Pages

15 March, 2024

[Review buku] Dilarang mencintai bunga-bunga


Judul: Dilarang mencintai bunga-bunga
Penulis: Kuntowijoyo
Penerbit: Noura books
Dimensi: perkiraan 200-an hlm, cetakan 2016, (cerpen tahun 1992, edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786023850242

Berisi 10 cerpen dengan rata-rata 20 halaman, buku ini mengisahkan tentang keadaan masyarakat pedesaan dengan segala hierarki status dan keimanannya. Mengajak kita berpikir atas kritik sosial yang masih relevan hingga saat ini. Meski buku ini sudah terbit sejak tahun 1992.

Dengan plot twist dan sedikit unsur klenik/kepercayaan menjadikan cerita menarik dan tak terduga. Seperti di cerpen berjudul "Anjing", "Serikat laki-laki tua", "Gerobak itu berhenti di muka rumah", dan "Mengail ikan di sungai". Lalu ada pula kritik tentang keimanan manusia seperti di cerpen "Sepotong kayu untuk Tuhan" dan "Burung kecil bersarang di pohon". 

Aura mistis dari klenik yang dipercayai terdapat di beberapa cerpen seperti "Segenggam tanah kuburan" dan "Ikan-ikan dalam sendang". Sisanya menyoroti kritik sosial atas stigma/generalisir suatu peran seperti dalam cerpen "Dilarang mencintai bunga-bunga" yang menggambarkan bahwa lelaki haruslah bekerja kasar dan tak boleh lembut seperti wanita. Ada juga tentang isu patriarki bahwa suami harus bisa menaklukkan istri dan istri tidak boleh lebih pintar dari suami seperti dalam cerpen "Samurai".

Gaya bahasa yang digunakan cukup puitis khas sastra lama, hingga beberapa kata tidak familiar dan membuat saya mencari tahu yang menambah kosakata baru bagi saya.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #dilarangmencintaibungabunga #kuntowijoyo #kumcer #kumpulancerpen #cerpen

No comments:

Post a Comment

Text Widget