Judul: Almond
Penulis: Sohn Won Pyung
Penerbit: Grasindo
Dimensi: 222 hal, cetakan pertama 2019, edisi digital RBK
ISBN: 9786020519807
Yoonjae terlahir dengan amigdala sekecil almond, yang membuatnya menderita Alexitimia, kesulitan merasakan emosi. Hal itu membuat ekspresinya datar dan tidak pandai bersosialisasi. Ibu yang menyadari kelemahan Yoonjae melatihnya sedari kecil bagaimana cara merespons sekitar agar ia tidak dibully. Sayangnya, sebuah peristiwa berdarah menjelang ulang tahunnya yang kedelapan belas, membuat Yoonjae kehilangan ibu dan neneknya. Sejak itu, ia hidup sendiri dan mulai dibully sebab tidak bisa merespon emosi sekitar. Lalu masuklah Gon, anak lelaki yang sempat hilang dan ditemukan saat dewasa dengan banyak rekor kenakalan. Hubungan Yoonjae dan Gon yang berawal dari musuh perlahan menjadi persahabatan yang tulus. Namun, bisakah Yoonjae merasakan emosi dengan latihan ataukah selamanya ia tidak memiliki emosi?
Saat antre buku ini di RBK, saya tidak tahu apa kisah dan hubungan almond sebagai judulnya. Saya tertarik sebab almond adalah kacang kesukaan saya dan ilustrasi wajah anak lelaki yang datar membuat penasaran. Ternyata kisahnya mirip Dr. Frost, hanya saja Yoonjae tidak sejenius itu. Secara alur bagi saya cukup lamban, sebab penulis mengokohkan karakter Yoonjae dengan detail. Mulai menarik saat Gon dan Dora masuk ke dalam hidup Yoonjae.
Mindblowing ketika sedikit saja bagian tubuh kita tidak berkembang, dampaknya bisa jauh dan lama bagi hidup kita. Karakter Yoonjae yang berusaha mengeja dan merasakan cinta membuat novel ini menyuarakan ketulusan yang unik, dari seseorang yang tidak mengerti artinya tulus.
Cocok untuk yang suka novel dengan pace lamban namun bermakna dalam.
Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.
Meta Morfillah
#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #almond #sohnwonpyung #metamorfillah #fiksi
No comments:
Post a Comment