Pages

27 January, 2018

[Review buku] Princess, Bajak Laut, & Alien

Judul: Princess, Bajak Laut, & Alien
Penulis: Clara Ng dan Icha Rahmanti
Penerbit: PlotPoint
Dimensi: x + 362 hlm, cetakan pertama November 2013
ISBN: 978 602 9481 525

Kehilangan yang dicintai, membuat Mikal dan Troy terperangkap dalam Son Noktah, Dunia Tanpa Titik Akhir. Tanpa mereka sadari peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa ayah Mikal dan kekasih Troy, juga kaleidoskop yang dimiliki Buto, merupakan kunci jawabannya.

Mikal yang berteman dengan Princess dalam Son Noktah, Buto yang mendapatkan miniatur bajak laut secara misterius, serta Troy yang selalu merasa seperti alien karena keterasingan dirinya membentuk jalinan kisah pada 3 kitab yang berbeda. Dengan satu musuh yang sama: Kato, penghisap kehidupan yang hanya kalah oleh kebahagiaan. Bisakah mereka keluar dari Son Noktah dan kembali pada kehidupan mereka?

Bergenre fantasi untuk anak-anak, namun membuat saya ikut asyik hanyut dalam ceritanya. Terbagi menjadi 3 part dengan sudut pandang yang berbeda: Mikal, Buto, dan Troy. Setiap potongan informasi dari tiap sudut pandang memberi gambaran utuh tentang cerita.

Dari tampilan bukunya pun menarik, di cover yang terbuat dari jenis kertas agak tebal, terlipat dua, ternyata saat dibentangkan bisa menjadi permainan semacam ular tangga. Bahkan ada pionnya juga, 4 karakter yang ada di cerita (awalnya saya kira pembatas buku).

Namun untuk ending, ada beberapa hal yang mengganjal bagi saya. Mengapa ayahnya Mikal tetap mati? Apa penyebabnya? Bukankah seharusnya semua kembali pada waktu dimulai? Bagaimana nasib Guru Slamet?

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Sebab ingatan yang terjebak adalah waktu yang berjalan mundur." (H.68)

"Kadang-kadang, kepercayaan itu buta. Tidak perlu bukti segala. Kalau percaya ya, percaya aja." (H.320)

"Kedalaman laut seperti kedalaman pikiran. Semakin terbenam di sana, semakin dia terpesona dengan pikirannya sendiri. Alam bawah sadar adalah alam dasar lautan." (H.330)

"Setiap orang istimewa, sebab menjadi bagian dari denyut jantung kehidupan." (H.331)

Meta morfillah

[Review buku] The ABC Murders

Judul: The ABC Murders
Penulis: Agatha Christie
Penerbit: Gramedia
Dimensi: 320 hlm, 18 cm, cetakan kesebelas November 2017
ISBN: 978 979 2285 239

A, lokasi Andover, di mana Mrs. Ascher mati dipukul.
B, lokasi Bexhill, di mana Betty Barnard mati dicekik.
C, lokasi Churston, di mana Charmicael Clarke mati dipukul.
Lalu menyusul surat kaleng keempat yang ditujukan pada Hercule Poirot, mengenai pembunuhan D di Doncaster. Siapakah yang akan menjadi sasaran berikutnya? Apakah motif pembunuhan sebenarnya? Apa hubungan antar korban yang menjadikan kasus ini sebagai pembunuhan berantai? Mengapa selalu ada surat peringatan pada Hercule Poirot?

Hal paling menarik dalam serial detektif adalah twist. Potongan-potongan informasi yang disajikan penulis membuat kita menyimpulkan satu hipotesa atas gambaran yang belum utuh. Namun saat menjelang akhir, detail kecil yang kadang terlihat tak penting justru menjadi kunci utama untuk menebak siapa pelakunya. Dan seringkali pelaku adalah orang terdekat dengan tokoh utama.

Itulah yang saya alami saat membaca kisah Poirot ini, salah satu tokoh detektif kesukaan saya setelah Sherlock Holmes. Tebakan saya hanya 50% benar, dan itu membuat cerita ini bagus menurut saya. Saya pun tak sabar untuk segera menamatkannya, tidak ingin berhenti sejak membaca halaman pertama.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Kita berada pada posisi sulit, tidak tahu pertanyaan-pertanyaan apa yang harus kita ajukan." (H.57)

"Karena terbiasa terus-menerus berhasil, sahabatku menjadi peka akan kegagalannya. Begitu pekanya hingga dia bahkan tidak tahan untuk membicarakan hal itu. Mungkin ini tanda kepicikan dalam diri seorang tokoh besar." (H.71)

"Kata-kata, hanyalah kulit luar sebuah gagasan." (H.164)

Meta morfillah

25 January, 2018

[Review buku] 131 pintu cahaya dari Timur

Judul: 131 pintu cahaya dari Timur
Penulis: A. Fuadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: viii + 189 hlm, cetakan pertama Mei 2014
ISBN: 978 602 03 05882

Berawal dari Trilogi Negeri 5 Menara yang ditulis penulis, dengan masing-masing novelnya mengusung 1 kalimat ajaib, seperti Man Jadda Wa Jada. Fuadi tergerak memilih 131 kata motivasional dari negara Timur (Arab, Palestina, dan sekitarnya).

Didukung dengan ilustrasi berwarna, juga tulisan arab dan transliterasinya, buku ini cukup menarik. Bagi yang suka membaca buku agama islam, pasti tidak asing dengan quote yang ada dalam buku ini. Kelebihannya adalah, terdapat jejak jelas siapa yang mengucapkannya. Meski banyak pula yang anonim.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Hadiah terindah adalah apa yang didapat sebelum diminta." (H.11)

"Jika baik rekam jejakmu, tak seorang pun perlu ditakuti." (H.17)

"Sahabat terbaik sepanjang waktu adalah buku." (H.79)

"Perintis jauh lebih istimewa meski penerusnya lebih baik lagi." (H. 121)

"Jangan pernah menuntut Tuhan-mu karena tak kunjung terkabul pintamu, tapi tuntutlah dirimu karena tak kunjung beradabnya dirimu di hadapan-Nya." (H.131)

"Setiap tempat punya perkataan yang tepat dan setiap perkataan ada tempatnya yang tepat." (H.141)

"Orang yang takut salah, sudah bersalah lebih dulu." (H.167)

Meta morfillah

20 January, 2018

[Kajian] Sabar dalam ketaatan

*SABAR DALAM KETAATAN*
Menjadi muslim akhir zaman

Ustad Salim A. Fillah
Sabtu, 20 Januari 2018

Ada ujian di balik setiap kata-kata. Maka doakanlah guru, karena guru pasti diuji dengan kata-katanya.

Kajian tentang sabar itu berat. Sebab aplikasinya seringkali tidak mudah (saat diuji, bukan dalam nikmat). Ada 4 jenis sabar menurut ulama:
a. sabar dalam ketaatan
b. sabar menerima musibah
c. sabar menjauhi maksiat
d. sabar bersama orang-orang yang benar

Sabar berasal dari kata 'shabara' yang maknanya begitu luas dan kesemuanya bermakna baik (menahan, teguh, ridha, rela, meraih sesuatu yang lebih tinggi, berbahagia dalam hal yang membuat org lain bersedih). Sabar adalah salah satu wajah keimanan.

_"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya baik baginya. Tidak ada hal seperti ini kecuali hanya pada orang mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan lantas dia bersyukur, maka hal itu baik baginya. Dan jika dia ditimpa kesulitan lantas dia *bersabar,* maka hal itu baik baginya." (HR. Muslim, no. 2999)_

Selalu sabar dan syukur (Q. S. Ibrahim: 8)

Sabar adalah salah satu bentuk cinta dari Allah. Allah cinta pada orang-orang yang sabar.

_"Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang *SABAR.*" (Q. S. Ali Imran [3]: 146)_

Sementara taat adalah melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.

_Maka bagaimanakah sabar dalam ketaatan?_

_"Tunjukilah kami jalan yang lurus," (Q. S. Al Fatihah [1]: 6)_

Sabar dalam menempuh jalan yang lurus. Jalan lurus bukanlah jalan yang mulus dan tak ada onak duri. Melainkan jalannya para nabi, yang banyak diuji. Jalan ini sangat panjaaaaaaang sekali. Untunglah kita tidak diwajibkan menjalaninya sampai selesai, kita hanya diwajibkan mati di jalanNya. Seperti jalan hidup Nabi Musa dan Yusuf yang dikisahkan dalam Al Qur'an. Perhatikan!

Hubungan surat Yusuf dan Al Qashas. Sama-sama dimulai dengan kata _"Kami ceritakan padamu SEBAIK-BAIK CERITA"._
Keduanya bercerita tentang anak yang dibuang.

👳🏻‍♀Q. S. Yusuf (kisah hidup Nabi Yusuf):
- anak yang dibuang sudah besar,
- mimpi 11 bintang dan matahari bersujud padanya,
- membuat saudaranya ingin membunuh tapi tak mampu hingga akhirnya dibuang,
- perpisahan karena nafsu,
- yang bersedih bapaknya (Nabi Ya'qub),
- ditemukan oleh bangsawan lelaki,
- mulia karena menjadi menteri,
- ujian karena syahwat di dalam istana,
- orangnya tidak salah tapi dipenjara,
- bermula di Palestina berakhir di Mesir

👳🏻‍♂Q. S. Al Qashas (kisah hidup Nabi Musa):
- anak yang dibuang dari bayi,
- raja bermimpi kerajaannya tenggelam karena seorang anak lelaki,
- membuat raja membunuh semua bayi lelaki,
- perpisahan karena wahyu,
- yang bersedih ibunya,
- ditemukan oleh bangsawan wanita (anak nabi Syu'aib),
- mulia karena jadi anak raja,
- ujian karena amarah di dalam istana,
- orangnya salah karena menonjok orang sampai mati tapi melarikan diri,
- bermula di Mesir berakhir di Palestina

Ternyata jalan lurus adalah jalan orang terbaik yang hidupnya berliku-liku, kayak roller coaster. Maka bagi yang belum menikah, menikahlah sebelum mapan! Agar siap berjuang bersama dan lebih menguatkan ikatan.

*Sabar dalam menghafal Al Quran:*
Nabi saja baru mulai menghafal usia 40 tahun, dalam kurun 23 tahun. Abu bakar usia 37 tahun, Utsman bin affan usia 35-36 tahun. Ingat perkataan Ibnu Mas'ud pada muridnya yang tabi'in (yang bila dibandingkan dengan kita zaman now, tabi'in itu ibarat langit tinggi sementara kita ibarat sumur kering kerontang), _"Kami dulu belajar iman baru quran, maka quran menguatkan iman kami. Kalian belajar quran belum belajar iman, sehingga Quran ada di pikiran kalian, tapi tidak dalam seluruh tubuh kalian."_

Lebih baik 1 ayat diulang 500 kali, daripada 500 ayat hanya sekali. Hingga maknanya meresap dan membentuk perilaku. Sebab tidak semua orang layak menjadi penghafal quran, karena itu adalah rahmat Allah. Maka mari kita layakkan diri kita menjadi hafidz.

*Sabar dalam ketaatan itu penting. Karena syahadat butuh kesabaran.* Kalau tidak, berat! Godaan memuja selain Allah itu banyak! Minta tolong ke dukun, ke manusia lain dengan menyogok, dan hawa nafsu besar. Berada di jalan yang halal, dan tidak tertarik pada yang haram, itu tidak mudah.

*Sabar dalam shalat, lebih berat.* kita masih merasa shalat adalah beban. padahal rasul bilang, _"Yaa Bilal, istirahatkan kami dengan shalat."_

Bagaimana shalat bisa jadi istirahat, jika adabnya saja kita tidak mengerti. Maka perhatikan adab shalat!

Bila berjamaah: tidak usah berlari meski tertinggal karena sudah dihitung masuk jama'ah, langsung ikuti gerakan imam (jangan hitung-hitungan rugi, takut sujudnya percuma tidak dihitung sebagai rakaat, malah nunggu imam berdiri).

Contoh kasus: Makmum masbuq shalat maghrib, saat imam duduk tasyahud di rakaat kedua. Dia langsung ikut tasyahud, terus nambah 2 rakaat, jadi 4 kali tasyahud.

