Judul: Perempuan yang menangis kepada bulan hitam
Penulis: Dian Purnomo
Penerbit: GPU
Dimensi: 320 hal, cetakan pertama 2020, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020648453
Magi Diela yang mengenyam pendidikan sarjana di tanah Jawa tidak pernah menyangka akan menjadi korban kawin tangkap di tanah kelahirannya. Ia diculik dan diperkosa oleh Leba Ali, lelaki tua bermata keranjang yang sudah menjelalatinya sejak SD. Impian Magi membangun kampungnya melalui ilmu pertanian yang ia miliki sirna sudah. Kini ia harus berjuang melawan orangtua, adat tradisi, dan semua orang di kampung demi mempertahankan kemerdekaannya sebagai perempuan. Berhasilkah Magi memperjuangkan haknya?
Novel ini berdasarkan kisah nyata para perempuan di Tanah Sumba, tepatnya Hupu Mada bagian Sumba Barat yang masih kental adat kawin tangkap. Adat yang sungguh merendahkan wanita dan mengerikan bagi para korbannya. Bagaimana bisa kamu menikahi pemerkosamu lalu hidup bahagia seakan tidak ada kejadian menyakitkan itu? Belum lagi tanggapan orangtua dan masyarakat yang biasa saja saat ada perempuan yang diculik untuk kawin tangkap. Menolak dinikahi pun dianggap memalukan, sebab sudah tidak suci lagi dan tidak akan laku selamanya. Surprise banget bagi saya, masih ada adat seperti ini di zaman modern seperti sekarang. Paling menyedihkan adalah bagian saat para korban kawin tangkap diperlakukan bagai hewan oleh suaminya. Siang dipukuli, malam ditunggangi. Hingga mereka kira memang mereka tercipta untuk disakiti dan tidak berharga. Mereka tidak bisa bersuara sebab orangtua bahkan keluarga sendiri menganggap itu hal biasa.
Cocok dibaca bagi yang ingin tahu tradisi kawin tangkap di Sumba dalam versi ringan fiksi.
Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.
Meta Morfillah
#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #perempuanyangmenangiskepadabulanhitam #dianpurnomo #metamorfillah #fiksi #basedontruestory
No comments:
Post a Comment