Sampai bosan yang melihat, setiap ada waktu kusempatkan menemui mereka. Bahkan cuma untuk melihat keadaan mereka, bahwa mereka baik-baik saja. Sebab, mereka istimewa. Selalu mau meluangkan waktu untuk mendengarkanku. Terutama saat ku rapuh. Saat aku memutuskan sebuah keputusan berat. Meninggalkan mereka. Mereka bertanya-tanya, tapi tak memaksa. Hingga ku siap bercerita. Mereka... ada.
Maka, saat aku masih mampu ada untuk mereka... aku akan berusaha. Meniadakan jarak. Menyingkirkan lelah. Mengacuhkan pendapat bahwa aku belum move on. Tak mengapa. Yang tahu isi sesungguhnya hati, bukanlah orang lain. Memang mungkin terlihat bodoh. Memaksakan diri seakan tak ada yang berubah. Jarak tak membuat kita sulit bertemu. Tapi, beginilah adanya. Selama mereka tak terganggu, akan kuteriakkan dalam tulisan bahwa aku sayang mereka, bangga pada mereka. Dengan caraku yang norak, mengatakan pada dunia, inilah mereka... yang senantiasa waktuku banyak kuhabiskan bersama mereka.
Beginilah caraku mencinta.
Allah, titip mereka yaa... sebab tak selamanya raga ini mampu hadir menemani.
Uhibbukum fillah.
Aku menyayangi kalian karena Allah.
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment