Pages

06 January, 2022

[Review buku] Lenka


Judul: Lenka
Penulis: Sarekat penulis kuping hitam, disunting A.S. Laksana & Yusi Avianto Pareanom
Penerbit: @penerbitbanana 
Dimensi: 14x21 cm, 262 hlm, cetakan pertama, Juli 2011
ISBN: 978979107292509

Di sebuah acara penggalangan dana, seorang gadis jatuh dari lantai lima. Ia adalah model (keturunan Jawa-Hungaria) dan mahasiswa bernama Lenka. Bunuh diri, kecelakaan, atau sengaja didorong oleh seseorang?

Dibuat oleh 17 penulis dan sudut pandang yang berbeda, pembaca diajak mengenali tokoh pendukung yang bisa jadi begitu penting. Dengan alur maju mundur, serta bumbu filsafat, #fotografi pembebasan membuat #twist semakin menarik. Moral serta kejujuran pun dipertanyakan. Semakin ke ending, makin dark twistnya. Ada sedikit penasaran juga mengenai kematian Jabar, apakah murni atau konspirasi dari komplotan aneh penyuka sadomasokis.

Saya bayangkan penyunting/editor pasti kelimpungan saat menjahit bab per bab serta kronologi waktu dari 17 penulis ini. Makanya butuh waktu lama. Keren sih menurut saya. Hanya saja menyebalkan sebab fontnya begitu kecil dan berkait. Membuat ngantuk. Mungkin efek biar ga tebal dan mahal. Who knows.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Tertarik dan sanggup menjalani adalah dua hal yang berbeda," (H.100)

"Yah, kalau tidak suka sesuatu, semuanya pasti jadi terasa jelek dan menyebalkan." (H.112)

"Menyadari kapan harus #pergi adalah salah satu hal terpenting dalam hidup ini." (H.213)

"Kau pernah mendengar bahwa hidup hanyalah penundaan rasa sakit? Kita menjalani detik demi detik dalam hidup kita, semata-mata untuk menunda rasa sakit paling akbar, yaitu kematian." (H.226)

Meta morfillah

#reviewbuku #resensibuku #bacabuku #1hari1tulisan #lenka

No comments:

Post a Comment

Text Widget