Judul: Mimpi-mimpi Einstein
Penulis: Alan Lightman
Penerbit: KPG
Dimensi: 154 hlm, 14 x 20 cm, cetakan kedelapan, februari 2004
ISBN: 979 9203 31 9
Tertulis di covernya bahwa ini novel. Tapi jangan harapkan ini sebagaimana novel biasanya yang memiliki alur progresif. Bahkan tokoh einstein yang merupakan tokoh utama hanya tampil di bagian prolog, beberapa interlude, dan epilog. Novel ini lebih menceritakan tentang konsep waktu dalam pikiran einstein. Butuh nalar dan pemahaman dalam mencernanya.
Kecerdasan penulis kadang membuat saya takjub. Betapa waktu bisa dinilai begitu berbeda dari banyak sisi. Contohnya, ada pandangan di mana waktu memiliki tiga dimensi, seperti ruang, menjadi paralel, dengan banyak kemungkinan pilihan.
"..di dunia pertama, lelaki itu memutuskan untuk tidak menemui perempuan itu lagi."
"Di dunia kedua, lelaki itu menemui perempuan dari fribourg, bermain cinta, meninggalkan pekerjaannya di Berne dan pindah ke fribourg."
"Di dunia ketiga, lelaki itu menemui perempuan itu, lalu merasa hampa setelah menemuinya." (Hlm. 12-14)
Juga konsep tentang waktu di mana tiap manusia hanya mendapat jatah hidup di dunia hanya satu hari. Betapa berbedanya perilaku tiap manusia. Belum lagi konsep di mana ada masa depan yang sudah terlihat pasti, masa lalu yang bisa diubah, dan lompatan masa.
Membaca buku ini, membuat kening saya agak berkerut. Lalu setelah mencapai ending, saya jadi bertanya... lantas... apa yang didapatkan einstein? Apa kelanjutannya?
Haha... novel ini seperti jurnal dalam bahasa fikai, menurut saya. Cuplikan einstein dan sahabatnya, besso bahkan hanya seperti bayang-bayang dalam novel ini. Terhadap pribadi dan keluarga einstein, saya malah kasihan. Nampaknya einstein di novel ini, digambarkan begitu tak peduli pada diri dan keluarganya. Apakah memang seperti itu gambaran einstein? Menyedihkan...
Saya berikan 3 bintang dari 5.
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment