Pages

25 June, 2013

Sekilas tentang Organisasi


A. Pengertian organisasi
Organisasi adalah suatu sekumpulan individu yang mempunyai tujuan dan aktifitas yang sama dalam rangka mewujudkan visi organisasi tersebut demi tercapainya kesejahteraan bersama. Pengertian organisasi seperti ini adalah pengertian organisasi tradisional yang artinya organisasi ini belum dapat memfasilitasi kegiatan belajar anggotanya sehingga potensi yang dimiliki oleh para anggotanya belum dapat tergali secara optimal. Sedang Menurut Marquardt, organisasi belajar adalah organisasi yang belajar bersama dengan sungguh-sungguh, dan senantiasa mentransformasikan diri dengan mengumpulkan, mengelola, dan menggunakan pengetahuan untuk keberhasilan usaha. Ia memberdayakan orang-orang baik di dalam maupun luar organisasi belajar sambil bekerja. Dalam sub system organisasi belajar terdapat beberapa unsur, yakni:
§  Visi Organisasi
§  Struktur Organisasi
§  Strategi Organisasi
§  Budaya Organisasi
Keseluruhan unsur tersebut merupakan bagian penting dalam organisasi, karena unsur-unsur tersebut memiliki keterkaitan satu sama lainnya guna mewujudkan tujuan bersama yang telah ditentukan oleh para anggota organisasi tersebut. Untuk lebih memperjelas unsur tersebut, berikut adalah penjelasan tentang unsur-unsur yang dimaksud:

I. Visi Organisasi
Visi merupakan suatu perwujudan dari tujuan organisasi dan alasan organisasi tersebut didirikan. Visi merupakan hakikat dasar dari organisasi yang menjadi tolak ukur setiap kinerja, karena itu setiap aktifitas yang dilakukan harus dapat sejalan dengan visi organisasi. Visi bentuknya singkat, padat dan mempunyai makna yang jelas serta merupakan representasi dari setiap para anggota organisasi.
(Mis: Menjadi perusahaan perbankan terbaik di Indonesia yang mampu mensejahterakan karyawannya)
Visi bersama mengarahkan individu dan organisasi untuk mencapai tujuan. Langkah yang penting menjadi organisasi belajar ialah membangun pondasi organisasi yang kuat melalui visi bersama tentang pembelajaran, disertai penilaian organisasi untuk menjadi sebuah organisasi belajar. Dengan visi, maka pekerjaan menjadi fokus dan adanya energi untuk belajar. Visi menyebabkan orang ingin mewujudkan apa yang diinginkan, menggambarkan tentang harapan dan mimpi yang ingin diwujudkan. Dengan visi pula, menimbulkan energi untuk berpikir cara baru dan melakukannya untuk mencapai target.
Dan hendaknya visi tersebut tidak hanya sekedar diketahui, melainkan juga di pahami sehingga dapat mempermudah untuk di afiliasikan pada setiap anggota organisasi tersebut agar menjadi visi bersama. Ini lah peranan seorang pemimpin, karena ia yang memiliki andil untuk menyamakan persepsi para anggotanya terhadap visi bersama organisasi tersebut.

II. Struktur Organisasi
Dalam setiap organisasi terdapat struktur organisasi yang bertjuan untk membantu para anggota organisasi dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya di organisasi. Karena dalam aktifitasnya setiap anggota dituntut untuk dapat bekerja secara tim, sehingga strukturisasi organisasi sangatlah dibutuhkan utamanya dalam menentukan pemimpin organisasi serta jobdesk yang menjadi tanggung jawab setiap bagian organisasi.
Kekuatan pimpinan sangat dipengaruhi oleh struktur dalam organisasi. Kualitas struktur sangat menentukan dalam mengontrol ke dalam organisasi berupa pekerjaan, monitoring kerja, garis komunikasi dan proses pembuatan keputusan yang dikeluarkan oleh organisasi. Adapun karakteristik organisasi belajar, strukturnya bersifat fleksibel, terbuka, bebas, dan memiliki banyak peluang untuk belajar.


III. Strategi Organisasi
Strategi dalam suatu organisasi bertujuan untuk mengarahkan segala tindakan serta kebijakan-kebijakan yang ada dalam organisasi menjadi efektif dan efisien. Strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri, baik terkait pemimpin organisasi, anggota organisasi, budaya kerja organisasi, dll. Sedangkan untuk faktor eksternal hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar organisasi, baik itu dalam perubahan lingkungan, isu-isu yang sedang berkembang maupun tuntutan masyarakat yang datang ke organisasi itu sendiri. Untuk itu dalam konteks ini organisasi harus mampu mengembangkan kemampuannya dalam mempertahankan eksistensinya terhadap lingkungan sekitar, dan ini sejalan pula dengan konsep “organisasi belajar”.

IV. Budaya Organisasi
Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.
Menurut Koentjaraningrat, budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja.
Sedangkan tujuan atau manfaat dari budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Manfaat dari penerapan budaya kerja yang baik :                 
1.                   meningkatkan jiwa gotong royong
2.                   meningkatkan kebersamaan
3.                   saling terbuka satu sama lain
4.                   meningkatkan jiwa kekeluargaan
5.                   meningkatkan rasa kekeluargaan
6.                   membangun komunikasi yang lebih baik
7.                   meningkatkan produktivitas kerja
8.                   tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
Sedangkan menurut Michael J. Marquardt, jalan, hal kepercayaan, berpikir dan bertindak dalam simbol kepahlawanan, nilai-nilai dalam organisasi disebut sebagai budaya organisasi. Menurut Marquardt, untuk menjadi sebuah organisasi belajar harus mempunyai nilai-nilai, menerima resiko, mencoba pendekatan baru dan berbagi informasi. Nilai-nilai budaya yang sebaiknya diterapkan dalam organisasi dijabarkan sebagai berikut :
  1. Iklim perusahaan yang menghargai belajar dengan nilai tinggi.
  2. Tanggung jawab belajar ialah milik semua elemen dalam perusahaan atau organisasi. Artinya budaya menjadi roda pada organisasi belajar dalam mencapai visi melalui belajar.
  3. Kepercayaan dan otonomi. Setiap orang saling mempercayai dan memberi perhatian satu sama lain.
  4. Dukungan untuk inovasi, eksperimen, dan menerima resiko. Organisasi belajar harus mampu dan melangkah dengan pasti untuk mendorong anggota organisasi sebanyak mungkin untuk menerima resiko, berpikir inovatif dan keluar dari kebiasaan meminta dan menunggu instruksi.
  5. Komitmen keuangan kepada pelatihan dan pengembangan anggota. Organisasi belajar harus memiliki komitmen kuat dalam mengalokasikan keuangan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya mereka melalui program pelatihan dan pengembangan.
  6. Komitmen untuk terus meningkatkan produk dan pelayanan.
  7. Respon terhadap perubahan dan kekacauan yang mungkin terjadi.
  8. Kualitas kehidupan dalam bekerja. Organisasi belajar komitmen terhadap pengembangan tentang potensi manusia di dalam lingkungan yang mengundang partisipasi dan kenikmatan dalam bekerja.

No comments:

Post a Comment

Text Widget