Judul: Tragedi pedang keadilan
Penulis: Keigo Higashino
Penerbit: GPU
Dimensi: 464 hal, cetakan pertama 2024 (edisi digital RBK)
ISBN: 9786020675435
Sejak terbunuhnya Ema, putri satu-satunya di malam Festival, Nagamine tidak lagi memiliki keinginan untuk hidup. Sembari menunggu polisi menangkap pelaku, ia sibuk menyalahkan dirinya yang gagal melindungi sang putri. Hingga sebuah telepon misterius memberitahukan letak apartemen lokasi pembunuhan dan nama kedua pembunuhnya, haluan hidupnya pun berubah. Kedua pelaku adalah remaja di bawah umur dan tentunya tidak akan mendapat hukuman, hanya rehabilitasi serta dijaga privasinya.
Demi menemukan alasan mengapa Ema dibunuh, Nagamine bergerak sendiri tanpa melapor polisi. Tak disangka, ia menemukan hal mengerikan telah terjadi pada putrinya hingga membuatnya gelap mata dan membunuh salah satu pembunuh Ema. Kini misinya adalah menemukan seorang lagi pembunuh putrinya dan membalaskan dendamnya yang tak akan bisa dibalaskan melalui hukum.
WOAH! GILA! KEREN BANGET!
Itu sih yang berkali-kali kupikirkan setelah menamatkan 50 bab secara digital buku ini. Sebenarnya niatku mau dicicil karena pusing baca digital, tapi seseru itu ceritanya sampai gak mau berhenti! Karakter Nagamine yang jadi villain (protagonis berubah jadi antagonis) itu sungguh bikin jatuh hati. Iba, empati, dan mengaburkan penilaian idealis untuk seorang pembunuh. Mirip karakter Mr. X, tapi ini jauh lebih menyedihkan dari PoV bapak yang cinta putrinya. Sebagai orangtua, aku bacanya aja geregetan saat adegan polisi investigasi keluarga pelaku. Orangtua pelaku tipikal sama, gak bisa membesarkan anaknya dengan baik, lalu terjadi pembiaran, dikasih uang dan fasilitas terus sampai akhirnya anak jadi penjahat tapi gak mau ngaku anaknya jahat. Kegagalan anaknya adalah kegagalan orangtua, makanya malu mengakui. Selain ending Nagamine yang sad, aku juga sedih sama ending polisi dan itulah plot twist epicnya.
Cocok dibaca bagi yang suka genre thriller, misteri, banyak plot twist dan tokoh villain.
Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.
Meta Morfillah
#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #tragedipedangkeadilan #keigohigashino #metamorfillah #fiksi
No comments:
Post a Comment