Pages

14 May, 2019

[Mentoring] SENI BERBICARA AKTIVIS DAKWAH

Buku retorika haraki

Berbicara itu mudah, tapi berbicara tepat harus punya ilmu dan keterampilan. Berbicara bisa jadi sebuah nikmat (mengutarakan pikiran, perasaan), bisa juga berpotensi jadi fitnah.
عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
Mengajarnya pandai berbicara. (Q. S. Ar rahman: 4)

وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ
9. lidah dan dua buah bibir. (Q. S. Al Balad: 9)
Salah satu cara bersyukur atas nikmat berbicara adalah dengan:
1. mengucapkan pujian pada Allah
2. menggunakan kemampuan berbicara untuk menyebarkan risalah kebenaran
3. menggunakan kemampuan berbicara untuk kemaslahatan umat manusia
4. tidak menyalahgunakan untuk kemaksiatan dan kezaliman

Bisa jadi fitnah, terutama bagi seorang tokoh yang mewakili komunitasnya.
Pentingnya menjaga lidah, sebab bisa lebih tajam dari pedang dan merusak perdamaian. (Hadits yang disejajarkan dengan menjaga kemaluan).

Adab/prinsip berbicara:
1. berbicara yang baik atau diam
 وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (hadits arbain)

Meletakkan hati di depan lidah. Banyak pemimpin tergelincir karena tidak menjaga lidahnya.
2. berbicara sesuai kadar pemahaman pendengar
3. bicaralah secara sederhana, tidak berbelit-belit (to the point)
4. tidak berbicara dengan hal yang tidak berguna
5. menghindari kata yang berkonotasi negatif
6. berbicara sesuai bahasa audiens (bahasa dagang, nelayan, dll)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget