Judul: Mustika zakar celeng
Penulis: Adia Puja
Penerbit: GPU
Dimensi: 224 hal, cetakan pertama Juni 2023, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020670744
Tobor terkejut saat Nurlela, istrinya, mengaku tidak pernah puas saat berhubungan suami istri. Sebelas tahun ia memendam ketidakpuasan itu. Sebagai lelaki, masalah kejantanan adalah harga diri. Tobor pun berusaha dengan segala cara, mulai dari medis, berlatih dengan pramunikmat di Kembangan, dan terakhir hal mistis yang diberitahukan Kang Kopral: mustika zakar celeng. Setelah perjuangan panjang menemui ratu siluman celeng, Tobor terkejut dengan syarat dan ketentuan yang diberikan. Bahwa kekuatan itu hanya akan bekerja dalam wujud celeng dan saat mati ia akan menjadi hamba sang ratu celeng. Cintanya pada Nurlela membuat Tobor menerima hal yang dilarang agamanya itu. Akankah rumah tangganya terselamatkan dan Nurlela terpuaskan?
Saya tertarik membaca buku ini sebab ada kalimat "naskah yang menarik perhatian juri DKJ 2021". Setelah membacanya, memang menarik. Terutama gaya menulis yang mengalir dan banyak menggunakan flashback untuk pengenalan karakter. Tiap tokohnya memiliki masa lalu yang menarik. Namun saat mendekati ending, terutama gambaran tentang celeng mendominasi, saya agak malas membaca detailnya sebab seperti bertele-tele. Sedih juga saat tahu bahwa kisah ini ternyata sad ending untuk Tobor dan Nurlela.
Buku ini masuk ke dalam sastra novel, tapi tidak serumit buku sastra umumnya. Bahasanya pun masih cukup sopan bagi saya, meski agak vulgar, makanya dibatasi usia 21+.
Cocok untuk yang suka sastra, mitos/klenik, dan romansa pernikahan.
Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.
Meta Morfillah
#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mustikazakarceleng #adiapuja #metamorfillah #fiksi #sastra
No comments:
Post a Comment