Pages

30 April, 2025

[Review Buku] Kala Langit abu-abu


Judul: Kala langit abu-abu
Penulis: Pradnya Paramitha
Penerbit: Clover
Dimensi: 338 hal, cetakan pertama 2020, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786230301919

Tidak butuh usaha besar bagi Raira untuk menyukai Langit. Namun, saat hubungan mereka sedikit lagi memiliki status, Langit terduga menghamili Senja, sahabatnya. Menyedihkan! Itu yang Raira rasakan. Mau meratapi, status pacar pun belum terikrar. Tapi, semakin Rara menjauh, Langit justru semakin mendekatinya di luar kampus. Sementara masalah keluarga semakin membesar. Rara harus mencari uang tambahan untuk menyokong kehidupannya di rantau. Menyibukkan diri dengan beragam part time dan lowongan beasiswa, ditambah pelarian status dengan Yos, ternyata tak cukup membuat Rara melupakan Langit. Apa yang harus dilakukan bila sikap Langit begitu abu-abu dan membingungkan seperti bunglon?

Tiga karakter utama yang saya suka dialognya: Langit, Raira, dan Yos. Konfliknya juga lumayan dan plot twist serta ending manis membuat buku ini so page turner. Seru untuk bacaan ringan dan nostalgia masa kuliah.

Cocok dibaca bagi yang suka genre romance, gambaran jurusan filsafat dan aktivis kampus.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kalalangitabuabu #pradnyaparamitha #metamorfillah #fiksi

29 April, 2025

[Review buku] Better than this


Judul: Better than this
Penulis: Pradnya Paramitha
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 294 hal, cetakan pertama 2018, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020457772

Saras memulai lingkaran setan saat ia menerima taruhan Morrie untuk menjadikan Leo pacarnya. Otaknya yang tumpul menjadikan ia gegabah saat mengambil keputusan. Ia dan Leo yang bagai kucing dan anjing memulai hubungan palsu mereka demi kepentingan masing-masing. Sayangnya, saat Saras memilih putus, justru Leo baru memulai dan tidak mau melepasnya dengan mudah. Ditambah keluarga mereka ternyata saling mengenal dan akrab. Apakah hubungan yang dimulai dengan taruhan dan pura-pura ini akan jauh lebih baik saat dijadikan hubungan cinta sebenarnya?

Begitulah kira-kira premisnya. Konklusinya, silakan dibaca sendiri hehe. Jujur, novel ini page turner banget. Awalnya gak expect sih karena romance, city lite gitu ya. Kirain gak bakal relate lah ke emak-emak kayak saya. Eh ternyata, saya larut dalam karakter serunya Saras dan Leo. Tarik ulurnya, dialognya, kayak nonton korea romance gitu. Bikin mesem-mesem dan ngakak. Tapi saya apresiasinya hanya 3, kenapa? Sebab dari awal saya merasa konflik pembangunnya kurang tajam. Ditambah masa lalu Leo yang diceritakan Bernard, kok aneh ya kalau dilihat dari karakternya Leo dan tipikal keluarganya. Masak iya, rahasia besar gitu ga dikasihtahu ke Saras, sampai dia harus dengar dari orang lain. Pun konflik Leo dan ayahnya, kayak dibuat tajam tapi kurang diasah, jatuhnya kayak mengada-ada. Endingnya juga kurang klik. Kayak udah seru, tapi dikasih bocoran sneak peek coming soon hubungan 1 ½ tahunnya LDRan kok kayak antiklimaks lagi ya.

Cocok dibaca bagi yang suka genre romance, city lite, gambaran kampus hukum, dan suka taruhan.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #betterthanthis #pradnyaparamitha #metamorfillah #fiksi #citylite

27 April, 2025

[Review buku] Generasi 90an


Judul: Generasi 90an
Penulis: Marchella FP
Penerbit: POP
Dimensi: 144 hal, cetakan pertama Januari 2013, edisi digital ipusnas
ISBN: 9789799105356

Kebahagiaan generasi 90an itu sederhana. Sesederhana maraton kartun tiap minggu pagi, sesederhana dengerin kaset di walkman diputar ulang side A side B sebanyak 12 lagu, sesederhana jajan depan SD kayak anak mas-cokelat payung-superman dan lainnya tanpa rasa khawatir. 

Buku ini dengan ilustrasinya yang berwarna dan keterangan detailnya memantik banyak kenangan bagi anak 90an kayak saya. Apa saja yang kita tonton, dengar, baca, nyanyikan, makan, gaya, hingga idola pada zamannya tertulis cukup lengkap. Bahkan beberapa juga baru saya tahu terutama di fashion dan lagu. Tapi sebagian besar memori kita sama, meski kita tinggal di belahan indonesia yang berbeda. Menarik untuk dikoleksi dan diceritakan pada anak cucu. Kayaknya must have di rak buku saya deh!

Cocok dibaca bagi generasi 90an untuk nostalgia dan generasi apa pun agar lebih memahami kebahagiaan anak 90an.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #generasi90an #marchellafp #metamorfillah #nonfiksi #hobi

24 April, 2025

[Review buku] Dua belas pasang mata

Judul: Dua belas pasang mata
Penulis: Sakae Tsuboi
Penerbit: GPU
Dimensi: 248 hal (11 bab), cetakan keempat April 2021, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020651729

Mrs. Oishi usia 20 tahun adalah gadis penuh semangat yang melampaui zamannya. Ia mengendarai sepeda menempuh jarak 8 km untuk mengajar di desa nelayan yang miskin. Dua belas murid pertamanya yang terdiri dari 5 lelaki dan 7 perempuan dengan latar keluarga berbeda sejenak lupa akan kesulitan hidup masing-masing saat belajar dengan Mrs. Oishi. Ia adalah guru wanita yang begitu disayangi karena kepedulian serta kecerobohannya. Namun masa perang terutama tahun 1941-1946 di Jepang membuat semua hidup dalam kesulitan. Mrs. Oishi banyak kehilangan; dari suami, ibu, anak perempuan, murid perempuan dan murid lelakinya yang dikirim perang ke garda depan. Di usia 40 tahun, ia kembali mengajar di desa nelayan. Jarak 18 tahun dari kali terakhir ia menginjakkan kaki di sana rasanya bagai mimpi. Ia kembali berjumpa dengan murid-muridnya yang tersisa dan berjuang bertahan hidup.

Ini adalah kisah kelam saat perang di Jepang dan betapa dampaknya besar terhadap pendidikan. Penulis pandai mendeskripsikan latar dan penokohan tiap karakter sehingga membuat haru saat membacanya. Tidak ada plot twist atau konflik tajam, tapi kita bisa memahami bagaimana perubahan akibat perang terhadap budaya dan segala aspek.

Cocok dibaca bagi yang suka genre fiksi inspiratif, bidang pendidikan, dan gambaran Jepang saat dibom atom.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #duabelaspasangmata #sakaetsuboi #metamorfillah #fiksi

22 April, 2025

[Review buku] Bukan pengikutmu yang sempurna


Judul: Bukan pengikutmu yang sempurna
Penulis: Annisa Ihsani
Penerbit: GPU
Dimensi: 248 hal (27 bab epub), cetakan pertama 2024, edisi digital RBK
ISBN: 9786020674872

Alex lahir dan besar dalam komunitas The Path to Blessing (TPtB) di Dingley dengan Paman Manwel sebagai pusat kehidupan. Apa pun yang dikatakan Paman Manwel, menjadi dasar aturan komunal. Ia menerima semua hal itu tanpa pernah memikirkannya, selayaknya bernafas. Namun tidak dengan Sophie, kembarannya. Seringkali Sophie melanggar aturan dan bersikap kritis terhadap segala hal. Mengapa wanita harus menikah di usia 15 tahun dengan lelaki yang usianya jauh di atas mereka? Mengapa tidak boleh memakai KB? Mengapa tidak boleh bersekolah setelah menikah? Dan lainnya. Hingga sebuah kejadian merenggut nyawa Sophie akibat aturan yang dibuat. Hal itu menjadi titik balik pemberontakan Alex dan membuat ia menjadi Pengingkar. Ia memilih kabur dan mengetahui bahwa dunia begitu berbeda dengan Dingley. Imannya hilang. Adakah penggantinya?