Pun jika shalat sunnah lalu iqamah, maka harus diputus shalat sunnahnya dan langsung ikut imam shalat fardhu. Lain bila shalat sunnahnya sudah tasyahud akhir, selesaikan.
Bila ingin shalat sunnah yang banyak, namun waktu tak cukup, maka satukan niat (selama sama-sama sunnah). Misal, niat shalat sunnah wudhu, sunnah tahiyatul masjid, dan sunnah qabliyah disatukan, dan dilaksanakan cukup sekali dalam 2 rakaat, sebab tata caranya sama.

*Sabar itu tidak ada batas, tapi ada banyak pilihan bentuk.*

contoh:
Sabar dalam proses ta'aruf, saat direstui menikah dengan waktu tunggu 1 tahun kemudian, bentuk pilihan sabarnya;
a. sabar menerima dan menunggu 1 tahun lagi
b. sabar dengan menghentikan proses ta'aruf, dan mencari orang lain yang mau diajak menikah tanpa perlu menunggu

Sabar dalam pernikahan yang mengalami KDRT fisik, bentuk pilihan sabarnya;
a. sabar menerima siksaan demi menjaga pernikahan
b. sabar dengan gugat cerai, demi menyelamatkan diri

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

[Mentoring] Ketsiqahan

KETSIQAHAN (KEPERCAYAAN/KETAATAN PADA PEMIMPIN)

Bu Efi
Senin, 15 Januari 2018

Selalu ada ujian kebersamaan dalam jalan dakwah.
Jika ingin melihat kualitas seseorang di jalan dakwah lihatlah interaksinya pada manusia.

Ingat kembali 10 rukun baiat:
1. Al fahm (pemahaman)
2. Al ikhlas (keikhlasan)
3. Al 'amal (amal)
4. Al jihad (jihad)
5. At tadhiyah (pengorbanan)
6. At tha'ah (ketaatan)
7. Ats tsabat (keteguhan)
8. At tajarud (dedikasi)
9. Al ukhuwah (persaudaraan)
10. Ats tsiqah (kepercayaan)

Tsiqah adalah rasa puasnya prajurit atas komandannya, dalam keikhlasan, bahwa
pemimpin adalah bagian dari dakwah.

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q. S. An Nisa [4]: 65)

Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan.

"Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka." (Q. S. Muhammad [47]: 21)

Musuh Islam takut pada Islam dalam bentuk gerakan yang mengonsolidasi kaum muslimin dan menyatukan barisan umat. Hal paling efektif memecah umat adalah menghilangkan ketsiqahan/kepercayaan pada pemimpin.

Indikator melemahnya ketsiqahan dimulai dari kehadiran mentoring. Peluang memecah belah dengan jarang hadir. Hingga terbersit pikiran, buat apa capek-capek datang ke halaqah?
Tanpa izin, dan tabayun langsung, hingga timbul misscommunication dan terbit prasangka, hingga rengganglah jamaah.

#catatansepemahamanpenulis

Meta morfillah

11 January, 2018

[Cerita lirik] Kali Kedua

KALI KEDUA

Kautahu, melepasmu adalah hal terberat yang pernah kulakukan. Cukup sekali saja, aku pernah merasa betapa menyiksa kehilanganmu. Kau tak terganti. Kau yang selalu kunanti. Maka saat kali kedua aku mendapat kesempatan bersanding denganmu, aku berjanji kau takkan kulepas lagi.

Sebab hatiku yakin padamu. Hatiku memilih jatuh di kamu. Kamu... yang wangimu saja bisa memindahkan duniaku. Kamu... yang senyummu saja bisa mencuri detak jantungku. Membuatku begitu nelangsa saat tak mampu menggenggam jemarimu, mengisi kekosongan di antara jemari lentikmu. Kamu... yang pelukannya kuyakini bisa menyapu seluruh hatiku, menghilangkan gulanaku. Kamu... yang kuyakini cintanya bisa mengubah jalan hidupku, menjadikan surga lebih dekat.

