Pages

30 June, 2024

[Review buku] Filosofi Teras

Judul: Filosofi Teras
Penulis: Henry Manampiring
Penerbit: Kompas Media Nusantara
Dimensi: xxiv + 320 hlm, cetakan pertama 2018 (edisi ipusnas)
ISBN: 9786024125189

Dinamakan Teras, sebab Zeno yang mencetuskan filosofi ini suka mengajar di teras (Stoa) alun-alun Yunani. Alirannya dikenal sebagai Stoisisme, pelakunya dinamai Stoic. Tujuan utama dari filsafat ini ada 2: Hidup bebas dari emosi negatif dengan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan (dikotomi kendali), dan hidup mengasah kebajikan (4 nilai: kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan menahan diri).

Cara penulis menyampaikan pemikiran dan aplikasi Stoisisme dalam hidupnya sangat menarik. Ia membuka fengan Survey Khawatir Nasional, menjelaskan by data apa yang ditakutkan dan bagaimana Filosofi Teras berdampak dalam menenangkan semua ketakutan itu.

Juga banyak contoh realistis dan aplikatif dari tiap nilai yang disampaikan Stoa. Bagaimana ia mengaitkannya dengan ujian hidup, orang toxic, parenting, citizen of the world, dan kematian.
Ada paradoks yang dilatih seperti saat bangun tidur kita diminta melakukan premeditation malorum, yakni membayangkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi hari ini. Lalu memilah apa saja yang bisa kita kendalikan dan bagaimana kita akan meresponnya (simulasi the worst case). Lalu menjelang tidur kita diminta berefleksi tentang hari ini, apa hal benar-salah-dan bisa lebih baik yang telah kita lakukan. Tak lupa menahan diri dengan berpuasa agar lebih stabil emosi.

Filosofi ini bukan agama, ia menitikberatkan pada keselarasan dengan alam. Maka, bukan menjadi apatis dan egois, justru kita diminta bersuara jika ada yang tidak selaras (kejahatan/kerusakan). Praktiknya kita menegur/bertindak, hasilnya jika tidak sesuai maka kembali ke dikotomi kendali (kita berperan sesuai kemampuan kita).

Seru membacanya, sampai saya 3 kali (@5 hari) perpanjang di ipusnas!

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #filosofiteras #henrymanampiring #nonfiksi #metamorfillah

19 June, 2024

[Review buku] 100 humor suami istri


Judul: 100 humor suami istri
Penulis: Xavier Quentin Pranata
Penerbit: Andi
Dimensi: vi + 74 hlm, cetakan pertama 2009 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9789782912319

Kehidupan suami istri tentu banyak sekali bumbunya. Buku ini memotret hal tersebut dari sudut pandang humor. Kebanyakan tentang istri yang kesal pada suami, dan suami yang menyesal lalu bersabar akan kelakuan istri. Kekonyolan apalagi saat berdebat dilukiskan dalam percakapan atau narasi pendek.

Contoh salah satu humor yang dijadikan spoiler di cover berbunyi seperti ini: seorang jutawan sukses diwawancara dan ditanya kiatnya menjadi jutawan, lalu ia menjawab "Dulu saya adalah milyarder, berkat istri saya sekarang saya jadi jutawan."

Satir menyindir ya hehe.
Tapi humornya masih biasa saja bagi saya, tidak sampai membuat ngakak. Hanya senyum-senyum dan kebanyakan memang memakai budaya di luar islam (melihat nama penulis, pasti paham) jadi kadang saya kurang paham konteksnya.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #100humorsuamiistri #xavierquentin #fiksi #metamorfillah

17 June, 2024

[Review buku] Ours


Judul: Ours
Penulis: Adrindia Ryandisza
Penerbit: GPU
Dimensi: 208 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2021 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020656311

Setiap keputusan yang terjadi dalam pernikahan, adalah dasar bagi suami dan istri menentukan sikap, bukan berdasarkan omongan orang.

