Pages

16 January, 2010

pidato pertamaku,,

lagi nyari sebuah arsip, eh ketemu buku catetan pas ngaji. Iseng-iseng tha baca lagi. Wiidiiihh,,ternyata tha dulu(semasa ngaji) udah lebih canggih dibanding sekarang, yang dah ga aktif apa-apa. Ada naskah pidato pertama tha tertera tanggal Minggu, 23 Maret 2003, yang tha bikin sendiri. Dengan naskah buatan sendiri ini, ternyata tha MENANG, juara 1 lawan pengkajian se-Jakarta(ada yg dari pasar minggu lawannya,bagus juga, ikhwan,,)

neyh naskahnya..

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalammu’alaikum wr. Wb

Alhamdulillah,,Alhamdulillah illadzi arsalaa rasulahu bil huda wa dinil haq. Liyuzhirahu alad dini kullihi wa kafa bil laahi syahida. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu.
Allahumma salli wa sallim wa baarik alaa Muhammad, wa alaa aalihii wa sahbihi wa man tabi’ahu bi ihsaani illaa yaumiddiin.

Segala puji hanya milik Allah yang mengutus rasulnya Muhammad SAW. Shalawat dan salam kesejahteraan atas Nabi Muhammad SAW, atas keluarganya, juga atas seluruh sahabatnya dan para pengikutnya yang setia sampai akhir jaman. Mudah-mudahan kita semua termasuk di dalamnya. Amiiin..
Hadirin dan hadirat yang saya hormati,

Tidak terasa oleh kita hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Rasanya begitu cepat waktu berjalan. Kini kita sudah berada di tahun Hijriyyah 1424. Alhamdulillah, Allah SWT telah mempertemukan kita kembali dengan bulan yang mulia ini, yaitu bulan Muharram 1424 H.

Hadirin dan hadirat yang berbahagia,
Bagaimana caranya kita menyambut tahun baru Islam ini? Apakah dengan pesta kembang api, begadang semalam suntuk atau tidak ada tanggapan sama sekali?
Dalam hal ini, Allah SWT telah menuntun secara jelas bagaimana cara menyambut tahun baru hijriah ini. Allah menjelaskan dalam Qur’an surah Al Hasyr ayat 18 yang artinya sebagai berikut :
“wahai orang-orang beriman, hendaklah kalian takut pada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok. Bertakwalah pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ayat ini menjelaskan bagaimana cara menyambut tahun baru hijriyyah ini, ialah dengan introspeksi diri, mawas diri, dan melihat masa yang lalu untuk masa yang akan datang.
Cobalah sendiri pada kesempatan yang sangat baik ini. Yang jelas usia kita semakin bertambah, namun apakah amalan baik kita juga bertambah seiring bertambahnya usia kita?
Meskipun usia manusia bertambah, namun pada hakikatnya justru kesempatan hidup semakin sempit. Dengan semakin sempitnya kesempatan hidup ini, berarti kita dituntut untuk memanfaatkan sisa usia kita dengan sebaik-baiknya.

Kalau tahun yang lalu belum shalat, tahun ini mulailah shalat. Tahunlalu cukup shalat di rumah, tahun ini cobalah untuk shalat di masjid atau mushalla.
Dengan demikian, tahun baru hijriyyah ini marilah kita jadikan sebagai motivasi terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas amal saleh sekaligus berusaha menjadi orang yang mempunyai nilai lebih. Seperti yang telah disabdakan Rasulullah SAW yang bunyinya sbb :
“khairun naasi man too la umruhu wa hasuna amaluhu wa syarunnaasi man too la umrohu wa saa a amaluhu”
-->Sebaik-baik orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Sebaliknya orang yang jelek ialah orang yang panjang umurnya jelek amalnya.

Jadi intinya dalam menyambut tahun baruhijriyyah ini, kita harus hijrah dari yang buruk ke yang baik. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S An Nisa ayat 100 yang artinya:
“siapa yang berpindah pada jalan Allah, niscaya akan diperolehnya di bumi ini rizki yang banyak. Siapa yang keluar dari rumahnya untuk hijrah pada Allah dan RasulNya, kemudian ia meninggal di tengah jalan, maka sesungguhnya pahalanya telah dijamin Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ayat ini menerangkan tentang betapa pentingnya hijrah, apabila kita dalam keadaan gelap menuju terang. Dan ayat ini juga menjelaskan betapa tinggi nilainya ganjaran yang akan diberikan Allah pada hamba-hambaNya yang berhijrah ke jalan Allah.
Marilah hadirin dan hadirat yang berbahagia, janganlah ragu untuk berhijrah ke jalan Allah.

Itulah bapak, ibu dan saudara/i-ku sekalian..
Sepatah dua patah kata yang dapat saya sampaikan dalam pidato saya kali ini. Semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya.
Demikian lebih kurangnya saya mohon maaf. Bila terdapat kesalahan kata-kata, semata-mata itu semua datangnya dari saya sendiri.
Billahit taufiq wal hidayah
Wassalammua’alaikum wr. wb


Naahh,,ga nyangka kaan,,
canggih juga yaa,, sekarang aja tha masih ga pernah percaya, kalo tha pernah secanggih itu, nyari dalil-dalilnya itu dapat ide darimana ya??
kesannya dah paham banget ma Qur'an,,,
aduuhh,,,jadi malu sama diri sendiri di 7 tahun yang lalu..(-_-"")

No comments:

Post a Comment

Text Widget