Pages

24 December, 2025

[Review buku] Seorang wanita yang ingin menjadi pohon semangka di kehidupan berikutnya

Judul: Seorang wanita yang ingin menjadi pohon semangka di kehidupan berikutnya
Penulis: dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ
Penerbit: GPU
Dimensi: 205 hal, cetakan kedelapan Juli 2025
ISBN: 9786020681276

Dari sekian banyak hal yang dibicarakan di ruang konsultasi, pertanyaan paling sering didiskusikan adalah: "Apa itu kebahagiaan?" dan "Apa kamu menyesal dilahirkan?". Dari situlah buku ini lahir dan mencoba menjawab serta mengajak kita mencari makna di hidup yang tidak terlalu lama. Mulai dengan membayangkan sebuah surat ajaib dari masa depan yang dituliskan oleh diri kita untuk menasihati diri kita sendiri.

Lalu melihat suatu kejadian dengan beragam narasi, yang mungkin membuat kita menjadi orang jahat di cerita orang lain. Dari situ, coba menyimpulkan kebahagiaan dalam tiga kata. Tanpa penghakiman, penulis mengajak kita sesekali menyesali hidup dengan duduk di kursi besi minimarket dan mengakui bahwa kita semua pernah goblok. Hingga pada akhirnya, apa pun yang kita mulai, tutuplah walau tak sempurna.

Dengan tokoh utama sang penulis dan seorang pasien wanita bernama Lalin, kita diajak menyelami diri dan menerima luka serta segala penyesalan untuk menerbitkan harapan baru yang lebih sederhana, sesederhana menjadi pohon semangka.

Sejak dari kata pengantar, saya jatuh hati dengan cara penulisan penulis. Meski buku ini menggunakan bahasa yang mudah dicerna dan tidak setebal novel umumnya, tapi saya sengaja melambatkan pace saat membacanya. Sebab banyak yang saya highlight dan enak untuk refleksi mendalam. Meski ada beberapa prinsip yang berbeda dengan keyakinan saya, tapi buku ini layak ada di lemari bukumu untuk kamu baca ulang kapan pun.

Cocok dibaca untuk yang suka self improvement, psikologi, refleksi hidup dengan bahasa yang menenangkan.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#bookstagram #oneweekonebook #kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_desember
#resensibuku #reviewbuku #bacabuku #seorangwanitayanginginmenjadipohonsemangkadikehidupanberikutnya #andreaskurniawan #metamorfillah #nonfiksi 

21 December, 2025

Untuk perempuan yang mengalah berkali-kali

UNTUK PEREMPUAN YANG MENGALAH BERKALI-KALI

Meta morfillah

Kali pertama perempuan itu mengalah, sejak aku hadir dalam dirinya. Ia yang sadar akan kebutuhanku, mengalah untuk melawan rasa mual yang tak henti setiap kali waktu makan tiba. Meski ia tahu apa yang ia telan, tak lama akan ia buang lagi. Air mata kerap menitik di kala terhidang makanan di depannya. Ia mengalah untuk menguat-nguatkan dirinya yang kian lemah.

Kali kedua perempuan itu mengalah, saat mimpinya dan diriku berbenturan. Ia mengalah untuk menghentikan mimpinya dan berfokus pada aku yang bertumbuh dalam raganya. Ia membesar-besarkan hatinya bahwa semua akan ada waktunya.

Kali berikutnya perempuan itu mengalah, saat aku merobek dirinya dan meninggalkan jejak yang sering berdenyut nyeri di kemudian hari. Ia mengalah untuk menghadirkanku ke dunia dengan mencederai tubuhnya.

Kali kesekian perempuan itu mengalah, ketika aku sakit, aku sekolah, dan segala peristiwa dengan aku sebagai subjeknya. Ia mengalah untuk mempersembahkan waktunya, hartanya, tenaganya, bahkan jiwanya agar aku menjadi hamba yang dicintai Tuhannya.

Lalu saat aku mengerti bahwa perempuan itu telah mengalah berkali-kali demi diriku, tanpa pernah ia singgung pengorbanannya, aku berpikir adakah selain surga yang pantas menjadi ganjaran untuknya?

Duhai perempuan yang mengalah berkali-kali dalam hidupnya, sesungguhnya engkau tak pernah kalah. Sebaliknya, engkau adalah pemenang di hatiku selamanya. Tahta teristimewa di hati semua anak, dengan gelar: IBU.

15 December, 2025

[Review buku] Vermillion rain

Judul: Vermillion rain
Penulis: Kai Elian
Penerbit: GPU
Dimensi: 296 hal, cetakan pertama Mei 2023, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020669724

Asa, ahli meteorologi yang menjadi disaster hunter selama 2 tahun terakhir, merasa terpanggil jiwanya untuk mengevakuasi 70 orang warga Desa Bokudi di lereng Gunung Morui. Fenomena aneh yang terjadi 7 tahun belakangan di desa itu, yakni hujan lebat terus menerus selama 100 hari, membuat Asa ingin mencari tahu penyebabnya. Bersama sahabatnya, Elang, ahli klimatologi, dan timnya yang terdiri dari Wicky, orang Basarnas; Dito, ahli geologi; dan Jose, dokter perempuan, mereka memiliki waktu 6 hari sebelum bencana hidrometeorologi (longsor dan banjir) diperkirakan akan menghilangkan desa itu.

Namun ternyata, penduduk desa sangat tertutup terhadap orang asing dan ada banyak kejanggalan dari fisik mereka. Unsur kepercayaan mereka terhadap Olorun dan Lamok membuat misi sulit tercapai, terlebih dengan pembunuhan Wicky dan beberapa petugas polisi. Misi evakuasi justru berubah menjadi perburuan dan Asa adalah kambing hitamnya. Apa sebenarnya yang terjadi di desa itu? Siapa pelaku pembunuhan dan apa motif pelaku tersebut?

Genre thrillernya berasa banget dan alurnya mengalir dengan pas, meski ada beberapa kilasan masa lalu dan ilusi. Isu yang dibawa serta oknum yang terlibat pun menguatkan konflik utama sehingga page turner hingga ending. Hanya saja, ada pertanyaan mengganjal di benak saya terkait ilusi Asa yang tahu istrinya mengecek cctv dan terlambat karena itu serta motif Jose yang agak aneh karena sudah tunangan ngapain sampai turun tangan. Makanya saya tidak memberi nilai sempurna, sebab kedua hal itu masih kurang bisa saya terima penjelasannya. Twist pengkhianatan yang bermula dari cinta bertepuk sebelah tangan jadi juara sih bagi saya. Isu yang diangkat pun rasanya relevan banget dengan kejadian bencana Sumatra saat ini.

Cocok dibaca untuk yang suka thriller, isu kerusakan lingkungan, dan duka akibat rasa bersalah.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #vermillionrain #kaielian #metamorfillah #fiksi #kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_desember

12 December, 2025

[Review buku] Pembunuhan di lorong

Judul: Pembunuhan di lorong
Penulis: Agatha Christie
Penerbit: GPU
Dimensi: 360 hal, cetakan ketujuh April 2018, edisi digital ipusnas
ISBN: 9789792229684

Empat cerita misteri yang melibatkan Hercule Poirot. Pertama, kejanggalan kasus bunuh diri seorang gadis yang memegang pistol di tangan kanan tetapi tembakannya di pelipis kiri. Kedua, pencarian hilangnya dokumen penting negara di tengah pesta orang ternama dan tidak boleh menghubungi polisi.

Ketiga, kejanggalan kasus bunuh diri seorang tua yang angkuh hingga pelurunya menembus cermin dan memecahkannya di sudut yang tidak memungkinkan. Terakhir, pembunuhan seorang wanita yang terkenal suka kawin cerai melalui racun di minuman.

Kasus pertama dan kedua tebakan saya akan misterinya cocok, tapi kasus ketiga dan keempat cukup plot twist. Memang bukan baru pertama membaca keberanian Poirot menghentikan niat membunuh si pelaku. Ia selalu memiliki insting tentang rencana pembunuhan. Lelah sekali membayangkan jadi Poirot. Lagi berlibur pun dihantui kematian hehe.

Cocok dibaca untuk yang suka cerpen pembunuhan dengan Poirot sebagai detektifnya.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

[Review buku] Larutan senja

Judul: Larutan senja
Penulis: Ratih Kumala
Penerbit: GPU
Dimensi: 126 hal, cetakan pertama Januari 2017, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020338156

Berisi 14 cerpen karya penulis yang pernah terbit di koran-koran. Tema dan genre tiap cerpen pun beragam. Ada yang memotret isu sosial di dalam dan luar negeri, isu klenik, isu kesehatan mental, supranatural dan juga horor. Favorit saya di antara semua itu cerpen berjudul "Gin-gin dari Singaraja" yang mengaitkan upacara Ngaben di Bali dan kepercayaan kepulangan roh melalui tradisi itu. Setelah selesai membaca cerpen itu saya masih agak bergidik membayangkannya.

Cerpen lain pun bagus-bagus. Hanya saja edisi digital di ipusnasnya ini agak berat, sebab seperti scan berwarna bukunya, sehingga agak loading saat membuka halamannya. Buku ini juga diberikan background oranye sebagaimana judul utamanya tentang senja.

Cocok dibaca untuk yang suka cerpen dengan isu padat.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

08 December, 2025

[Review buku] Rahasia keluarga

Judul: Rahasia keluarga
Penulis: Okky Madasari, dkk
Penerbit: GPU
Dimensi: 320 hal, cetakan pertama 2022, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020663234

Berisi 29 cerpen dengan tema keluarga dari 27 penulis OM Institute. Hampir semua kisahnya akan relate dengan keluarga di Indonesia. Seperti kisah Eyang yang tirakat sampai tak dipahami cucunya, anak yang menyesal menunda minta maaf hingga orangtuanya meninggal, dan gambaran perjuangan orangtua yang baru kita pahami saat dewasa atau sudah menjadi orangtua.

Dari 29 cerita, saya justru terngiang pada 1 cerita yang plot twistnya masih berbekas meski sudah tamat baca, yakni judul "Mencari Ayah". Tiap penulis punya gaya menulis khas sehingga ragamnya jadi banyak.

Cocok dibaca untuk yang suka topik keluarga dalam bentuk antologi cerpen.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #rahasiakeluarga #okkymadasari #metamorfillah #fiksi #kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_desember #ShareYourBookReview #GramediaEmeraldBintaro #GiveawayBukuGramedia

03 December, 2025

[Review buku] The Ex-Talk

Judul: The Ex-Talk
Penulis: Rachel Lynn Solomon
Penerbit: GPU
Dimensi: 392 hal, cetakan pertama 2024, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786020677859

Shay bekerja di radio publik sejak lulus kuliah dan mendedikasikan dirinya selama 10 tahun memproduseri sebuah acara. Sementara Dominic Yun, anak baru dengan gelar master jurnalisme melesat hanya karena ia laki-laki dan gelar S2nya. Mereka saling menghindar sebab tidak menyukai. Namun keadaan perusahaan yang genting membuat mereka terjebak untuk memandu acara dengan mengaku sebagai mantan kekasih. Kebohongan itu melebar dan hal terberat adalah bohong pada diri sendiri saat cinta hadir di antara mereka.  Bagaimanakah kelanjutannya?

Saya tertarik mengantre buku ini sebab jumlahnya terbatas dan antreannya panjang. Saya kira akan sebagus itu. Nyatanya agak kecewa sebab banyak hal yang tidak sesuai prinsip saya. Terutama isu LGBT, rasisme, dan yahudi. Baru saya  ketahui di akhir, penulisnya pro Sirewel juga. Meski begitu, secara umum saya jadi tahu perbedaan radio publik dan komersil di Amerika. Juga kisah kehilangan ayah Shay yang cukup relate dengan kisah pribadi saya. Selebihnya, tidak ada hal menarik.

Cocok dibaca untuk yang suka romance dan dunia radio publik Amerika.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #theextalk #rachellynnsolomon #metamorfillah #fiksi #kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_desember #ShareYourBookReview #GramediaEmeraldBintaro #GiveawayBukuGramedia

27 November, 2025

[Review buku] Adakah orang yang tidak kesepian di dunia ini?

Judul: Adakah orang yang tidak kesepian di dunia ini? 
Penulis: Ha Yooji
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 18 bab epub, cetakan pertama 2022, edisi digital RBK
ISBN: 9786230408977

O Yeongo merasa aneh menyadari ia sendirian di dunia ini setelah ayahnya meninggal. Meski ia pun tak dekat dengan ayahnya, tapi kenyataan ia tidak memiliki siapa-siapa membuatnya merasa kesepian. Sebuah buku bertuliskan namanya dan nama 3 orang di baris bawah, yang disimpan di dalam panci presto tertutup menjadi peninggalan sang ayah. Dari sana, ia mencaritahu siapa saja ketiga orang itu, apa hubungan mereka dengan diri dan keluarganya. Perjalanan itu membuat ia menemukan jawaban atas banyak hal dan merenungi kembali sikapnya selama ini pada ayah dan ibunya.

Awal membaca, kukira buku ini nonfiksi pengembangan diri. Sebab judulnya menyiratkan topik serius. Ternyata fiksi dengan tema yang bikin hati hangat. Di awal aku agak bingung dengan hubungan O Yeongo dan Gong Miji. Tapi di akhir baru terjawab benang merah mereka. Bagai jalinan benang yang memutar. Meski tidak dijelaskan detail tentang ayah dan ibunya O Yeongo, justru aku merasakan beban sebagai orangtua pada mereka lebih kuat dibanding rasa kesepian O Yeongo dan Miji. Pada akhirnya, orangtua selalu berusaha kuat demi sang anak. Mereka selalu bangga dan tak henti mengawasi meski tak bisa diutarakan. Sayangi ayah ibu, ya!

Cocok dibaca untuk kamu yang suka novel reflektif tentang hidup dan kesepian.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #adakahorangyangtidakkesepiandiduniaini #hayooji #metamorfillah #fiksi 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_november #ShareYourBookReview #GramediaEmeraldBintaro #GiveawayBukuGramedia

24 November, 2025

Fenomena gray divorce dan cita-cita rumah tangga surga

FENOMENA GRAY DIVORCE DAN CITA-CITA RUMAH TANGGA SURGA

Meta morfillah

Banyak dari kita yang berpikir seiring bertambahnya usia pernikahan, maka pernikahan itu akan kokoh dan jauh dari kata pisah. Menariknya, sebagian besar perceraian kini justru terjadi di usia lanjut. Fenomena ini dikenal dengan nama 'gray divorce', yaitu perceraian setelah usia 50 tahun. Jumlahnya meningkat drastis dalam beberapa dekade terakhir. Pada 1990, hanya sekitar 8,7 persen perceraian yang melibatkan pasangan berusia 50 tahun ke atas. Namun, penelitian dalam The Journals of Gerontology yang dipimpin oleh Susan Brown, profesor sosiologi di Bowling Green State University menyatakan di 2019 angka ini melonjak menjadi 36 persen. Susan Brown mengungkapkan bahwa dalam banyak kasus, gray divorce bukan disebabkan oleh perselingkuhan atau konflik besar, tetapi karena pasangan merasa telah tumbuh ke arah yang berbeda. (dikutip dari www.cnnindonesia.com).

Dari beragam artikel serta buku pernikahan yang penulis baca, bila dirangkum permasalahan yang seringkali menjadi alasan 'gray divorce’ adalah: cinta yang memudar (sebab sudah jarang melakukan aktivitas sederhana yang romantis, seperti bergandengan tangan), empty nest (rumah yang tiba-tiba sepi sebab anak-anak sudah pergi dan membangun keluarganya masing-masing, tinggal berdua tapi malah bingung dan kaku untuk ngobrol), perceraian yang tertunda (menunda cerai sebab anak-anak masih kecil), kehidupan karir menurun (post power syndrome), masalah finansial (bisa jadi banyaknya hutang atau justru salah satu mandiri finansial sehingga merasa mampu hidup sendiri), dan ketidakpuasan dalam pernikahan yang selama ini ditahan (apalagi bila melibatkan orang ketiga atau narkoba).

Hal menarik yang bila dicermati dari penyebab tersebut, sesungguhnya berpusat pada pasangan. Upaya suami dan istri dalam menghidupkan rumah tangganya. Beberapa kasus saat konseling, justru mereka yang bercerai di usia senja tidak memiliki satu pun masalah besar, melainkan ribuan masalah kecil yang dibiarkan saja tanpa pernah dituntaskan berdua.

Maka bila kita memiliki cita-cita rumah tangga surga sebagaimana ungkapan indah “Baiti, Jannati” kita harus sadar bahwa hal itu harus diupayakan bersama. Bata demi bata, pilar demi pilar bangunan cinta kita bersama pasangan haruslah sesuai syariat yang Allah tetapkan. Agar Allah turunkan sakinah, mawaddah, wa rahmah serta berkah ke dalam rumah kita. Meski baru pekarangan surganya saja yang kita mampu, tapi kita usahakan rumah tangga itu.

Mulailah belajar mengenali pasangan setiap detiknya, ta’aruf sepanjang masa. Sebab ia makhluk dinamis yang bertumbuh. Setiap kejadian, peristiwa, dan latar akan membentuk pemikiran atau pun perilaku pasangan kita. Belajarlah membiasakan ngobrol receh hingga deep talk sesering mungkin, agar saat anak-anak dewasa kita tidak kebingungan berdua dengan pasangan dan kehabisan obrolan. Kenali juga diri kita dan bagaimana kita ingin dicintai, lalu ungkapkan pada pasangan, agar tidak ada lagi rasa sendirian dalam pernikahan. Paksakan diri upgrade ilmu, iman, dan amal sebab visi kita jangka panjang: surga. 

Percaya bahwa tiap langkah kecil yang kita mulai saat ini, akan berdampak besar di hari tua hingga kehidupan akhirat kita nanti. Meski awalnya mungkin berat, risih, aneh, tidak biasa sebab pola asuh kita tidak seperti itu, tapi visi jelas kita membuat daya tahan dan fitrah pembelajar kita menyala. Jangan sampai gray divorce menjadi fenomena yang dianggap lumrah apalagi bagi umat Muslim. Sebab salah satu nikmat yang bisa kita rasakan hingga akhirat kelak, adalah memiliki keluarga, yang akan bercengkerama di surga. Maka pantaskanlah diri, pasangan, dan keluarga kita menjadi ahli surga.

Rumah tangga, surga; adalah rumah tangga yang bervisi ke surga bersama.

Rumah, tangga surga; adalah rumah yang kita upayakan menjadi tangga menuju surga.

23 November, 2025

[Review buku] Murder in Mesopotamia

Judul: Murder in Mesopotamia
Penulis: Agatha Christie
Penerbit: GPU
Dimensi: 336 hal, cetakan keenam Maret 2011, edisi digital ipusnas
ISBN: 9789792266757

Amy Leatheran menerima tawaran Dr. Eric Leidner untuk menjaga istrinya, Louise yang gelisah karena ketegangan saraf. Di rumah ekspedisi arkeologi, Louise menceritakan teror yang dialaminya dari mantan suaminya yang mengancam membunuh. Surat kaleng yang diterima menguatkan ketakutan Louise. Sayangnya, Amy dan suaminya, Dr. Leidner hanya menganggapnya sebagai cara menarik perhatian sebab tulisan di surat kaleng itu mirip tulisan Louise sendiri. Mereka baru percaya setelah Louise mati terbunuh, dan pembunuhnya dipastikan adalah orang dalam tim ekspedisi Dr. Leidner. Namun alibi semua orang kuat saat disandingkan dengan waktu kematian. Beruntunglah Hercule Poirot sedang berada di sana. Dengan menyelami psikologi korban, motif, dan suasana yang ada di sana, bisakah Poirot menemukan pelakunya sebelum jatuh korban selanjutnya?

Kasus kali ini mengajak kita mengupas kepribadian seorang wanita dari buku bacaan, kebiasaan, serta budayanya. Menarik, seperti khas Poirot yang fokus pada kepribadian korban dan motif. Meski bagi saya tertebak dari awal siapa pelakunya, penulis tetap cerdas membuat pengecoh dengan kehadiran Pastor Lavigny.

Cocok dibaca untuk kamu yang suka misteri pembunuhan dan detektif Hercule Poirot.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #murderinmesopotamia #agathachristie #metamorfillah #fiksi

Text Widget