Pages

01 March, 2015

[Review buku] Ayah...

Judul: Ayah...
Penulis: Irfan Hamka
Penerbit: Republika
Dimensi: xxviii + 324 hlm. ; 13.5 x 20.5 cm, cetakan keempat, november 2013
ISBN: 978 602 8997 71 3

Rangkaian kisah tentang buya hamka di mata anak kandungnya (yang kelima), Irfan Hamka. Mulai dari masa kecil, remaja, dewasa, berkeluarga, berdakwah hingga meninggal. Buku ini dibagi menjadi sepuluh bab. Bab pertama menceritakan nasihat buya hamka. Bab kedua menceritakan buya hamka di masa kecil anak-anaknya. Bab ketiga, bagaimana buya hamka berdamai dengan jin di rumahnya. Bab keempat dan kelima, tentang perjalanan buya hamka, istri dan penulis (anaknya yang kelima) menunaikan ibadah haji dan perjalanan maut yang menyertainya. Bab keenam, buya hamka sebagai sufi di mata penulis. Bab ketujuh, tentang pendamping buya hamka, istri pertama dan ibu dari penulis, selama mendampingi hidup buya hamka. Bab kedelapan, tentang si kuning, kucing kesayangan buya yang setia hingga buya wafat. Bab kesembilan, buya hamka dan beberapa kisah terkait hasil karyanya. Bab sepuluh, saat buya hamka meninggal.

Mungkin buku ini tak lepas dari kesubjektifan penulis, tapi secara garis besar, buku ini mengenalkan kita pada sosok buya hamka yang belum terpublish ke publik. Saya paling suka bab kesembilan, yang membuat saya tahu dari mana sumbu semangat buya hamka lahir. Serta bagaimana buya menyikapi musuh politik, kritik dan beragam tuduhan. Betapa penyelesaiannya sungguh menyentuh.

Seperti hubungan buya dengan soekarno. Buya ditahan selama dua tahun dengan alasan yang tidak jelas. Namun itu tak menyebabkan ia dendam. Bahkan, buya memenuhi permintaan akhir musuhnya tersebut.

"Saya ingin bila wafat kelak, Hamka bersedia mengimami salat jenazahku." --Soekarno

Juga sikapnya pada pramoedya ananta toer.

"Saya lebih mantap mengirim calon menantuku untuk diislamkan dan belajar agama pada Hamka, meski kami berbeda paham politik." --Pramoedya Ananta Toer

Betapa sosok buya begitu menginspirasi, dan kehilangannya adalah suatu kedukaan bagi segenap penjuru negeri.

Saya mengapresiasi buku ini 4 dari 5 bintang.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget