Pages

14 November, 2025

Memaafkan bukan sekadar etika sosial, melainkan jalan menuju cinta Allah

MEMAAFKAN BUKAN SEKADAR ETIKA SOSIAL, MELAINKAN JALAN MENUJU CINTA ALLAH

Meta morfillah


"(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (Q. S. Ali Imran 134)

Jika kita tadabburi ayat di atas, kita dapatkan esensi bahwa memaafkan bukan sekadar etika sosial, melainkan jalan menuju cinta Allah. Sebab ada ego yang terluka dan Allah tahu tidak mudah melawan hawa nafsu tersebut. Maka semakin berat luka yang dirasa, semakin besar pahala yang didapat dari memaafkan. Allah mencintai upaya kita yang tidak sempurna demi meraih kesempurnaan sebagai ciptaan terbaikNya.

Memaafkan bukan berarti kalah, lembek, menyerah, dan bodoh. Memaafkan bukan untuk kepentingan mereka yang dimaafkan. Sebab dengan memaafkan, sesungguhnya kita memenangkan hati dan diri kita. Kita menguasai kembali kebahagiaan kita, dengan melepas energi negatif. Kita membiarkan diri kita tak dikuasai amarah dan sakit hati berkepanjangan yang menyibukkan diri kita dari upaya membahagiakan. Satu menit marah, enam puluh detik kita kehilangan momen bahagia.

Memaafkan adalah berdamai. Berdamai dengan dirimu sendiri. Berdamai dengan hal-hal yang tak bisa kaukendalikan. Berdamai dengan kesadaran bahwa tiada yang sempurna, sama sepertimu.

Setidaknya, bila memang tidak bisa sepenuhnya memaafkan, terlebih melupakan, maka berdamailah. Seperti kutipan kata-kata Parang Jati dalam novel Manjali dan Cakrabirawa karya Ayu Utami berikut:

"Manusia mungkin tidak punya kapasitas untuk mengampuni (barangkali hanya Tuhan yang bisa mengampuni), maka yang bisa kita lakukan adalah berdamai. Berdamai dengan sisi gelap yang tak bisa kita kuasai." (hlm. 207)

[Review buku] Cinta lama

Judul: Cinta lama
Penulis: Puthut EA
Penerbit: Diva press
Dimensi: 142 hal, cetakan pertama Februari 2020, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786023918942

Pernahkah kamu memiliki perasaan yang belum selesai dengan seseorang, hingga butuh memastikan dengan menemuinya langsung meski puluhan tahun berlalu?

Itulah inti kisah dalam novel ini. Penggambaran seorang lelaki berusia 40 tahun yang menemui mantannya 20 tahun lalu, sebab hatinya ingin jawaban. Apakah rasa cinta itu belum selesai atau hanya ilusi belaka? Sebab perpisahan mereka mengganjal dengan tidak enak. Perempuan itu satu-satunya yang membuat lelaki itu merasakan patah hati.

Canggung, bertukar kabar masa kini, berkaca pada masa lalu, takjub akan masa depan yang telah menjadi sekarang. Beberapa kebiasaan memang masih sama, namun desir sudah tiada. Sesekali penasaran membuat keduanya saling stalking kehidupan, namun sebatas itu. Pada akhirnya memang mereka bukan jodoh.

Buku ini amat ringan, sedikit kata dan banyak ilustrasi, bisa tamat sekali duduk. Namun after tastenya, terutama yang punya permasalahan sama dengan tokoh utama atau pernah memiliki kegalauan seperti itu, cukup membuat kontemplasi lama. Seperti mencari hikmah dari suatu kejadian lampau.
 
Cocok dibaca untuk kamu yang masih punya ganjalan masa lalu.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #cintalama #puthutea #metamorfillah #fiksi #kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #bestreviewer_komplek

09 November, 2025

[Review buku] Sendiri

Judul: Sendiri
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Sabakgrip
Dimensi: 318 hal, cetakan
ISBN: 9786238882281

Kematian Susi membuat Bambang yang berusia 70 tahun berduka. Seakan kehilangan pijakan setelah sang istri tiada. Keempat anaknya yang khawatir berusaha menjaga ayah mereka, namun sebuah mimpi mengubah psikologis ayahnya. Hidupnya yang kini sendiri setelah kehilangan belahan jiwanya menemukan sebuah misi berdasarkan teka-teki di mimpi. Benarkah ia akan bertualang seperti pesan istrinya sebelum meninggal? Apa yang ia temukan saat ia mencari?

Bab awal rasanya saya bisa bersimpati dengan tokoh utama. Duka yang dalam membuat berhalusinasi. Namun saat konflik dan genre berubah menjadi fantasi, saya agak terhibur tapi kurang dapat rasa yang awalnya sudah deep. Ternyata memang buku ini ditujukan untuk remaja usia 15+. Seru memang, tapi makna kehilangan menjadi light dan malah menimbulkan pertanyaan tidak logis tentang Susi di ending. 
 
Cocok dibaca untuk remaja yang suka genre fantasi, petualangan, dan belajar memaknai kehilangan.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #OWOBMembaca2025 #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #sendiri #tereliye #metamorfillah #fiksi #kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #bestreviewer_komplek

[Review buku] O2

Judul: O2
Penulis: Orizuka
Penerbit: Haru
Dimensi: 364 hal, cetakan kedua Juli 2016
ISBN: 9786027742864

Sejak Rex mengumumkan rencananya kuliah di MIT, Rafael jadi menjaga jarak dan Romeo bertingkah aneh. Hanya Regan dan istrinya, Maura yang waras. Audy akhirnya memfokuskan diri menyelesaikan skripsinya, hingga buyar kembali akibat lamaran Rex. Sementara memikirkan jawaban untuk Rex, Audy juga memikirkan masa depannya. Apa cita-cita dan profesi yang ingin ia lakukan selepas wisuda? Tanpa sadar, sejak menjadi bagian keluarga 4R, ia menemukan sebuah tujuan baru yang kelak ia jalani sepenuh hati.

Senangnya, bisa menamatkan series yang bikin mesem-mesem bacanya. Ulah konyol Romeo, Audy yang ceroboh, ketajaman lidah Missy, to the point dan seriusnya Rex, imutnya Rafael, dan bijaknya Regan serta Maura kini berakhir. Agak sedih, sebab pengin tahu kelanjutan 4R1A terus. Tokoh-tokoh fiksi yang membuat rindu dengan karismanya masing-masing. Meski cukup tebal, tapi membacanya tidak terasa sebab ringan dan menyentuh hati.

Cocok dibaca untuk yang butuh hiburan dan suka romcom serta tema keluarga.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #OWOBMembaca2025 #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
 #o2 #orizuka #metamorfillah #fiksi

06 November, 2025

[Review buku] Alpha girl's guide

Judul: Alpha girl's guide
Penulis: Henry Manampiring
Penerbit: GagasMedia
Dimensi: 254 hal, cetakan ketiga 2015, edisi digital ipusnas
ISBN: 9797808483

Dari sekian banyak populasi perempuan di dunia, seringkali kita menemukan beberapa sosok yang cemerlang bahkan menjadi simbol inspirasi. Mereka dikenal sebagai Alpha Female. Lalu bagaimana mereka bisa menjadi seorang Alpha Female? Tentunya semua disiapkan sejak mereka menjadi Alpha Girl.

Berdasarkan ragam pertanyaan dari Ask.fm yang ditanyakan pada penulis terkait permasalahan yang banyak dialami remaja perempuan, buku ini menjawab dan memberikan koridor seorang Alpha Girl dalam menjalani berbagai peran. Di antaranya as a student, a friend, a lover, a professional, juga perhatian pada look dan tanggung jawab sebagai carer (penjaga), contoh 2 alpha female yang diwawancarai (Alanda Kariza dan Najwa Shihab), dan terakhir masa depan yang cemerlang (alpha future). Apa saja sisi positif dan dark sidenya seorang Alpha Female.

Saya suka gaya penulisannya yang ringan, mudah dipahami, dan humoris. Meski tentu ada beberapa part yang kurang saya setujui sebab prinsip (like about sex). Tampilannya pun segar meski saya membaca digital, fontnya enak, ilustrasinya cukup lucu, dan tak terasa melelahkan meski ini nonfiksi.