Itulah value utama dari #novel ini. Menceritakan Prita dan Andi yang menikah dan memutuskan childfree setelah berdiskusi sebelumnya. Meski keduanya sangat yakin dan berkomunikasi dengan baik, namun seiring waktu berlalu ujian pun datang. Dua tahun menikah, pertanyaan tentang anak semakin banyak. Terutama dari keluarga Andi.

Ibu mertua Prita bahkan meminta untuk memeriksakan diri ke dokter, khawatir ada isu kesehatan yang menyebabkan mereka belum memiliki anak. Hingga akhirnya Prita dan Andi mengumumkan bahwa mereka memilih childfree, ditambah bisnis Andi sedang menurun omsetnya, semua itu menjadi ujian bagi pernikahan mereka. Trauma masa kecil dari ibu Prita, juga uluran tangan dari Kenzo (duda yang naksir Prita) membuat komunikasi keduanya tidak lagi sehat. Perlukah pernikahan dipertahankan atau lebih baik diselesaikan?

Gagasan yang dibawa cukup menarik buat saya, namun pembangunan karakter serta konflik rasanya kurang tajam. Seperti tokoh ayah Prita, tidak sedikit pun digambarkan bagaimana karakternya, cara komunikasinya dengan Prita selama membesarkannya, padahal ia adalah tokoh kunci untuk menjadi penjelas kisah trauma serta kebencian Prita terhadap mamanya. Juga ending yang biasa saja, rasanya belum tuntas permasalahan dan masih bisa dikembangkan lagi. Apalagi dengan budaya indonesia, sepertinya tidak semudah itu bisa diterima konsep childfree sebelum dicoba ragam solusi.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #ours #adrindiaryandisza #fiksi #metamorfillah

15 June, 2024

[Review buku] Teori tawa dan cara-cara melucu lainnya


Judul: Teori tawa dan cara-cara melucu lainnya
Penulis: Kai Elian
Penerbit: GPU
Dimensi: 217 hlm, cetakan pertama 2022 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020657493

Bagaimana rasanya lahir di keluarga pelawak terkenal dan hanya kamu satu-satunya yang gak lucu/terkenal?
Bagaimana rasanya trauma hingga lima tahun dan kamu lupa bagaimana harus tertawa?

Begitulah masalah para tokoh utama di novel ini. Kuma, sulung perempuan anak dari pelawak dan penyiar terkenal, punya adik youtuber dan pelawak terkenal juga. Namun, hanya dia satu-satunya yang tidak terkenal atau pun lucu. Sampai dia harus belajar stand up comedy diam-diam demi menyenangkan hati ayahnya yang meminta dia menjadi opening di acara TV ayahnya.

Lalu dia bertemu dengan Bona, lelaki pemurung yang lupa bagaimana harus tertawa sebab trauma melihat ibunya bunuh diri, ditambah memiliki ayah dan kakak laki-laki yang toksik. Di kafe ceria, mereka saling berbagi cerita. Hingga saling menyembuhkan dan menguatkan. Sayangnya, kebohongan kecil meretakkan hubungan keduanya. Bisakah hubungan mereka membaik seperti sebelumnya?

Jujur, awal mengantre buku ini di ipusnas hingga nyari ke gramedigi, punya ekspektasi bahwa akan lucu dan menghibur baca #novel ini. Ternyata, di penutup penulis sudah meminta maaf bahwa bersiaplah kecewa jika ekspektasimu begitu. Dan saya memang kecewa, haha. Yang dikira akan ringan dan lucu, malah bawa isu berat dan dark. Ya, #buku ini membahas kesehatan mental anak muda, terutama lelaki sebab penulisnya sendiri memang pernah mengalami itu. Jadi, siapkan diri kalau mau baca yaa.

Secara isi ya biasa saja. Konflik dan penokohannya masih kurang tajam, ending juga kurang clear. Hanya menambah wawasan tentang dunia stand up, serta beratnya menjadi pelawak.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #teoritawadancaracarameluculainnya #kaielian #fiksi #metamorfillah

12 June, 2024

[Review buku] Kamu tidak istimewa


Judul: Kamu tidak istimewa
Penulis: Natasha Rizky
Ilustrator: Gayatri Putri
Penerbit: Elex media komputindo
Dimensi: 92 hlm, cetakan pertama 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786230055874

Saat Allah mencintai hambaNya, IA akan memberi ujian pada mereka. Sayangnya, saat manusia diberi ujian seringkali kita merasa paling nestapa sendirian. Padahal kita tidak seistimewa itu. Bukan hanya satu-satunya.

Itulah gagasan yang dibawa kumpulan sajak ini yang dibagi menjadi 3 bab besar: perasaan, realitas, dan istimewa?

Permainan diksi penulis memang menarik, namun belum semuanya membuat jatuh hati. Ada beberapa kata yang baru saya pahami dan perlu dicari tahu lewat tesaurus sebab jarang dipadupadankan (atau mungkin memang saya kurang gaul berbahasa indonesia yang benar). Namun keterpaduan antara diksi dan ilustrasi berwarna membuat buku ini amat menarik. Rasa dan pesannya sampai, sebab diperkuat gambar. So lovely!

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kamutidakistimewa #natasharizky #gayatriputri #fiksi #metamorfillah 

10 June, 2024

[Review buku] Kafe ajaib yang memasak impian


Judul: Kafe ajaib yang memasak impian
Penulis: Suyoung Kim
Penerbit: GPU
Dimensi: 189 hlm, cetakan pertama 2019 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020629964

Pernahkah kamu bermimpi? Banyakkah impianmu? Adakah yang terwujud? Apakah memiliki impian adalah sebuah kemewahan bagimu?

Na Di Ah yang berusia 12 tahun tidak menyangka, hari di mana ia menemukan kafe bernama Bumi Bermimpi adalah hari yang akan mengubah hidupnya kelak. Ia yang tak pernah berpikir untuk bermimpi, menjalani hidup yang sering tak adil dengannya begitu-begitu saja, tiba-tiba berani menentukan impian. Tidak sekadar wacana, ia menuntaskan semua PR yang diberikan si Gadis Kaya Impian!

Proses meracik impian di kafe ajaib itu membuatnya lebih peduli dengan sekeliling. Ia menemukan bahwa banyak orang dewasa yang melepaskan mimpinya dan kini menyesal, seperti ayah (musikus) dan ibunya (penulis). Ia pun berani memulai hal baru seperti menawarkan pertemanan pada Min Jeong yang tidak memiliki teman, menanyakan impiannya yang ternyata berdampak besar pada hidup Min Jeong kelak. Juga mendekati anak-anak yang mengucilkannya akibat Jeong Hyuk suka padanya. Semua itu sebab gagasan besar pada film apa yang ingin ia buat dalam hidupnya.

Buku yang diperuntukkan anak-anak ini sungguh membuat hati hangat dan mengajarkan makna lebih banyak bagi saya yang dewasa. Justru kisah sederhana serta ragam PR yang diberikan pada Na Di Ah, rasanya perlu kita terapkan pada diri kita juga. Satu hal yang saya simpulkan bahwa dalam bermimpi jangan hanya sendirian, tapi ajaklah sekitarmu, agar saling mendukung!

Latar belakang penulis pun cukup menggugah, terefleksikan dalam tokohnya. Alasan broken home, dibully, nyaris suicide tidak mematahkan impian yang dimiliki. Dan ternyata buku adalah penyelamatnya. Ilustrasi yang digambarkan juga sangat menarik, nyata, dan membuat kesan ajaibnya dapat. Resep² makanan dari berbagai negara serta kartu permainannya juga indah. Ah, pokoknya kalian harus baca dan lihat sendiri!

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kafeajaibyangmemasakimpian #suyoungkim #fiksi #metamorfillah

[Review buku] Seorang pria yang melalui duka dengan mencuci piring


Judul: Seorang pria yang melalui duka dengan mencuci piring
Penulis: dr. Andreas Kurniawan, Sp. KJ
Penerbit: GPU
Dimensi: xv+192 hlm, cetakan pertama 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020674674

Apakah berduka adalah gangguan mental?
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk berduka?
Apa batasan normal berduka dan bagaimana duka yang tidak wajar?

Jangan tertipu dengan judul dan cover yang unik! Itulah kesan yang tertanam setelah saya menamatkan #buku ini. Halamannya tidak banyak, tapi isinya seperti deep talk dengan diri sendiri. Khususnya bagi kamu yang pernah kehilangan. Saya sendiri di posisi #kehilangan ayah di waktu kecil. Sehingga saat membaca, seakan diajak menapaktilasi momen saat ayah meninggal dan respon yang saya berikan di usia 11 tahun serta dampak hingga kini saya berusia 34 tahun.

Penulis piawai sekali dengan keilmuannya sebagai psikiater menceritakan dukanya dalam menyikapi kehilangan anaknya yang berusia 1,5 tahun: Hiro. Bagaimana dirinya berefleksi atas kehadiran anaknya yang tidak sempurna di mata manusia (menderita syndrom mobieus sehingga tidak bisa berekspresi, serta ada masalah saraf kranial membuat satu tangan Hiro bulat tidak ada jarinya seperti tangan doraemon, tokoh kesukaan penulis), namun begitu sempurna melengkapi puzzle hidup penulis.

Gaya bahasanya memang ringan, diselipi beberapa pengetahuan tentang ilmu kejiwaan, banyak metafora dan analogi yang memudahkan, tapi membuat saya merenung lama. Tidak ingin cepat² menamatkan. Seakan sedang memahami diri sendiri dan membuat saya menangis. Oh, ternyata saya masih berduka. Oh, ternyata saya normal. Oh ternyata itu namanya!

Saya rekomendasikan bagi yg sedang berduka atau ingin menghibur yang berduka.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #seorangpriayangmelaluidukadenganmencucipiring #andreaskurniawan #nonfiksi #metamorfillah 

04 June, 2024

[Review buku] Teh dan pengkhianat


Judul: Teh dan Pengkhianat
Penulis: Iksaka Banu
Penerbit: KPG
Dimensi: xii+164 hlm, cetakan pertama April 2019 (edisi digital ipusnas)
ISBN: 9786024811372

Ini buku kedua karya penulis setelah "Semua untuk Hindia". Masih berisi 13 cerpen, namun rasanya lebih mantap dari sudut pandang Belanda. Sebuah keahlian penulis yang unik, menceritakan kolonialisme dari sisi penjajah. Itulah yang membuat saya cepat menyelesaikan buku ini. Sebab terasa mengalir dan tidak membuat pusing seperti sedang membaca sejarah.

Hanya saja memang istilah-istilah asing dan beberapa budaya di zaman itu terasa tidak mudah saya mengerti. Sebab terlalu jauh bagi generasi saya saat ini. Di antara 13 cerpen ini, memang judul "Teh dan pengkhianat" paling membekas bagi saya. Di sana juga saya teringat buku lain yang menegaskan tokoh Alibasah Sentot yang berubah pikiran, yakni karya Salim A Fillah yang berjudul "Kisah-kisah Pahlawan Nusantara". Dari buku itu saya memahami alasan pribadi mengapa ia sempat jadi pasukan belanda, dan di buku ini melengkapi sudut pandang dia dari sisi pasukan belanda. Perkara pengkhianatan yang dilihat dari 2 sisi ternyata tidak selalu salah. 

Memberi saya insight bahwa sebuah perilaku bila kita lihat dari segala aspek dan manusianya, ternyata hanyalah dampak sebuah pilihan yang masuk akal. Tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. Pantaslah kita diminta untuk tidak menjudgement orangnya, tapi perilakunya saja. Itulah yang dinamakan adil. Dan itu sulit.

Untuk kamu yang ingin belajar sejarah atau malah tidak tahu sejarah, buku ini saya rekomendasikan. Setidaknya kita bisa membayangkan seperti apa pra Indonesia dahulu. Hingga bisa bersyukur dan semangat menjaga kemerdekaan negeri ini.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #tehdanpengkhianat #iksakabanu #fiksisejarah #metamorfillah

Text Widget