Meski pernah kita patah oleh keadaan dan restu orangtua, tapi hatiku tak pernah patah untuk berharap padaNya bahwa kamulah kamuku. Meski butuh bertahun untuk kita menjaga rasa agar tak tergelincir dalam maksiat, berjuang hebat dalam penantian. Hingga akhirnya semua luluh oleh takdirNya, melalui doa-doa melangit kita. Ya, kita jarang bertemu di bumi, tapi doa kita berpilin erat di langit sana.

Maka, kali kedua padamu yang sama, tanpa pernah terganti di hatiku, kita satukan hati tanpa peduli, sebab Allah telah merestui. Betapa bahagia begitu buncah dalam dadaku, saat bisa memegang tanganmu dan bersama jatuh cinta lagi. Akhir yang indah, saat kedua kali kita bersama lagi.

*cerita lirik "Kali kedua" - Raisa

Meta morfillah

01 January, 2018

[Review buku] Ayat-ayat cinta 2

Judul: Ayat-ayat cinta 2
Penulis: Habiburrahman el shirazy
Penerbit: Republika
Dimensi: vi + 690 hlm, 13.5 x 20.5 cm, cetakan I November 2015
ISBN: 978 602 0822 150

Kehilangan Aisha saat ke Palestina, mengubah jalan hidup Fahri begitu drastis. Terutama saat ia menerima kabar bahwa teman seperjalanan Aisha di Palestina yang merupakan wartawan, Alicia, ditemukan tewas mengenaskan dan jenazahnya sulit dikenali saking hancurnya. Bertahun-tahun ia berusaha setia dan percaya bahwa Aisha masih hidup, namun kenyataan dan orang-orang sekitarnya semakin memaksanya untuk memercayai bahwa Aisha telah bernasib sama seperti Alicia.

Sementara batinnya bergelut, kehidupan tetap berjalan. Di Edinburgh, negeri di mana muslim adalah minoritas, Fahri mengalami berbagai hal tidak menyenangkan hanya karena dia seorang muslim. Mulai dari berbagai coretan penghinaan di mobilnya tiap pagi yang dilakukan oleh tetangga Kristianinya, Keira dan Jason. Lalu dipandang sebagai amalek, orang yang harus dimusnahkan, oleh Nenek Catharina yang Yahudi. Juga beberapa mahasiswanya yang mencap Islam sebagai teroris.

Semua itu membuat Fahri merasa harus memberikan citra positif Islam melalui dirinya. Sementara itu, berbagai wanita hadir dalam kehidupannya, mencoba menggantikan Aisha di hatinya. Ada Yasmin, cucu gurunya Syekh Utsman yang dijodohkan padanya; Hulya, keponakan Aisha yang juga dijodohkan padanya; dan Sabina, wanita Bulgaria berwajah buruk rupa yang sebatang kara namun memiliki iman yang kuat. Pada siapakah hatinya berlabuh? Akankah ia bisa melupakan Aisha? Berhasilkah ia membuat citra positif Islam di bumi Allah yang minoritas muslim itu?

Novel tebal ini, begitu apik memainkan alur dan twist. Hingga menuntaskannya bagi saya adalah prioritas, saking penasarannya. Maaf RPP, kamu dinomorduakan hahaha! Banyak petikan ilmu yang disampaikan dengan cerdas, lugas, dan santun. Tanpa terasa menggurui. Sungguh, jiwa Fahri adalah jiwa yang harus ditiru #kidszamannow , berprestasi dan berakhlak sebagaimana Al Quran dan Hadits. Beberapa kali saya merasa tersentil, terutama dengan sikap pantang menyerahnya dalam menuntut ilmu dan kebersihan di negara non muslim itu.

Ada beberapa typo yang cukup mengganggu, karena kesalahan nama tokoh, namun secara isi saya sangat menyukai novel ini. Settingnya begitu detail, seakan saya bisa membayangkan lokasi rumah Fahri, universitas, dan sekitarnya.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Saya tidak muluk-muluk. Cukuplah saya bisa menyampaikan AKHLAK ISLAM dan KUALITAS SAYA sebagai orang Islam kepada orang-orang yang sering berinteraksi dengan saya," (H.26)

"Memandang wajah ibu adalah obat segala susah dan gelisah." (H.481)

Meta morfillah

Text Widget