Pages

21 July, 2018

[Mentoring] Prinsip/kaidah komunikasi dakwah

PRINSIP/KAIDAH KOMUNIKASI DAKWAH

Sabtu, 21 Juli 2018
Bu Efi

Menyikapi isu yang marak tentang seorang da'i dengan gaya komunikasinya yang gaul, untuk sasaran dakwah anak muda yang gaul pula. Marilah kita belajar bagaimana kaidah komunikasi dakwah yang benar dan baik. Tidak perlu menghujat, sebab tiap da'i juga manusia dan bisa khilaf. Kita pun adalah da'i sebelum segala sesuatu.

Berikut kaidah komunikasi dakwah:
1. Qaulan sadida (perkataan yang benar, jujur, berdasar fakta, tidak mengada-ada)

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan *perkataan yang benar.*" (Q. S. An nisa [4]: 9)

2. Qaulan baligha (perkataan yang membekas pada hati/jiwa)

"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka *perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.*"(Q. S. An nisa [4]: 63)

Menyampaikan sesuatu dengan ruh/bermakna. Berdakwahlah dengan hati, sebab hati hanya bisa disentuh dengan hati. Berkata efektif, tepat sasaran, tidak bertele-tele, dan mementingkan substansi bukan estetika. Maka jagalah hati agar senantiasa dekat dengan Allah. Tentunya dengan menjaga amalan-amalan yaumiah.

3. Qaulan ma'rufah (perkataan yang baik)

Perhatikan apakah ada manfaat dari apa yang disampaikan.

"*Perkataan yang baik* dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun."(Q. S. Al baqarah [2]: 263)

Hati-hati saat memberi contoh, jangan sampai malah ghibah.

4. Qaulan karima (perkataan yang mulia)

Ini lebih ditujukan jika objek dakwah kita adalah orang yang lebih tua. Sehingga kita harus mengedepankan sopan santun dan tidak kasar.

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka *perkataan yang mulia.*"(Q. S. Al Isra' [17]: 23)

5. Qaulan layyina (perkataan yang lembut)

"maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan *kata-kata yang lemah lembut,* mudah-mudahan ia ingat atau takut".(Q. S. Thaha [20]: 44)

Lemah lembut tidak berarti harus intonasi pelan, apalagi di hadapan lelaki. Dalam tafsir Ibnu Katsir, perkataan lembut ini bisa dimaknai "kata sindiran".

6. Qaulan Maisyura (perkataan yang ringan)

"Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka *ucapan yang pantas.*"(Q. S. Al Isra' [17]: 28)

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget