MENUJU
Sesaat demi sesaat...
Perlahan-lahan kita akan menuju tempat yang ingin kita datangi. Pun mimpi kita. Tentu saja dengan menjaga harapan. Harapan yang selalu kembali padaNya. Pengabul segala harapan.
Contohnya, dulu hanya terbersit sekali saja aku ingin ke luar negeri. Singapura adalah terdekat ingin kujelajahi. Ingin naik pesawat. Tak kusangka, Allah mengizinkan dari hasil keringat sendiri dan bersama teman-teman baik. Keberhasilan pertama membuat diri tambah percaya diri. Berlanjut ke Malaysia. Lalu sekarang aku sangat ingin menjelajah (tentu haji dan umrah selalu menjadi yang pertama) ke Eropa dan lokal.
Tapi, bila kita rasa mimpi kita belum terwujud, mungkin ada mimpi orang lain yang harus kita wujudkan. Baru setelah orang tersebut bahagia, Allah akan kabulkan mimpi kita.
Contohnya, menjadi guru di sekolah alam di Bogor adalah impian mamaku. Saat aku sudah mengikhlaskan mimpiku untuk tidak bekerja kantoran, mengejar jenjang karier trainer dan melanjutkan S2 sampai S3, Allah malah mendidikku di sekolah ini. Beragam ilmu pengembangan diri yang setipe dengan kantor dahulu kudapat banyak. Tak berhenti sampai ilmu duniawi saja, melainkan ilmu akhirat. Pun mimpiku mendaki gunung. Allah kabulkan menjadi rutinitas tahunan, hingga aku yang bosan dan enggan hehe.
Jadi, sabarlah... sesaat demi sesaat kita sedang menuju puncak yang kita impikan. Kuncinya adalah serahkan semua mimpi itu pada Allah, Jagalah Allah... maka tunggulah keajaiban Allah bekerja. Jangan pernah takut sendiri, selama Allah ada di hati.
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment