Pages

17 September, 2009

Kerikil itu AKU

Ketika Tuhan melemparkan aku, sebutir kerikil,
ke dalam danau indah ini,

aku memecah permukaannya dengan lingkaran riak tak

terhitung.

Tetapi ketika aku sampai ke dasarnya aku diam tak bergerak

Dimana GEMA ku?

Segala khasanah yang kupunya, bagaimana mempertanggungjawabkannya?

Wahai ilalang, adakah catatanmu merasakan pesona hadirku?

Lantas, bagaimana aku membahagiakan ia yg mencintaiku seperti bunga yang mencintai Tuhan-Nya.
Yang mematuhi titah Tuhan-Nya,

Tak letih menebar pesona dan harumnya ke sekitar.

Lantas, bagaimana aku membahagiakan ia yang mencintaiku seperti matahari yang tunduk pada titah Tuhan-Nya.

Tak mengeluh memancarkan sinarnya untuk semua makhluk.


BAGAIMANA??

No comments:

Post a Comment

Text Widget