Pages

20 June, 2018

[Review buku] Citra Rashmi

Judul: Citra Rashmi - konspirasi putri mahkota
Penulis: Tasaro GK
Penerbit: Qanita
Dimensi: 624 hlm, 15.5 cm, cetakan I September 2013
ISBN: 978 602 922 5990

Kisah penculikan putri mahkota Kerajaan Sunda di usia 10 tahun, ternyata membayangi masa depannya. Citra Rashmi atau dikenal Sannaha memiliki keterikatan hati dengan Purandara atau Elang Merah, anak perompak paling berbahaya yang menculiknya: Yaksapurusa.

Masih dalam usia belia, Sannaha dikirim menjadi mata-mata padepokan Candrabhaga yang mengajarkan agama baru. Namun, hubungan yang terjalin justru menjadi bumerang bagi ayahnya. Sannaha menjadi murid kesayangan Candrabhaga dan sebaliknya, Sannaha begitu hormat dan sayang pada gurunya.

Hal itu membuat ia tumbuh menjadi gadis misterius yang menyimpan banyak rahasia dan rencana. Ia menyadari bahwa kerajaan dan gurunya bertolak belakang hingga menyulitkan keputusan yang harus ia buat. Namun dengan cerdasnya, sang putri yang mandiri membuat sebuah rencana besar. Konspirasi rumit yang menggemparkan kerajaan. Puncaknya terjadi saat datang lamaran kerajaan Majapahit.

Novel dwilogi yang berlatar kerajaan sunda di abad 14 dengan alur maju-mundur. Dikisahkan melalui seorang tua yang mengenal Sannaha, mencintainya, dan menunggu mati: Datu Tantra atau Kuda Putih. Sungguh luar biasa politik, intrik, serta budaya kerajaan yang digambarkan. Karakter Sannaha begitu keren buat saya dengan kecerdasan pemikiran dan keterbukaannya pada ilmu di zamannya.

Menuntaskan novel ini bagai menyantap makanan yang paling saya suka. Tidak mau diganggu hal lain hingga selesai dan masih terkecap meski sudah selesai. Seandainya semua buku sejarah berkisah dengan gaya novel ini, mungkin nilai sejarah saya akan bagus. Kekurangan kisah ini adalah tidak dijelaskan apa judul buku keduanya? Ada atau tidak?

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Saya tak pernah bermasalah dengan satu ajaran pun. Lebih penting bagaimana ajaran itu MEMBUAT PERUBAHAN kepada penganutnya. BUKAN SEKADAR HAFALAN nilai kebaikan dan tatanan nilai yang dibahas di rumah-rumah suci, namun dilupakan ketika seseorang berkumpul dengan orang lain." (H.244)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget