Pages

25 June, 2015

#Day24 Keberanian

Dan aku menemukan keberanianku pada ketakutanmu--pada rasa percayamu bahwa aku akan tetap ada di sampingmu. (Fahd Djibran)

Gelap. Tidak ada lampu jalan satu pun. Malam telah larut dan semua orang sudah asyik dengan mimpinya masing-masing. Tinggal mereka berdua. Pulang kemalaman dari ibu kota.

"Kak, aku takut."

Dalam hatinya, sang kakak juga takut. Tapi bila ia mengakui ketakutannya, ia khawatir adiknya akan memaksa menetap di sana sampai pagi. Sementara ibunya sendirian di rumah, pastilah sedang mengkhawatirkan mereka.

"Tenang saja, kita bacaan. Gak usah takut, De!" Kakak menenangkan adiknya dan hatinya yang makin deg-degan.

"Tapi, kan, di depan juga ada kuburan di kiri kanan. Seram banget ka, mending kita tunggu subuh aja." Sang adik mengingatkan satu hal yang semakin memberatkan langkah kakaknya.

"Bacaannya makin kencang pas lewat sana, De. Kasian ibu, kalau kita gak pulang."

Dengan matanya, sang adik menunjukkan keberatannya.

"Hayoo, De. Kan, ada kakak."

Dengan berat, sang adik akhirnya mengikuti langkah kakaknya sembari membaca dzikir.

***

Semua orang pasti pernah takut. Punya rasa takutnya masing-masing. Tapi pernah juga kan, di suatu kondisi di mana kamu juga sebenarnya takut, tapi berhasil mengalahkan ketakutanmu karena orang yang memercayaimu.  Keberanian itu kamu dapatkan dalam ketakutan mereka yang memercayai bahwa dirimu mampu melindungi mereka. Persis seperti sang kakak dalam cerita di atas.

Ada banyak orang yang pernah seperti itu. Pernahkah kita berpikir, bahwa kita mungkin pernah menjadi salah satu alasan bagi keberanian orang yang kita sayangi? Seperti ayah, ibu, pasangan, hingga keluarga kita. Pada awalnya, mereka bukanlah pemberani, tapi karena rasa percaya kamu pada mereka dan rasa cinta mereka pada kamulah yang membuat mereka menjadi pemberani.

Meta morfillah

No comments:

Post a Comment

Text Widget