Pages

27 July, 2021

[Review buku] Bidadari berbisik


Judul: Bidadari berbisik
Penulis: @asmanadia 
Penerbit: @bukurepublika 
Dimensi: vii+301 hlm, 13.5 x 20.5 cm, cetakan II November 2020
ISBN: 9786237458494

Ning, saudara #kembar #Bidadari Ayuni menguatkan tekad mencaritahu kabar adiknya yang merantau ke Jakarta demi membahagiakan ibunya. Setelah kehilangan semua yang dicintainya, ia tak lagi takut kehilangan apa pun. Namun ternyata #misteri hilangnya Ayuni berbuntut pada kepolisian. Ia dipertemukan dengan Komisaris Polisi Iman Arif yang mencurigai adanya ketidakwajaran di balik kematian Ayuni. Akankah mereka menemukan siapa pelaku sebenarnya, di saat bukti kalah oleh kesaksian nyonya rumah dan empat asisten rumah tangganya?

#Novel asma yang tidak biasa. Mungkin mirip dengan pesantren impian. Tapi ditulis dengan lebih apik, sebab pengendapan ide selama 20 tahun. Meski tetap saja ada lubang menurut saya. Seperti siapa yang menyembunyikan buku catatan dan HP Ayuni? Psikologisnya, harusnya sudah tidak ada jejak, biasanya dibakar atau dibuang saja. Lalu, bagaimana bisa/terlalu kebetulan Ning bisa bertemu Mak Iin, meski ada alamat surat. Sebab Nyonya saja mencari Mak Iin tidak ketemu.

Meski endingnya tetap happy, walau tidak dijelaskan ada kisah romansa antara Ning dan Iman, tapi pembaca dibuat menduga adanya pernikahan hehe.

Saya apresiasi 4,5 dari 5 bintang.

"Setiap yang melahirkan pasti mengerti, saat Allah menumbuhkan benih jabang bayi dalam perut perempuan, yang berdenyut, hidup, dan tumbuh. Sejak itu pula, ruh sang ibu telah terbagi dalam jiwa-jiwa yang dilahirkan. Menyebar dan berpadu dengan nyawa anak-anaknya. Maka, tak usah heran betapa ia merasa sebagian dirinya mati saat anaknya yang tertua diambil Gusti Allah." (H.10)

"Ia tahu, tak baik memburu-buru Tuhan. Ada miliaran makhlukNya yang meminta, bukan cuma ia seorang." (H.12)

Meta morfillah

#reviewbuku #resensibuku #bacabuku #bukuasmanadia #fiksi

No comments:

Post a Comment

Text Widget