Pages

30 May, 2025

[Review buku] The life journey of Kachu & Moli: The searching of myself


Judul: The life journey of Kachu & Moli: The searching of myself
Penulis: Roy Adimulyo
Penerbit: POP
Dimensi: 116 hal, cetakan pertama Desember 2023, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786231341099

Kachu, seorang anak wanita yang tumbuh di Desa Nuata, memiliki hewan kesayangan berupa kambing bernama Moli. Saat ini, Kachu sudah menjadi dewasa dan bekerja jauh di kota. Pada hari-hari yang cukup berat, mengingat masa kecil di Nuata bersama Moli adalah penyemangat.

Awalnya saya tertarik baca buku ini sebab ilustrasinya yang lucu dan terasa hangat. Saya kira ini jenis buku anak yang ringan dan akan cepat ditamatkan. Ternyata, meski tipis dan ilustrasinya lucu, isinya sangat dalam. Mengajak kita berefleksi dari kisah hidup Kachu dan Moli di masa kecil. Paling ngena quote pembuka para tokoh di awal tulisan. Lalu penjelasan terkait gambar dalam satu paragraf, diperjelas dengan ajak refleksi berupa pertanyaan atau renungan filosofis tentang hidup di paragraf selanjutnya. Begitu terus, tiap mode hanya dijabarkan satu halaman. Tapi isinya bikin saya mikir laaamaa. Secara garis besar 4 tema yang diangkat: meaning, struggles, self-worth, transformation. Ada juga bagian kosong untuk kita isi sendiri sesuai dengan pernyataan/pertanyaan yang diajukan. Pelajaran penting yang saya notice adalah mengingat masa kecil dan perjalanan hidup yang telah kita lalui adalah salah satu cara memaknai arti hidup ini.

Cocok dibaca untuk kamu yang ingin mengembangkan diri, refleksi, mencari makna hidup dengan buku yang ringan dan dilengkapi ilustrasi menarik.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #thelifejourneyofkachuandmoli #thesearchingofmyself #royadimulyo #metamorfillah #fiksi #selfimprovement

28 May, 2025

[Review buku] Mencari simetri


Judul: Mencari simetri
Penulis: Annisa Ihsani
Penerbit: GPU
Dimensi: 240 hal, cetakan pertama 2019, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020629360

Menjelang kepala tiga, April menyadari bahwa hidupnya tidak membanggakan. Pekerjaannya yang fleksibel dengan gaji standar dan jabatan biasa, ditambah statusnya yang masih sendiri membuat orangtuanya cemas. Sementara di antara sahabatnya, hanya dia yang masih terjebak friendzone dengan Armin selama 6 tahun, di saat yang lain sibuk mengurus bayi dan keluarga kecil mereka. Seakan belum cukup, ayahnya terkena Alzheimer dan hanya April yang available menemaninya sebab Mama sedang merawat Eyang Uti di kampung, Kak Laras tentu saja sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya. Suatu kemunduran bagi April yang sudah ngekos, harus balik ke rumah. Saat ada Lukman yang tertarik dan melamarnya, apakah April akan menerima, meski ia tidak merasakan cinta?

Novel ini mengajak saya berefleksi banyak sebagai seorang wanita dan manusia. Konflik yang biasa di society kita, dengan stigma umum mengenai 'perawan tua' (April) dan 'ibu rumah tangga' (Sita). Namun dideskripsikan melalui pemikiran April yang berusaha mencari simetri/keseimbangan hidupnya, meski tidak sesuai ekspektasi orang lain. Dialog antar tokoh terutama April dengan Sita atau ayahnya banyak menginspirasi. Endingnya sangat realistis dan mungkin akan sedikit mengecewakan yang suka happy ending. Tapi bagi saya itulah ending yang tepat.

Cocok dibaca untuk kamu yang sedang mengalami kegalauan/quarter life crisis, belum menikah, baru resign jadi ibu rumah tangga, atau memiliki keluarga yang menderita alzheimer. Semoga simetri yang kita cari, segera ditemukan!

