasanya seperti dikirim ke media yang hampir mati. Belum lagi satu mes dengan 3 orang yang aneh baginya. Ada Timur, lelaki Mentawai yang tak pernah tidur; Agam, lelaki Aceh yang memiliki rahasia; dan Teti, wartawan wanita yang mandinya lama sekali.

Tapi ternyata, berita yang ia dapatkan justru membuat Kaba Jorong naik trafficnya secara daring, melebihi kantor pusat. Berawal dari penemuan 2 mayat pembalak liar yang disangka diserang Inyiak (harimau), namun ada hal janggal yang ia dan Timur telusuri. Hingga berjatuhan korban berikutnya dan penemuan forensik bahwa pelakunya adalah manusia.

Isu kerusakan lingkungan oleh orang kaya pemilik perkebunan sawit dan penguasa tamak dibalut unsur klenik adat setempat membuat cerita ini menarik. Mengingatkan saya juga akan isu terdekat terkait hutan adat di Papua. Sedih hati membayangkan seperti dalam #novel inikah kegeraman yang dirasakan penduduk sekitar.

Saya suka gaya bahasa sang penulis, membuat saya memahami alur berita naik di koran dan jaringannya. Namun untuk twist ayahnya Mahzar dan endingnya yang belum jelas membuat saya bertanya kembali akan beberapa poin. Penggalian akan masa lalu Mahzar hingga penyebab ia berubah masih kurang dalam, lebih banyak ke Dima dan Timur, jadi konklusinya kurang wow.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #jejakbalak #ayuwelirang #fiksi #metamorfillah

Text Widget