Akhirnya aku mengerti mengapa novel ini masuk kategori young adult. Memang perlu kedewasaan untuk mencerna dan memahami kritik yang penulis sampaikan dalam beragama. Beberapa terasa relevan di keseharian. Hanya saja saking mikirnya, memang agak berat dan membuat ngantuk untuk menamatkan. Alurnya slow dan endingnya masih terbuka. Jadi tidak ada kejelasan pasti untuk tokoh utama.

Cocok dibaca bagi yang suka genre young adult, religius dan berpikir reflektif.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #bukanpengikutmuyangsempurna #annisaihsani #metamorfillah #fiksi

21 April, 2025

[Review buku] Peniru dan pembunuhan tanpa jasad


Judul: Peniru dan pembunuhan tanpa jasad
Penulis: Lee Jong Kwan
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 20 bab epub, cetakan pertama 2023, edisi digital RBK
ISBN: 9786230410604

Bagaimana mendakwa pembunuhan bila jasadnya tidak ada?

Itulah kasus yang dihadapi Han So Jin sebagai detektif dan profiler kepolisian. Namun kasus semakin rumit saat tersangka pembunuhan tanpa jasad juga hilang 5 bulan. Ini bukan kali pertama, ada beberapa kasus serupa di mana tersangka pembunuhan yang bebas karena kurangnya bukti berakhir dengan kematian. Pelakunya diberi nama "Peniru" sebab ia membunuh korbannya dengan meniru kejahatan korban sendiri. Kunci kasus ada pada Inspektur Lee Soo In yang kehilangan ingatan. Ialah yang mengetahui identitas peniru. Sementara Han So Jin berupaya menggali jawaban melalui Lee Soo In, Sang Peniru kembali melancarkan aksinya hingga menghilangkan nyawa seorang detektif.

Seru mengikuti twist demi twist yang disajikan penulis. Sayangnya di bab menuju akhir, malah banyak pertanyaan tak terjawab yang membuat saya merasa endingnya kurang clear. Seperti siapakah anak wanita dalam foto yang membuat Kim Hyun sedih? Apa penyebab gangguan panik detektif Han? Siapa yang membunuh Kepala Oh dan bagaimana caranya di rentang waktu 5 hari itu? Benarkah peniru hanya satu atau justru memang melahirkan peniru baru yang tidak akan mengulangi kesalahan peniru sebelumnya?

Cocok dibaca bagi yang suka genre crime, detektif, dan pembunuhan.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #penirudanpembunuhantanpajasad #leejongkwan #metamorfillah #fiksi

[Review buku] Algoritme rasa


Judul: Algoritme rasa
Penulis: Pradnya Paramitha
Penerbit: GPU
Dimensi: 454 hal, cetakan pertama 2021, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786230008948

Juni tak ingin Sandra, sahabatnya yang baik menikah dengan Harsya, lelaki kaya yang sering melihatnya dengan tatapan tak sopan. Maka ia pun mengiyakan ajakan Bhisma, mantan pacar Sandra untuk membantu proyek Sandra-Harsya putus. Sayangnya, ia lupa akan konsekuensi proyek itu, bahwa ia akan sering bertemu Bhisma dan potensi menumbuhkan rasa baru di hatinya besar. Seperti program yang memiliki algoritme, ia harus bisa mengendalikan bila ada bug dan siap dengan antivirus agar tidak terjadi syntax error, lebih parahnya lagi logical error. Namun, algoritme rasa tidak sesederhana algoritme program yang biasa ia kerjakan dari front hingga back end. Bagaimana cara mengunistall perasaan yang tumbuh? Apalagi saat ia murka mengetahui alasan awal Bhisma mengajaknya bergabung dalam proyek itu.

