Judul: Janji
Penulis: @tereliyewriter
Penerbit: Sabak grip nusantara
Dimensi: 488 hlm, 20.5 cm, cetakan 2 September 2021
ISBN: 9786239726201
Berawal dari mimpi alm. ayah Buya tentang Bahar, seorang murid yang (pertama dan terakhir) dikeluarkan dari sekolah agama yang didirikannya. Tiga sekawan: Hasan, Kaharudin, dan Baso menapaktilasi jejak Bahar yang telah menghilang 40 tahun lalu, sebagai bentuk hukuman atas perbuatan mereka.
Berbekal daftar alamat dan jaringan alumni, mereka berhasil melengkapi tiap potongan hidup Bahar. Semua #perjalanan itu membuat mereka menyadari sebuah #janji yang pasti: kematian. Juga membuat mereka mengubah sudut pandang akan #hidup mereka selama ini, dari nelangsa menjadi bahagia.
Entah sebab saya sudah menikmati banyak #novel karya #penulis ini, atau melekat gaya berceritanya, tapi saat menamatkan #buku ini seperti ada rasa sudah tahu cerita ini. Tapi di mana ya? Sampai saya cari tahu, apakah buku ini recover dan re-judul, seperti buku beliau yang lainnya. Ternyata tidak, ini buku baru. Hanya di 3 tokoh, sangat mirip di sebuah bukunya yang lain, tapi saya lupa. Alurnya sendiri seingat saya mirip dengan buku penulis yang berjudul "Tentang kamu", yang juga napak tilas.
Selebihnya, saya sangat #menikmati karya ini. Twist yang diakhiri dengan 5 pusaka penyebab sikap Bahar teguh selama hidupnya, ditambah kelengkapan mimpinya, sempurna sebagai ending. Meski bagi kritikus, pasti terlalu #sempurna haha.
Secara personal, buku ini juga menjadi #nasihat bagi saya sebagai guru, untuk tidak berputus asa pada #murid saya, seberapa pun nakalnya mereka. Tetap doakan #kebaikan untuk mereka.
Juga saya #belajar tentang remisi, kehidupan di penjara, dll. Saya selalu belajar banyak hal di buku fiksi dibanding non fiksi. Sebab kadang kenyataan jauh lebih fiksi daripada #fiksi itu sendiri hehe
Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.
"Dia kecewa pada dirinya sendiri. Dia telah berputus asa. Sebagai guru, dia tidak boleh menyerah atas murid-muridnya." (H.31)
"Pintu keluar telah dibuka. Mudah saja. Apa susahnya? Saat cahaya tauhid kembali menyiram hati." (H.419)
Meta morfillah
#reviewbuku #resensibuku #bacabuku #1hari1tulisan #tereliye