Pages

22 October, 2025

[Review buku] Platina data

Judul: Platina data
Penulis: Keigo Higashino
Penerbit: GPU
Dimensi: 480 hal, cetakan kedua Agustus 2025
ISBN: 9786020683799

Saat sistem profiling berbasis DNA diterapkan dalam menangkap penjahat, pekerjaan detektif polisi menjadi lebih mudah. Meski begitu, Asama skeptis dengan kesempurnaan dan etika terhadap data rakyat. Apa yang ia khawatirkan menjelma dalam sebuah kasus pembunuhan dan pemerkosaan berantai yang dilakukan oleh NF13 (Not Found). Kecanggihan teknologi yang diharapkan meredam kejahatan sebab kemudahan menemukan pelaku, ternyata tidak setransparan itu. Hal itu pula yang menyebabkan Tateshina bersaudara dibunuh oleh NF13, terkait platina data yang melindungi elite negara. Sementara itu, Kagura yang dijebak berusaha memecahkan misteri dengan tantangan kepribadian gandanya yang tidak dapat ia percayai. Semua jawaban terletak pada lukisan dan alam bawah sadarnya.

Karya penulis kali ini memang mudah menebak pelakunya serta plot twistnya pun sederhana. Meski begitu, penulis selalu berhasil memukau saya dengan idenya akan paradoks sebuah dunia yang bersih dari kejahatan namun menelanjangi semua orang dengan data pribadi mereka. Ditambah isu kepribadian ganda Kagura dan pemicunya juga menarik. Sepanjang kisah, akan banyak pencarian ke dalam diri Kagura dan memahami psikologis manusia.
 
Cocok dibaca bagi yang suka thriller, misteri, teknologi DNA dan kepribadian ganda.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #platinadata #keigohigashino #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober

21 October, 2025

[Review buku] Tulislah! (berita, feature, fiksi)

Judul: Tulislah! Mengembangkan proses kreatif menulis: berita, feature, fiksi
Penulis: Pepih Nugraha
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 25 bab epub, cetakan kedua September 2022, edisi digital RBK
ISBN: 9786230032196

Berdasarkan pengalaman 26 tahun bekerja di Harian Kompas sebagai pustakawan, litbang, dan wartawan, penulis memberikan banyak sekali wawasan serta tips menulis yang aplikatif. Beberapa yang saya tandai, pertama adalah "Menulis itu membaca. Semakin banyak membaca, semakin banyak ide yang bisa ditulis. (Bab 1)" didasari pengalaman sebagai pustakawan. Lalu konsep free writing dengan konsistensi menulis tiap hari di satu waktu, misal 10 menit tanpa distraksi, dan jari tidak berhenti, tulis apa saja yang nyangkut di kepala tanpa editing.

Setelahnya ada bab khusus menulis berita dan feature, namun saya tidak terlalu tertarik sebab memang bukan minat saya. Tapi setelahnya ada tips menarik selanjutnya seperti menggali ide dengan menggunakan "what if?", menghindari writing block dengan associative word (asosiasikan 1 kata dengan kata lain, contoh: bulan-malam-gelap-sepi-hampa, lalu rangkai kalimat dari kata² tsb), dan membaca nuansa kata di tesaurus/kamus tiap hari cukup 1 lema dengan antonimnnya.

Jujur, ada beberapa yang saya terapkan dulu seperti free writing dan nuansa kata, namun saat ini sudah jarang saya lakukan dan konsekuensinya memang diksi saya saat menulis jadi berkurang. Hal ini pun dikemukakan penulis sebagai  "penyakit" menulis berupa kebahagiaan, kemapanan, dan kekayaan. Kasus saya mirip dengan kasus teman penulis yang kehilangan gairah ketika memiliki anak. Bukan sebab distraksi dan manajemen waktu kurang baik, tapi akibat bahagia membersamai mereka dan seringnya hanya ingin menikmati tanpa menuliskan. Jadi teringat kalimat "Jika kausakiti penyair, akan lahir ribuan syair." Dulu pun pernah ada di fase itu. Saat penulis memiliki banyak keresahan hati, justru karyanya makin banyak haha!
 
Cocok dibaca bagi yang suka dunia kepenulisan terutama berita, feature, dan fiksi.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #tulislah #pepihnugraha #metamorfillah #nonfiksi 
#jagoankomplek_oktober
#owobmembaca2025 #owobreader

19 October, 2025

[Review buku] Rumah kayu itu

Judul: Rumah kayu itu
Penulis: Marliana Kuswanti
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 260 hal, cetakan pertama 2019, edisi digital Ipusnas
ISBN: -

Stephanie Hopkins ditemukan tak bernyawa akibat tikaman di suatu pagi di rumahnya sendiri. Polisi berusaha mengejar pelaku pembunuhan, tapi seharusnya mereka tahu riwayat tentang rumah kayu itu dan sumpah yang terucap. Tentang pemilik sebelumnya dari beragam kisah yang dituturkan, seperti Nyonya Adam Walker yang suka berpesta, Lucia Norman dengan kekuatan khusus dan keranjang serbetnya, serta Elizabeth Drough penulis dan pencerita dongeng yang tak diketahui asal usulnya. Meski cerita itu seperti legenda, tapi saat disatukan ada kebenaran berulang yang menjadi kisah sebenarnya.

Menarik sekali! Gaya bertutur penulis yang merupakan orang Indonesia, tapi rasanya seperti terjemahan dongeng klasik. Tampak awal seperti sebuah cerpen atau cerita lepas yang tidak saling berkaitan. Stephanie tumbuh besar dengan 3 kisah takhayul yang didapat tentang rumah kayu tak berpenghuni di samping rumahnya. Kisah itu menjelaskan versi berbeda dari tiap pemilik. Paling menakjubkan tentu saja bagian Elizabeth Drough, yang menuturkan kisah yang kelak menjadi kenyataan.

Plot twistnya, pengantar di awal ternyata menjadi epilog kisah ini. Serta tetap menyisakan plot twist, siapakah sebenarnya penghuni rumah kayu itu? Perpaduan 3 kisah sebelumnya yang membuat pembaca bebas berinterpretasi. Meski covernya imut, kisah di dalamnya memuat thriller dan horor.

Cocok dibaca bagi yang suka thriller, horor, dan nuansa dongeng klasik terjemahan.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #rumahkayuitu #marlianakuswanti #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober
#owobmembaca2025 #owobreader

[Review buku] Yang bertahan dan binasa perlahan

Judul: Yang bertahan dan binasa perlahan
Penulis: Okky Madasari
Penerbit: GPU
Dimensi: 196 hal, cetakan pertama 2017, edisi digital Ipusnas
ISBN: 9786020617442

Kisah-kisah perjuangan manusia dalam bertahan atau binasa perlahan dalam 19 cerpen. Isu yang melatarbelakanginya pun beragam dan relevan hingga saat ini. Seperti dalam cerpen "Akad" yang membahas cekikan KPR demi keinginan memiliki rumah yang harus dibayar dalam tenor 20 tahun bekerja bagai kuda. Seakan sindiran kita yang tak paham prioritas dan memilih menyakiti diri sendiri. Juga hidup yang mengalir begitu saja tanpa dijalani dengan kesadaran, dikisahkan dari sudut pandang istri dalam "Bahagia bersyarat".

Di antara 19 cerpen ada 3 yang menarik bagi saya. Pertama "Yang bertahan dan binasa perlahan" berkisah tentang perjuangan keluarga transmigran saat program itu digulirkan. Dulu, saat pelajaran IPS saya merasa program itu keren, sebab meratakan jumlah penduduk. Tapi setelah memahami bagaimana perbedaan alam dan manusia, saya jadi berempati pada tokoh di cerpen itu. Lalu kedua, cerpen "Janin" yang sangat saya suka penggambarannya. Meski pada akhirnya ia binasa perlahan setelah bertahan hingga hari lahirnya. Terakhir, cerpen "Perempuan pertama" yang mengisahkan Hawa dari sudut pandang berbeda dan analogi iblis bagi laki-laki yang menyiksa dan mengurung wanita. Hanya di cerpen ini pula saya agak ngeri, sebab interpretasi itu agak berbahaya jika dibaca yang belum kuat pemikirannya.

Selebihnya ada isu perang antar agama di Ambon, jihad lelaki yang mengebom dirinya dan dinamai pengantin, serta kebejatan moral pengajar sebab keterasingan dari status PNS yang digelarnya. Gaya bahasanya mudah dan alurnya enak, hingga tak terasa kita tiba di ending tiap cerpen. Semuanya berkesan, meski tidak semuanya berplot twist. Covernya menarik, seperti lapisan kulit, kisah manusia jg berlapis².

Cocok dibaca bagi yang suka cerpen dengan tema kritik sosial ala okky.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #yangbertahandanbinasaperlahan #okkymadasari #metamorfillah #fiksi 
#bestreviewer_komplek 

17 October, 2025

[Review buku] Tahun spageti

Judul: Tahun Spageti
Penulis: Haruki Murakami, dkk
Penerbit: Basabasi
Dimensi: 312 hal, cetakan pertama November 2017
ISBN: 9786026651525

Berkisah tentang Jepang di rentang 1930-1971 yang mulai mengalami westernisasi. Banyak pemikiran seperti agama, serta budaya yang mulai bergeser. Dalam 14 cerpen, masing-masing penulis menjelaskan bagaimana keadaan Jepang saat itu. Dengan gaya tulisan berbeda, ada yang dipenuhi sindiran seperti dalam "Bus mogok", atau kesan magis surealis seperti di cerpen "Tato", pamungkasnya di akhir yakni cerpen "Tahun Spageti" yang menceritakan rakyat Jepang banyak menderita kesepian dan rasa teralienasi dalam perubahan yang ada.

Tidak hanya Haruki Murakami, ada pula beberapa penulis terkenal seperti Osamu Dazai dan Yasunari Kawabata. Namun saya akui, cerpen yang ada di buku ini tergolong "berat" dan berpace lamban. Sehingga tidak mudah memahami makna idiom atau kritik sosial yang hendak disampaikan bila tidak memahami kultur Jepang itu sendiri. Bila tidak dipaksakan, rasanya hampir jadi buku dnf (do not finish) saya.

Cocok dibaca bagi yang suka cerpen sastra dengan penulis Jepang yang agak 'berat'.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_oktober #tahunspageti #harukimurakami #metamorfillah #fiksi #owobmembaca2025 #owobreader

16 October, 2025

[Review buku] 5 tahun pertama pernikahan

Judul: 5 tahun pertama pernikahan
Penulis: @canunkamil & @fufuelmart
Penerbit: Mizan
Dimensi: 252 hal, cetakan pertama Agustus 2017
ISBN: 9786024181598

Secara garis besar buku ini adalah kontemplasi perjalanan pernikahan pasangan penulis di 5 tahun pertama, dibalut ragam konsultasi yang dialami klien serta ilmu yang digunakan selama menjadi konselor pernikahan. Dibagi menjadi 5 bab besar tentang tahapan pernikahan berupa: Euforia, pain, struggle, survive, dan bless. Bab tertebal dan menjadi inti buku ini adalah bab struggle, di mana konflik mulai banyak dan bagaimana cara mengatasinya.

Ada beberapa tulisan yang dipisah antara suami dengan istri, ada pula yang digabung. Memang terasa perbedaannya, ketika istri yang menulis panjang dan banyak, sementara suami sedikit tapi bernas. Dominasi memang banyakan tulisan istri daripada suami. Sehingga ada beberapa yang rasanya pengulangan, hanya beda judul atau konteks sedikit.

Cocok dibaca bagi yang sedang mempersiapkan pernikahan, usia pernikahan < 5 tahun, dan pasangan yang ingin bertumbuh dalam pernikahannya.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_oktober #5tahunpertamapernikahan #canunkamil #fufuelmart #metamorfillah #nonfiksi

12 October, 2025

[Review buku] Racun Puan

Judul: Racun Puan
Penulis: Ni Nyoman Ayu Suciartini
Penerbit: Bentang
Dimensi: 13 bab (epub), cetakan pertama Agustus 2023, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786231861870

Aruna dikenal sebagai wanita hebat yang pandai mengelola waktu. Ia pekerja profesional, istri yang penurut, dan ibu yang baik. Namun akhir hidupnya begitu menyesakkan. Ia terkena penyakit jiwa dan mati tanpa mengenal dirinya apalagi mimpinya. Pemicu penyakitnya disebabkan putri kebanggaannya, Samudra yang membantah semua pendapatnya. Hal yang ia kira prestasi terbesarnya justru merupakan kegagalan besar. Ia tak sadar bahwa ia menelan beragam perkataan tidak baik dari mertua, ipar, dan keluarga suaminya bagai racun. Dan semua racun itu justru berasal dari kaumnya sendiri: perempuan.

Dikisahkan dalam 3 PoV: Kawa sebagai suami, Samudra sebagai anak, dan Aruna sebagai tokoh utama, membuat kisah ini saling melengkapi dan menguatkan konflik yang umum dirasakan perempuan di Indonesia. Hal unik yang menjadi kelebihan penulis adalah kepercayaan Hindu yang ditulisnya, membuka wawasan tentang kasta dan bagaimana samanya patriarki ditetapkan dalam agama itu.

Meski sederhana kisahnya, tapi isu yang diangkat sangat perempuan sekali. Semua dimulai usia 25, di mana racun puan bernama "pertanyaan basa-basi" dimulai dengan topik utama: kapan kawin? Lalu setelah menikah, mulailah perempuan masuk ke dalam pusaran yang menuntutnya jadi serbabisa dan sempurna. Hingga ia lupa siapa dirinya. Ia pelindung utama keluarganya dari beragam racun perempuan lain, seperti ibu mertua, kakak/adik ipar, tante, dll. Padahal sebagai sesama perempuan harusnya menguatkan, tapi justru dengan tahu kelemahan, malah paling mematikan.

Cocok dibaca oleh perempuan dan mereka yang ingin memahami perempuan dari sisi anak, istri, dan ibu di Indonesia.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #bestreviewer_komplek #racunpuan #ninyomanayusuciartini #metamorfillah #fiksi

10 October, 2025

[Review buku] B

Judul: B
Penulis: Sasti Gotama
Penerbit: Diva Press
Dimensi: 180 hal, cetakan pertama 2022, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786232936270

Buku kedua karya penulis, dengan isu sosial lebih beragam. Ada 21 cerita pendek. Dua yang paling membekas di benak saya, cerpen pertama berjudul "Tak ada donat kentang di bulan" dan tentu saja "B". Isu tentang wanita dan depresi pasca melahirkan serta lelaki yang berusaha meredam nafsu predatornya setelah disodomi ayah tiri. Di cerpen "B", saya haru, bahwa sedikit saja keyakinan akan kebaikan seseorang/pujian bisa meneguhkannya dari jurang kemaksiatan besar. Yuk, latih memuji dengan tepat!

Rasanya kali ini, keseruan cerpen sudah diurut dari awal hingga akhir. Sebab saat saya terpukau lebih dari setengah buku, menjelang ending, ceritanya mulai biasa saja dan isu yang diangkat jadi kurang tajam. Pengayaan isu yang baru ditulis di buku ini seperti perusakan hutan oleh orang kota di cerpen "Ke mana Antu-antu pergi?", juga wabah covid di cerpen "Rindang sedang menunggu" dan "Fibonacci". Sisanya masih menitikberatkan pada isu patriarki, kedudukan wanita setelah menikah.

Kelebihan penulis yang paling saya sukai adalah pemilihan diksinya yang tidak vulgar meski menjelaskan sesuatu yang mungkin vulgar. Bisa jadi, bila tidak memahami, Anda tidak menangkap maksudnya. Juga keunikan nama tokohnya yang kebanyakan terdiri dari 3 huruf.

Cocok dibaca bagi yang suka kumcer dengan ragam isu sosial dan memiliki plot twist di ending.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_oktober #b #sastigotama #metamorfillah #fiksi

08 October, 2025

[Review buku] Amba

Judul: Amba
Penulis: Laksmi Pamuntjak
Penerbit: GPU
Dimensi: 578 hal, cetakan ketiga Februari 2013, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020617817

Amba, nama seorang wanita dalam kisah Mahabarata yang berkelindan dengan Salwa dan Bhisma, memiliki ending tidak menyenangkan. Betapa lucunya hidup, apa yang menjadi kisah berulang kembali dalam kehidupan nyata. Amba yang sudah bertunangan dengan Salwa, jatuh hati pada Bhisma saat bekerja di Kediri. Dua pekan bersama, seperti hidup selamanya. Namun tahun 1965 adalah tahun terkelam bagi Indonesia. Mereka terpisah di sebuah malam saat sedang bersama. Amba yang memilih warna merah sebagai baju terbaiknya, tidak tahu bahwa Bhisma buta warna parsial (tidak bisa membedakan warna merah dan hijau). Kisah mereka terputus, hingga 41 tahun kemudian. Amba mendapat email bahwa Bhisma mati di Pulau Buru. Ke sanalah ia menapaktilasi hidup Bhisma dan mencaritahu mengapa mereka terpisah.

Sebuah romansa di tahun tergelap Indonesia. Pencarian Bhisma menyingkap kenyataan pahit dan gambaran tahun 1965 hingga 1974. Bagaimana Indonesia memerah akibat perbedaan pilihan (PKI, PNI, Masyumi)? Bagaimana pula perlakuan rezim Soeharto terhadap para tapol di Pulau Buru, yang bahkan seperti Pamudji, tidak memiliki kesalahan namun terangkut sebab tak ada catatan. Meski fiksi, deskripsi yang tergambar memahamkan sejarah yang hilang dan berbeda di buku teks pelajaran. Dulu saya penasaran mengapa Pulau Buru yang dipilih? Sering terdengar namanya, tapi tidak saya tahu sejarahnya. Dari buku ini saya jadi paham arti penulis seperti Pram, yang diharapkan menanggung beban sejarah kawannya yang tak bisa berkisah. Meski cukup tebal, membacanya tak membosankan.

Cocok dibaca bagi yang suka fiksi sejarah (tahun 1965, tapol di Pulau Buru) yang dibalut romansa.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_oktober #amba #laksmipamuntjak #metamorfillah #fiksi

04 October, 2025

[Review buku] Mengapa Tuhan menciptakan kucing hitam?

Judul: Mengapa Tuhan menciptakan kucing hitam?
Penulis: Sasti Gotama
Penerbit: Diva Press
Dimensi: 144 hal, cetakan pertama 2020, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786232938526

Saya tertarik membaca karya penulis sebab bukunya yang berjudul "Corpus Uterus" sering berseliweran direview teman dan ratingnya bagus. Jadi, saya cari di semua perpustakaan digital yang saya miliki, nama penulis. Di ipusnas saya mendapatkan 2 karya, salah satunya ini.

Setelah membaca 18 cerpen yang tersaji di buku ini, saya jadi paham mengapa banyak yang menyukai karya penulis. Sebab tulisannya ringan tapi kritik sosialnya tajam, alurnya seakan tertebak tapi di akhir mengejutkan. Bahkan sedari judul membuat saya bertanya apa maksud tulisannya, dan seringkali baru terjawab saat mencapai titik penutup cerita.

Meski saya suka semua cerita, tapi ada 2 yang meninggalkan kesan dalam bagi saya, yaitu cerpen "Rahasia keempat" dan "Prosesi kematian yang sempurna". Saat ending kedua judul itu, saya terbelalak memastikan plot yang dimaksud. Sampai saya baca lagi 2 kali. Shock.

Saya jadi tertarik dengan penulisnya, sebab sering memakai nama India atau Cina, seperti bukan WNI, tapi latarnya Indonesia. Ternyata setelah mencaritahu, penulisnya asli Indonesia, seorang dokter wanita berhijab. Wah, keren, sih!

Cocok dibaca bagi yang suka kritik sosial (isu patriarki, seksualitas, plagiasi, dll) dalam bentuk cerpen dengan banyak plot twist ending, terutama wanita.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_oktober #mengapatuhanmenciptakankucinghitam #sastigotama #metamorfillah #fiksi

Text Widget