Buku ini masuk ke dalam kategori city lite job series yang menghighlight suatu profesi dalam kehidupan urban Jakarta. Maka menarik sekali bisa mengetahui deskripsi kerjaan programmer, istilah asing yang sering tak saya pahami, serta tokoh utama yang melawan stereotip programmer itu acak-acakan, ga gaul, dan biasanya lelaki. Bumbu romansanya pun cukup pas dengan dialog-dialog yang asyik dan khas Jakarta. Meski untuk konflik utama saya merasa kurang tajam dan juga beberapa karakter agak kurang kuat sikapnya. So far, buku ini seru dan page turner untuk bacaan ringan.

Cocok dibaca bagi yang suka genre city lite dan romance.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #algoritmerasa #pradnyaparamitha #metamorfillah #fiksi

15 April, 2025

[Review buku] Rantai tak putus


Judul: Rantai tak putus
Penulis: Dee Lestari
Penerbit: GPU
Dimensi: 222 hal, cetakan pertama Agustus 2020, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786022917502

Sebelas bab epub dengan 9 kisah pegiat UMKM yang didampingi Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) dikisahkan dalam jahitan cerita gaya dee rasanya asyik. Sejujurnya ini memang buku panduan, mentransfer nilai-nilai perusahaan Astra yang merupakan replika spirit seorang Wiliam Soeryadjaya. Menariknya dengan Dee sebagai penulis, kisah ini bisa dinikmati publik dan rasanya mengalir sebagaimana tutur cerita namun bukan fiksi.

Saya sendiri tertarik membaca ini di ipusnas sebab mencari dengan fitur nama penulis, berharap ada series Rapi jali, eh malah ketemu buku ini. Bagi saya aneh, sebab kalau buku fiksi penulis biasanya melejit dan mudah dikenali, kok judul ini tidak pernah saya dengar ya? Ternyata memang bukan genre biasanya. Membacanya bagi saya menambah wawasan tentang UMKM terutama dunia otomotif seperti bengkel. Mengingatkan saya pula pada klien dan pelatihan yang sering saya datangi saat masih bekerja di perusahaan konsultan. Tiap bab mewakili satu sosok dan usaha yang digelutinya. Konflik serta resolusi dan tentu saja peran pendampingan dari YDBA bagi bisnisnya.

Cocok dibaca bagi yang suka buku nonfiksi tema wirausaha terutama otomotif, mengenali Astra dan nilai-nilainya, serta pengin tahu gaya penulis menulis non fiksi. Kekurangannya hanya selera saja bagi saya dan rasanya agak monoton sebab memang masih lebih banyak deskripsi YDBA dan nilainya.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #rantaitakputus #dee #dewilestari #metamorfillah #nonfiksi

11 April, 2025

[Review buku] Cinta tak ada mati


Judul: Cinta tak ada mati
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: GPU
Dimensi: 13 bab, cetakan pertama Mei 2018, edisi digital RBK
ISBN: 9786020386355

Tiga belas cerpen dengan tema yang berbeda dan tentu saja khas penulis yang kadang memasukkan unsur surealis/absurd. Tiap cerpen memiliki keunikannya, beberapa yang berkesan untuk saya:
"Kutukan dapur", mengisahkan pahlawan bernama Diah Ayu yang hilang namanya dan menginspirasi seorang istri membunuh suaminya.
"Cinta tak ada mati", awalnya saya kira akan berakhir seperti Layla Majnun ternyata punya plot twist di ending yang bikin saya agak jijik 😅.
"Bau busuk", cerita sepanjang itu namun diringkas dalam 1 kalimat. Sebab baru berakhir titik setelah cerita tamat. Daebak!
"Pengakoean seorang pemadat Indis", membuat saya belajar baca ejaan lama dan agak pusing tapi menarik.
Cerpen paling absurd bagi saya ada di "Mata gelap", tapi kritiknya terasa jelas. Dua cerpen lain yang twistnya saya suka berjudul "Jimat sero" dan "Tak ada yang gila di kota ini".
Sisanya ya begitulah. Pokoknya baca karya penulis ini jangan sambil makan, apalagi yang jijikan haha.

Cocok dibaca bagi yang suka sastra kontemporer, unsur surealis/absurd, dan hal-hal magis.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #cintatakadamati #ekakurniawan #metamorfillah #fiksi

Text Widget