Pages

18 January, 2024

[Review buku] Sapiens grafis: Kelahiran umat manusia


Judul: Sapiens grafis: Kelahiran umat manusia
Penulis: Yuval Noah Harari
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Dimensi: 248 hlm, 17 x 24 cm, cetakan pertama April 2021 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786024815653

Melalui sejarah, penulis yang merupakan profesor sejarah di Israel mengungkapkan bagaimana Homo Sapiens bisa bertahan menjadi satu-satunya spesies di genus Homo. Padahal sebelumnya, mereka adalah makhluk yang biasa saja dibanding hewan besar atau mamalia lainnya (seperti simpanse, bonobo, gorila, dll). Namun di satu titik yang disebut revolusi kognitif, mereka berubah menjadi penguasa bumi. Hingga menyebabkan kepunahan megafauna secara massal dan juga genus Homo lainnya seperti neanderthal yang besar, dll.

Dijabarkan dari sudut pandang biologi, antropologi, hingga komunikasi dalam grafis yang menarik membuat kita berpikir apa pemicu revolusi kognitif itu? Lalu masuk ke doktrin agama yang dimulai dengan animisme. Lucunya lagi, ada studi kasus tentang betapa lebih damai mental dan sehat psikologi nenek moyang pemburu-pengumpul kita dibandingkan setelah terjadi revolusi pertanian. Di akhir, simulasi pembunuh berantai terkejam yang tanpa disadari, kita sebagai homo sapiens adalah pelaku utamanya.

Jujur saja, buku ini mindblowing banget. Terutama untuk kamu yang tidak percaya teori evolusi Darwin di mana nenek moyang kita adalah kera. Sebab dasar pembuka buku ini berawal dari taksonomi dan klasifikasi berdasarkan genus dan spesies, yang kita manusia dianggap 'hewan' masih satu famili dengan primata seperti simpanse. Apalagi dengan tauhid Islam yang menolak bahwa Nabi Adam bukanlah manusia purba yang banyak digambarkan. So, hati-hati jika kalian belum punya dasar kuat tentang agama kalian sendiri.

Penulis sendiri adalah seorang gay, yang menikah dan saya kira mengambil jalan seperti primata yang dia jelaskan hehe.

Tapi overall, saya akui memang sudut pandangnya menarik sebagai dugaan jawaban beberapa gap yang sering terjadi di linimasa sejarah hadirnya manusia. Namun, belum tentu benar. Sebab, dalam #buku ini saja penulis mengakui keterbatasan interpretasi sejarawan/arkeolog dalam menebak budaya atau cara hidup berdasarkan fosil atau artefak yang minim. Namun tidak ada bukti bukan berarti membuktikan ketiadaan.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #sapiens #kelahiranumatmanusia #yuvalnoahharari

No comments:

Post a Comment

Text Widget