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mencarisimetri #annisaihsani #metamorfillah #fiksi #metropop

26 May, 2025

[Review buku] Right time to fall in love


Judul: Right time to fall in love
Penulis: Ika Vihara
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 331 hal, cetakan pertama 2022, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786230036347

Kapankah waktu yang tepat untuk jatuh cinta, bagi seorang single mother dengan anak kembar seperti Malissa?
Kapan waktu yang tepat untuk jatuh cinta, bagi Lamar Karlson yang baru ditinggal mati calon istrinya?
Sebulan? 6 bulan? Setahun? 5 tahun?
Rasanya tak ada waktu yang tepat dalam ukuran manusia. Bagi Malissa, setahun cukup untuk sebuah hubungan dan harus segera diikrarkan dalam pernikahan. Sebab sudah bukan waktunya untuk bermain-main. Ada anak yang harus dipikirkan. Bagi Lamar, 3 tahun mungkin baru bisa berlanjut ke pernikahan, sebab masih ada Thalia di hatinya dan ia merasa bagai pengkhianat bila begitu cepat melupakan. Takdir Lamar dan Malissa berpilin dan belum menemukan jalan tengah. Sementara, dalam proses pendekatan, mereka belum jujur tentang semua luka atau status yang mereka miliki. 

Ini karya kedua penulis yang saya baca, ternyata merupakan buku ketujuh. Beberapa tokoh yang disebut pun ternyata memiliki kisah di buku lainnya. Membuat saya penasaran dan ingin membaca 5 karya sebelumnya. Saya suka dengan concern penulis terhadap lingkungan melalui tokoh Malissa. Apa saja gerakan dan contoh kegiatan zero waste sehari-hari yang diterapkan. Juga latar belakang Malissa dan Lamar yang berpendidikan tinggi namun humble dan memiliki isu kesehatan mental terkait trauma masing-masing. Sayangnya di beberapa part terasa terlalu lama dan berputar di konflik batin sehingga agak saya percepat.

Cocok dibaca untuk kamu yang concern dengan lingkungan/perubahan iklim dikemas dalam versi romance, ada bumbu strugglenya single mother dan isu kesehatan mental.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #righttimetofallinlove #ikavihara #metamorfillah #fiksi #lemariage

24 May, 2025

[Review buku] My bittersweet marriage


Judul: My bittersweet marriage
Penulis: Ika Vihara
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 350 hal, cetakan pertama 2016, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020282435

Hessa tidak menyangka di usianya yang 27 tahun akhirnya ia menikah juga. Hanya beberapa bulan persiapan, satu kali pertemuan, Afnan langsung melamarnya dan menjelaskan keinginannya untuk memiliki istri yang mensupportnya di Aarhus, kota kedua terbesar di Denmark. Tidak pernah Hessa bayangkan dirinya akan tinggal di negara lain, bahkan bepergian ke luar kota saja jarang, semua disebabkan suaminya memiliki kewarganegaraan Denmark. Perbedaan bahasa, budaya, cuaca, kesepian, mendadak jadi IRT dari yang tadinya bekerja membuat Hessa mengidap Seasonal Affective Disorder. Sebuah penyakit psikologis yang banyak terjadi di musim dingin akibat kurangnya sinar matahari. Saat Hessa mengajukan keinginannya untuk kembali ke Indonesia, Afnan menolaknya dengan keras. Bisakah mereka bertahan dalam pernikahan, di saat Hessa merasa begitu banyak yang ia korbankan sementara Afnan mendapatkan semua keinginannya?

Jujur saja, konflik dan resolusinya biasa. Namun pemaparan keadaan sebuah pernikahan dengan manis getirnya tergambar dengan apik. Itulah yang membuat novel ini istimewa bagi saya. Beberapa dialog Hessa dan Afnan bagi saya masih kurang luwes dan asyik, tapi narasi konflik batin dan PoV Hessa serta Afnan membuatnya menarik. Banyak sekali quotes yang saya tandai di buku ini. Saya juga senang dengan gambaran negara Denmark dan Danish (sebutan orang asli sana) yang menjadi impian semoga Indonesia bisa menirunya.

Cocok dibaca untuk kamu yang akan menikah/usia pernikahan < 5 tahun/belum punya anak, atau ingin tahu gambaran pernikahan dengan pahit manisnya serta menyikapinya seperti apa.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mybittersweetmarriage #ikavihara #metamorfillah #fiksi #lemariage

Text Widget