Pages

14 August, 2016

[Review buku] Cinta bintang kejora

Judul: Cinta bintang kejora
Penulis: I. R. Adi dan Ade Anita
Penerbit: Gema Insani
Dimensi: xiv + 118 hlm, 18 cm, cetakan pertama juni 2004
ISBN: 979 561 916 0

Ada 10 cerpen dalam buku ini yang ditulis oleh 2 orang. Hampir semuanya bertemakan anak. Dalam "Ada harap di sepotong fried chicken" bercerita tentang syukur yang kerap kita lupa. "Langit biru" mengajak kita melepaskan sesuatu sesuai alamiahnya. "Permata ayah bunda" bagaikan kesah penulis terhadap realita. "Bukan sebuah pilihan" bercerita bagaimana takdir bisa berubah seketika. "Karunia hadir bersama iman" salah satu kisah yang saya suka tentang pasangan yang tidak bisa memiliki anak. "Si kentang buruk rupa" bercerita tentang harapan. "Ada kamu di bola mataku" juga salah satu kisah yang paling saya sukai, bercerita tentang fulltime mother yang berusaha tidak bosan akan rutinitasnya. "Balon pink prita" bercerita tentang memahamkan kematian pada anak kecil. "Cinta bintang kejora" bercerita tentang anak lelaki kecil yang berusaha berani tidur sendiri dengan mengandaikan bintang kejora sebagai ibunya. "Kasih ayah di cahaya bulan" bercerita perjalanan seorang ayah dengan putri kecilnya ditemani cahaya bulan.

Isinya cukup bagus, tapi dalam beberapa part saya masih merasa voice of authornya mendominasi. Kesan "ustad/menggurui" kadang begitu terasa. Ada beberapa dialog yang sepertinya tidak mungkin dikatakan seorang anak kecil sebab bahasanya terlalu tinggi.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

"Tak bijak jika kita memberangus sebuah harapan meski secara akal sehat harapan itu rasanya sesuatu yang mustahil. Bukankah dengan adanya harapan maka manusia akan selalu berusaha." (Hlm. 76)

"Tidak selamanya yang rusak dan buruk rupa itu tidak punya harapan untuk memulai hidup baru yang benar-benar baru." (Hlm. 77)

"Profesi ibu rumah tangga memang merupakan profesi yang menuntut kesempurnaan, tetapi tak ada piala atau kompensasi materi untuk kesempurnaan itu. Hanya memberi, tidak boleh mengharapkan kembali." (Hlm. 84)

"Pada akhirnya, setiap manusia memang akan diuji dengan apa yang dipilihnya dalam menjalani hidup ini." (Hlm. 87)

"Kebahagiaan seorang ibu salah satunya adalah jika dapat menjadi tempat pertama untuk bertanya bagi anaknya." (Hlm. 95)

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget