Pages

03 April, 2018

Coaching: Salon kepribadian

#Sensing #ekstrovert yang belum cerdas itu umumnya manja, caper, suka pamer, jago meniru, mudah ikut teman dan pencemas. Jadi kalau punya anak #Se, siapkan lingkungan yang baik dan bisa dijadikan contoh/model baginya.

Ngomong sama dia itu pakai bukti. Harus detail. Dan suka banget diimingi hadiah karena drive ekstrovertnya.

Salah satu siswa saya harus dicoaching, tepatnya counseling pribadi tentang kepribadiannya. Agar menjadi #Se yang cerdas, berani tampil dengan potensi terbaiknya. #Se yang cerdas itu rupawan, banyak teman, patuh, loyal, dermawan, dan sabar.

Jadi, hal kecil seperti mengingatkan untuk murah senyum, berbagi, tidak berteriak, tidak berlebihan dandan, dan lainnya didetailkan. Dicatat tiap hari (seperti malaikat raqib dan atid) apa saja perilaku positif dan negatif yang dia lakukan. Sehingga dia melihat sendiri record kepribadian dirinya. Diakumulasi per bulan. Disiapkan reward dan konsekuensi bila berhasil atau tidak.

Bagi yang melihat, seperti pekerjaan gak jelas guru yang terlalu iseng nanyain kegiatan siswanya. Orangtuanya aja mungkin gak sedetail ini. Tapi, inilah komitmen aplikasi #STIFIn , memperbaiki akhlak dan menjadi pendidik yang sungguh mengharapkan pertolongan siswa yang dididiknya di surga kelak.

Sebulan program ini berjalan, alhamdulillah ada progress. Dia berhasil. Dia bahagia mendapat reward yang sesuai keinginannya. Tapi ada yang jauh lebih bahagia. Sang coach.

Bulan baru, target baru. Saat dia tantrum, sekarang dia sudah bisa bijak memilih pada siapa dia harus bercerita. Kadang, langsung saja dia bercerita ke saya. Sering konseling. Itulah risiko menjadi coach, harus siap kapan saja.

Proses ini, bukan hanya untuknya tapi juga untuk saya. Belajar sabar. Kita sama-sama kepompong, Nak. Yakinlah proses ini akan membuat kita jadi kupu-kupu yang cantik. Proses coaching yang kita namakan SALON KEPRIBADIAN.

Meta morfillah

#sekolahislamibnuhajar #bogor

No comments:

Post a Comment

Text Widget