Aku mengenal seorang perempuan paradoks. Ia begitu ceria, terlihat
selalu tertawa, seakan hidupnya sangat bahagia. Padahal, boleh jadi
kisah hidupnya begitu menyedihkan dan lebih berat darimu. Dan walau pun
dia begitu riang, dia bukanlah penghibur yang baik, kecuali untuk
dirinya sendiri. Dia berubah menjadi perempuan cengeng bila orang
terdekatnya mengalami kesusahan, kesakitan. Tapi, bila dia yang
mengalami kesusahan, kesakitan itu sendiri, dia akan menipumu. Seakan
tak pernah ada kemalangan dalam hidupnya. Yaa... Ia adalah penipu nomor
satu, terutama untuk dirinya sendiri. Ia mampu memikul sendiri beban
yang dibebankan pada pundaknya. Tapi begitu rentan, bila orang yang
disayanginya yang diuji. Begitu naif. Bodoh. Kadang terkesan agak lebay.
Aku mengenal perempuan itu dengan baik. Perempuan yang tiap pagi kulihat wajahnya di cermin, sebelum berangkat ke kantor. Perempuan rumit yang menyederhanakan hidupnya. Perempuan cengeng yang menertawakan hidupnya. Perempuan itu adalah....
Meta morfillah
Aku mengenal perempuan itu dengan baik. Perempuan yang tiap pagi kulihat wajahnya di cermin, sebelum berangkat ke kantor. Perempuan rumit yang menyederhanakan hidupnya. Perempuan cengeng yang menertawakan hidupnya. Perempuan itu adalah....
Meta morfillah
No comments:
Post a Comment