Cocok dibaca oleh remaja dan perempuan berusia dewasa awal.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #alphagirlsguide #henrymanampiring #metamorfillah #nonfiksi

30 October, 2025

[Review buku] Dallergut 2: Toko penjual mimpi




Judul: Dallergut 2 - Toko penjual mimpi
Penulis: Lee Miye
Penerbit: baca
Dimensi: 308 hal, cetakan III Juli 2023
ISBN: 9786026486738

Seorang tamu menyampaikan keluhan tingkat tiga melalui Pusat Pelayanan Publik tentang mimpinya yang direnggut. Penny yang sudah setahun bekerja dan diberikan akses komuter ke kawasan perkantoran diminta Dallergut untuk menyelesaikan keluhan pelanggan tetap 792 tersebut. Sembari memikirkan solusi, Penny menambah wawasan tiap hari dengan membaca koran terutama "Tafsir Mimpi". Ia juga memerhatikan karakteristik karya tiap produser yang memiliki kelebihan di satu indra serta perjalanan komuter yang melewati penatu Noctilucca. Pengamatannya membuat ia lebih peka dan cepat tanggap terhadap masalah pelanggan. Berhasilkah Penny menyelesaikan keluhan dan mempertahankan pelanggan tetap?

Buku kedua ini menarik menjelang tengah ke ending. Di awal, sebab membangun konteks, jujur saja agak membosankan sehingga membuat saya agak bosan dan lambat dalam membacanya. Namun setelah orientasinya kokoh, semua mulai terjalin dan menjawab keterhubungan kisah/tokoh/tempat yang akhirnya membuat hati hangat. Sensasi fantasinya menarik terutama bagian Noctiluca dan after tastenya seperti diajak berdialog ke diri sendiri tentang mimpi dan hidup yang sedang dijalani. Saya paling suka kisah tamu nomor 330, perempuan yang berhasil menjalani hidupnya namun sempat merasa lelah dan kehilangan arah.

Cocok dibaca bagi yang suka fantasi dan novel heartwarming tentang mimpi.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #dallergut2 #tokopenjualmimpi #leemiye #metamorfillah #fiksi

27 October, 2025

[Review buku] Sihir perempuan



Judul: Sihir perempuan
Penulis: Intan Paramaditha
Penerbit: GPU
Dimensi: 158 hal, cetakan pertama April 2017, edisi digital RBK
ISBN: 9786020346304

Ada 11 kisah tentang perempuan yang tak patuh. Sebagian mitos, sebagian dongeng, sebagian mengandung horor. Dua favorit saya yaitu "Perempuan buta tanpa ibu jari" yang berkisah dari sudut pandang saudari tiri Cinderela serta kenyataan pahit yang tak seperti dongeng, melainkan kenyataan realistis dalam tuntutan nyata seorang raja pada ratu. Cukup satir, menarik, dan membuat perspektif baru bagi saya. Kedua adalah "Mak Ipah dan bunga-bunga" yang cukup thriller dan memiliki twist menegangkan tapi juga sedih. Membuat saya terngiang frasa "pagar makan tanaman" dalam bentuk horornya.

Sisanya menarik secara cerita tapi tidak membekas seperti kedua cerpen yang saya suka. Bahkan ada beberapa yang tak saya pahami apa makna dan tujuan penulisannya. Meski begitu buku ini cocok untuk hiburan baca sekali duduk.
 
Cocok dibaca bagi yang suka isu feminisme dibalut kisah horor/mitos tentang perempuan yang tak patuh.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #sihirperempuan #intanparamaditha #metamorfillah #fiksi #jagoankomplek_oktober

26 October, 2025

[Review buku] Dear, Hyun Nam



Judul: Dear, Hyun Nam
Penulis: Cho Nam Joo, dkk
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 7 bab (epub), cetakan pertama 2022, edisi digital RBK
ISBN: 9786230408014

Terdiri dari 7 cerpen dengan 7 penulis wanita membawakan kisah dengan tokoh utama wanita. Ada tiga kisah yang mudah dicerna dan mungkin relevan dengan pembaca menurut saya. Pertama, potret hubungan toxic/cowok red flag dan akhirnya tokoh wanita sadar ia bisa memilih pergi dan berdaya didetailkan dalam cerpen "Dear, Hyun Nam". Kedua, isu patriarki yang tergambar detail dari hubungan keluarga serta ibu dan anak perempuan sulung di Korea Selatan dalam cerpen "Kedamaianmu". Ketiga, kisah tentang kegelisahan seorang ibu akan perilaku anak sulung laki-lakinya serta pengasuhan anak perempuannya dengan suami yang tak peduli dan mementingkan gender namun malah dianggap sebagai hormon dalam cerpen "Menopause".

Tiga judul itu, menyuarakan beberapa kehidupan wanita terkhusus di Korea. Namun bagi saya sebagai muslim tentu ada banyak yang tidak saya setujui sebab berbeda nilai/prinsip. Selebihnya 4 cerita yang tersisa bagi saya agak absurd dan kurang saya pahami. Terutama cerpen berjudul "Semua berada di tempatnya" dan "Orang asing". Meski sudah membaca epilog yang menerangkan masing-masing cerpen, tetap saya tak memahami konteks dan isu yang ingin disampaikan kecuali tokoh utama dan pekerjaannya antimainstream untuk wanita.
 
Cocok dibaca bagi yang suka isu feminisme, patriarki, dan potret wanita di korea selatan.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #dearhyunnam #chonamjoo #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober

25 October, 2025

[Review buku] Silent parade




Judul: Silent parade (parade senyap)
Penulis: Keigo Higashino
Penerbit: GPU
Dimensi: 512 hal, cetakan kedua Oktober 2025
ISBN: 9786020684949

Penemuan tulang Namiki Saori yang menghilang 3 tahun lalu di puing rumah yang terbakar di Shizuoka membuat Hasunuma menjadi tersangka utama. Namun kurangnya bukti dan saksi membuat ia lolos begitu saja. Dan itu bukan kasus pertamanya, melainkan kedua setelah 20 tahun berlalu. Selain dibebaskan, Hasunuma bahkan mendapat uang kompensasi atas celah hukum yang tidak memadai. Banyak yang menginginkan ia mati, terutama keluarga korban. Tak lama, Hasunuma ditemukan tewas saat parade Kikuno. Detektif Kusanagi segera menelusuri alibi para pihak yang memiliki motif: keluarga Namiki, Takagaki (pacar Saori), dan keluarga Niikura (pelatih musik Saori). Namun semuanya memiliki alibi. Saat mengobrol dengan Yukawa terkait kasus ini, sebuah hipotesis muncul dan meruntuhkan alibi mereka. Siapakah pelaku pembunuhan Hasunuma? Bagaimana caranya? Apa motifnya?

Wah, seri detektif Galileo (Yukawa) sepertinya akan menjadi karya penulis yang paling saya suka. Persis seperti Hercule Poirotnya Agatha Christie. Sebab di kedua seri (Mr. X dan buku ini) saya terkejut mendapati lapisan plot twist dan kemiripan pelaku yang berkorban demi orang yang dicintai. Selesai membaca buku ini pun, saya masih terbawa alur seperti menyayangkan sikap Rumi, kesal pada kelicikan Hasunuma,  takjub pada kesetiakawanan orang desa, dan hal yang sering luput dari kasus pembunuhan: profiling korban (situasi, psikologi, perubahan sikap).
 
Cocok dibaca bagi yang suka misteri, pembunuhan, tokoh detektif Kusanagi dan Yukawa sang Galileo.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #silentparade #keigohigashino #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober

22 October, 2025

[Review buku] Platina data




Judul: Platina data
Penulis: Keigo Higashino
Penerbit: GPU
Dimensi: 480 hal, cetakan kedua Agustus 2025
ISBN: 9786020683799

Saat sistem profiling berbasis DNA diterapkan dalam menangkap penjahat, pekerjaan detektif polisi menjadi lebih mudah. Meski begitu, Asama skeptis dengan kesempurnaan dan etika terhadap data rakyat. Apa yang ia khawatirkan menjelma dalam sebuah kasus pembunuhan dan pemerkosaan berantai yang dilakukan oleh NF13 (Not Found). Kecanggihan teknologi yang diharapkan meredam kejahatan sebab kemudahan menemukan pelaku, ternyata tidak setransparan itu. Hal itu pula yang menyebabkan Tateshina bersaudara dibunuh oleh NF13, terkait platina data yang melindungi elite negara. Sementara itu, Kagura yang dijebak berusaha memecahkan misteri dengan tantangan kepribadian gandanya yang tidak dapat ia percayai. Semua jawaban terletak pada lukisan dan alam bawah sadarnya.

Karya penulis kali ini memang mudah menebak pelakunya serta plot twistnya pun sederhana. Meski begitu, penulis selalu berhasil memukau saya dengan idenya akan paradoks sebuah dunia yang bersih dari kejahatan namun menelanjangi semua orang dengan data pribadi mereka. Ditambah isu kepribadian ganda Kagura dan pemicunya juga menarik. Sepanjang kisah, akan banyak pencarian ke dalam diri Kagura dan memahami psikologis manusia.
 
Cocok dibaca bagi yang suka thriller, misteri, teknologi DNA dan kepribadian ganda.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #platinadata #keigohigashino #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober

Text Widget