Pages

15 October, 2009

I wanna talk about life

Budaya membiasakan kita untuk berpikir egois tentang sesuatu, seperti karir, kluarga, uang, punya mobil baru dlsb. Kita terlibat dalam sedikit aksi sebuah kebiasaan. Kita jarang membiasakan diri untuk berdiri di belakang dan melihat hidup kita sendiri. Bertanya, Inikah semua? Inikah yg kuinginkan? Adakah yg terlewat?. Kita butuh seorang guru untuk menunjukkan. Ia bisa siapa saja, apa saja, dimana saja, dan kapan saja. Namun hal tersebut tidak terjadi secara otomatis. Tentu kita harus mengasah panca indera kita.

Bagaimana mungkin kau terus berpikir bahwa “kiamat masih lama”, atau “ besok aku pasti masih hidup, tobatnya kalo udah tua aja”. Padahal sudah beribu peristiwa menegaskan bahwa kematian bukanlah berdasarkan usia, ia terjadi kapan saja, dimana saja, tak mengenal ruang, terlebih waktu. Masihkah kau bisa berleha-leha, bermaksiat, jika kau sadar akan hal itu??

Mungkin, apabila DIA menghendaki untuk memberitahu sisa umur kita semua, pastilah dunia ini akan terasa aman, karena orang akan berbuat segala kebajikan yg ia mampu untuk bekal akhiratnya.
Pertambahan usia, atau menjadi tua bukanlah semata kehilangan/kekurangan. Lebih dari itu, ialah kita BERKEMBANG. Terlepas dari pikiran negative bahwa kau akan mati, tapi positif mengetahui bahwa kau MEMAHAMI bahwa kau akan mati dan kau berusaha hidup lebih baik karenanya.


Ada sebuah kalimat yang bermakna bagi tha, “WHEN YOU LEARN HOW TO DIE, YOU LEARN HOW TO LIVE”. Belajarlah untuk bersiap mati, bagaimana kau akan mati nanti, cara apa yang kau pilih, maukah kau mati dalam keaadaan baik (khusnul khatimah)? Dengan mempelajari hal itu semua, kau akan belajar bagaimana tentang hidup di dunia fana ini. Dan itu mempengaruhi kualitas hidupmu, karena paradigmamu yang mendalam tentang hidup yang sementara ini. Karena kau meyakini, bahwa ada KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN. DAN ITULAH KEHIDUPAN SESUNGGUHNYA.


Each night, when I go to sleep, I die. And the next morning, when I wake up, I am reborn (Mahatma Gandhi).


**Refleksi diri saat subuh, 15 Oktober 2009**
matahari dapat kugenggam apabila aku yakin pada kebesaran-Nya

No comments:

Post a Comment

Text Widget