Pages

19 December, 2017

From F to R (Day 1)

From F to R (Day 1)

Berangkat pukul 05.30 naik grab ke stasiun Bogor. Lalu turun di stasiun Manggarai, naik grab ke stasiun Pasar Senen. Tiba di stasiun Pasar Senen pukul 08.00. Menunggu 75 menit, kereta Serayu yang mengantarkan kami ke stasiun Purwokerto selama hampir 12 jam.

Sampai di Purwokerto pukul 20.30, dijemput menuju rumah teman di Purbalingga. Hujan deras menemani sepanjang perjalanan. Leluconnya sih, hujan itu bawaan kami dari Bogor (Miss Rain). Soalnya kemarin gak hujan-hujan. Berarti kedatangan kami membawa berkah yaa... Aamiin

Tiba di Purbalingga pukul 21.30. Lalu saya pun terlelap.

Pagi, pukul 09.30 kami berangkat ke destinasi wisata. Pertama kami ke Jembatan Pelangi, yang membuat kami terkejut hingga tak berhenti tertawa, sebab ekspektasi dengan realita jauuuuh berbeda. Jangan percaya foto di medsos destinasi wisata, guys! Pasti itu kameranya yang keren hahaha.

Lalu lanjut ke Monumen Tugu Lahir Jenderal Soedirman dan shalat zuhur di sana. Bayar tiket masuk Rp 2.500/orang. Lanjut lagi ke Curug Karang. Wah, ini luar biasa sekali perjalanannya. Jalanan dengan naik turun yang ekstrem, sempit, dan di sebelah kiri jurang. Momen menegangkan adalah tiap turunan, yang membuat saya pegal mengerem sampai full, juga menahan, tapi motor tetap melaju kencang, sementara jalan berliku dan selip sedikit langsung jatuh ke jurang.

Sesampainya di sana, kami makan mie ayam dan istirahat sebentar. Lalu jalan kaki menuju curug. Tidak begitu jauh, tapi berbatu sekali. Bayar masuknya Rp 5.000/orang. Setelah puas main air, kami segera pulang. Sepanjang jalan, pemandangannya luar biasa maasyaa allah! Sawah bertebaran, gunung mengelilingi, jembatan dan sungai berkali kami lewati. Lalu hujan turun kembali, setia menemani hingga kuyub.

Destinasi wisata di sini masih banyak yang belum terekspos, tidak ada rambu/penunjuk arah ke lokasi wisata tersebut, dan sepertinya pemerintah baru aware untuk potensi wisata, terlihat dari banyaknya pelebaran jalan dan betonisasi. Positifnya, semua masih alami dan terasa seperti tempat privat. Minusnya, tidak semua tahu di sana ada lokasi wisata.

Besok, gak jadi ke Dieng deh... kayaknya mau membuktikan lagi tentang Umbuk. Apakah akan sesuai ekspektasi foto underwater atau bersiap untuk cerita lucu berikutnya? Hehe...

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget