Pages

21 December, 2025

Untuk perempuan yang mengalah berkali-kali

UNTUK PEREMPUAN YANG MENGALAH BERKALI-KALI

Meta morfillah

Kali pertama perempuan itu mengalah, sejak aku hadir dalam dirinya. Ia yang sadar akan kebutuhanku, mengalah untuk melawan rasa mual yang tak henti setiap kali waktu makan tiba. Meski ia tahu apa yang ia telan, tak lama akan ia buang lagi. Air mata kerap menitik di kala terhidang makanan di depannya. Ia mengalah untuk menguat-nguatkan dirinya yang kian lemah.

Kali kedua perempuan itu mengalah, saat mimpinya dan diriku berbenturan. Ia mengalah untuk menghentikan mimpinya dan berfokus pada aku yang bertumbuh dalam raganya. Ia membesar-besarkan hatinya bahwa semua akan ada waktunya.

Kali berikutnya perempuan itu mengalah, saat aku merobek dirinya dan meninggalkan jejak yang sering berdenyut nyeri di kemudian hari. Ia mengalah untuk menghadirkanku ke dunia dengan mencederai tubuhnya.

Kali kesekian perempuan itu mengalah, ketika aku sakit, aku sekolah, dan segala peristiwa dengan aku sebagai subjeknya. Ia mengalah untuk mempersembahkan waktunya, hartanya, tenaganya, bahkan jiwanya agar aku menjadi hamba yang dicintai Tuhannya.

Lalu saat aku mengerti bahwa perempuan itu telah mengalah berkali-kali demi diriku, tanpa pernah ia singgung pengorbanannya, aku berpikir adakah selain surga yang pantas menjadi ganjaran untuknya?

Duhai perempuan yang mengalah berkali-kali dalam hidupnya, sesungguhnya engkau tak pernah kalah. Sebaliknya, engkau adalah pemenang di hatiku selamanya. Tahta teristimewa di hati semua anak, dengan gelar: IBU.

No comments:

Post a Comment

Text Widget