Pages

25 February, 2021

[Review buku] Tea for two


Judul: Tea for two
Penulis: @clara_ng 
Penerbit:@bukugpu 
Dimensi: 312 hlm, 20 cm, cetakan keempat Maret 2010
ISBN: 9789792243321

"Kamu pikir #perempuan cerdas takkan mungkin terjerumus di pusaran kegilaan seperti ini? Kamu pikir hanya perempuan miskin & tak berpendidikan yang rentan KDRT?"

Tea for two adalah perusahaan makcomblang milik Sassy. Sudah banyak #pasangan yang berhasil mereka jodohkan & happily ever after. Di sana pula, Sassy menemukan Alan, pria yang kelak menjadi suaminya.

Bayangan #pernikahan yang indah & sempurna, ternyata tidak terjadi pada Sassy. Di hari kedua honeymoon, Alan menampakkan sisi kelamnya. Ternyata itu pun awalan saja. Selanjutnya, Sassy terjebak dalam #KDRT & diselingkuhi. Namun ternyata tak mudah untuk keluar begitu saja dari pernikahan itu. Entah mengapa, tiap kali Alan meminta maaf & berjanji manis untuk berubah, ia kembali percaya. Hingga hadirlah Emma, anak mereka. Mama Sassy, beserta sahabatnya: Naya, Rosi, & Carmanita, mulai melihat kejanggalan dalam pernikahannya. Mereka meminta Sassy gugat cerai. Namun, apakah semudah itu menggugat #cerai Alan?

Dengan gaya bahasa yang ringan & lucu ala metropop, penulis bisa mengemas #konflik yang cukup berat & sering terjadi di Indonesia dengan baik. Tema KDRT, cerai, & bertahan dalam pernikahan yang buruk demi anak sungguh menarik.

Saya pun pernah ada di posisi sahabat yang menyarankan cerai. Meski dulu saya belum menikah. Sebab saya tidak ingin melihat teman saya mati karena lebam tiap hari.

Namun, bukan berarti novel ini berpandangan sinis terhadap pernikahan. Meski ada tokohnya yang memilih tidak menikah, dan alasannya kurang sreg di hati saya. Cuma dari latar belakang agama memang berbeda. Juga covernya yang agak kurang menarik buat saya.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Aku #menikah dengan alasan yang salah. Aku melarikan diri dari masa lajangku, bukan melepaskannya." (H.243)

"Jangan takut mengatakan kebenaran, jangan takut memperbaiki kehidupan, jangan takut untuk menjadi baru." (H.290)

"Kalau ada apa-apa, jangan ragu-ragu cerita. Kalau nggak cerita, siapa yang tahu? #Diam tidak akan mampu melindungimu dari kekerasan." (H.291)

Meta morfillah

#reviewbuku #resensibuku

1 comment:

  1. Sebenarnya ada rekan kerja yang suaminya selingkuh berkali-kali, dan rekan kerja saya ini memilih bertahan dengan alasan cinta. Padahal jauh di dalam hati kami (bukan saya aja) merasa kasihan dengan kondisi pernikahan dia yang tampaknya sudah nggak sehat. Saya ingin mengutarakan supaya mereka berpisah saja, tapi rasanya belum etis sebab saya belum menikah. Jadi sejauh ini hanya bisa mendoakan semoga keluarga dia diberikan kemudahan dan dijauhkan dari masalah perusak.

    ReplyDelete

Text Widget